Meskipun tergolong lumrah, munculnya stretch mark saat hamil kerap membuat wanita merasa sebal. Adapun alasan kenapa muncul stretch mark saat hamil adalah perubahan hormon wanita, penambahan berat badan drastis, hingga peregangan kulit.
Kondisi tersebut adalah hal umum bagi para wanita selama masa kehamilan. Sebab, tubuh yang sebelumnya ideal akan mengalami kenaikan berat badan setelah kehadiran janin. Nah, untuk mengetahui penyebab muncul stretch mark saat hamil lainnya, baca penjelasan berikut ini!
Kenapa Muncul Stretch Mark saat Hamil?
Pada masa kehamilan, para wanita kerap dihadapkan dengan masalah kulit, seperti kemunculan stretch mark. Kondisi ini sering muncul saat memasuki usia kehamilan 6-7 bulan. Memangnya, kenapa muncul stretch mark saat hamil?
Adapun beberapa faktor penyebab muncul stretch mark saat hamil, antara lain.
- Peregangan pada kulit akibat bertambahnya massa perut setelah adanya janin.
- Ibu hamil kembar atau perkiraan berat janin cukup besar.
- Faktor genetik atau memiliki riwayat stretch mark ketika hamil di keluarga, seperti nenek atau ibu.
- Hamil pada usia muda, karena kulit rentan mengalami peregangan.
- Terjadinya kehamilan dengan tingkat cairan ketuban berlebihan.
Nah, stretch mark yang muncul pada ibu hamil ini bisa berwarna merah, merah muda, kecokelatan, maupun ungu. Lokasi kemunculannya pun berbeda-beda, bisa pada perut, pantat, paha, dada, maupun payudara.
Selain itu, setelah ibu melahirkan, warna stretch mark umumnya akan lebih pudar, berubah menjadi putih, maupun pucat. Tak hanya itu, bentuknya pun menjadi tidak beraturan dan lebih datar.
Cara Mengatasi Stretch Mark saat Hamil
Sebelum stretch mark berubah menjadi putih atau masih berwarna merah, sebaiknya lekas diatasi. Pasalnya, ketika guratan halus ini telah berubah warna menjadi putih, maka kamu akan lebih sulit memudarkan atau menghilangkannya. Adapun beberapa cara mengatasi stretch mark saat hamil adalah sebagai berikut.
1. Pemberian Nutrisi dari Dalam
Salah satu cara mengatasi stretch mark saat hamil adalah pemberian nutrisi dari dalam atau dengan mengonsumsi makanan bergizi. Pada dasarnya, kesehatan kulit ini bisa dijaga dengan asupan makanan yang mengandung vitamin A dan C untuk merangsang pertumbuhan kolagen serta sel kulit baru.
Adapun beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin A dan C adalah bayam, kangkung, wortel, jeruk, lemon, jambu biji, stroberi, kiwi, mangga, apel, pisang, telur, susu, keju, ikan bebas merkuri dan rendah lemak, daging rendah lemak, hingga brokoli.
2. Menggunakan Pelembap
Cara mengatasi stretch mark saat hamil selanjutnya adalah memanfaatkan pelembap untuk menjaga kulit agar tetap terhidrasi, kencang, dan lebih halus. Tak hanya itu, menggunakan pelembap juga bisa membantu mengurangi rasa gatal yang umumnya timbul saat stretch mark baru muncul atau masih merah.
Namun, saat hendak menggunakan pelembap, sebaiknya konsultasi terlebih dulu pada dokter kandungan atau ahli kecantikan untuk memastikan bahwa produk yang hendak digunakan sudah aman dan tidak memiliki efek samping bagi buah hati.
3. Memanfaatkan Bahan Alami
Cara menghilangkan stretch mark saat hamil juga bisa kamu lakukan dengan memanfaatkan bahan alami untuk mengeksfoliasi kulit. Beberapa bahan yang dapat kamu gunakan adalah minyak kelapa, minyak zaitun, madu, putih telur, lidah buaya, kentang, maupun air perasan lemon.
Untuk menggunakannya sebagai eksfoliator kulit, kamu bisa mengoleskannya pada area tubuh yang terdapat guratan halus sambil memijat lembut. Selain itu, agar hasilnya lebih maksimal, lakukan setiap hari sebanyak 1-2 kali.
4. Menjaga Berat Badan agar Ideal
Selama kehamilan, ibu juga perlu menjaga berat badan tetap ideal untuk membantu menyamarkan stretch mark. Selain itu, berat badan ideal selama kehamilan juga bisa membantu ibu untuk meningkatkan peluang lahiran normal dan menghindari risiko komplikasi.
Adapun untuk mengontrol berat badan kamu bisa melakukan senam ibu hamil, yoga, jalan kaki santai, pilates, berenang, maupun olahraga ringan lain dengan intensitas cukup. Tak hanya itu, kontrol pula pola makan agar tidak berlebihan untuk menurunkan risiko obesitas dan kolesterol.
5. Perawatan Medis
Selain beberapa cara di atas, kamu juga dapat melakukan perawatan medis. Namun, perawatan medis baru bisa kamu terapkan apabila sudah melahirkan agar tidak membahayakan kondisi kandungan. Adapun beberapa perawatan medis yang bisa dilakukan pasca melahirkan adalah terapi sinar laser, dermabrasi, serta Fractional Radiofrequency (FR).
6. Masker Gula
Cara mengatasi stretch mark pada ibu hamil terakhir adalah memanfaatkan gula sebagai masker kulit. Cara ini bisa membantu memudarkan guratan halus, mengangkat sel kulit mati, hingga merangsang pembentukan sel kulit baru. Kamu bisa mencampurkan gula dengan minyak kelapa, lalu membalurkannya di area guratan halus pada kulit. Lakukan sebanyak 2 hingga 3 kali per minggu agar memperoleh hasil yang optimal.
Penutup
Demikian informasi lengkap seputar kenapa muncul stretch mark saat hamil dan cara mengatasinya secara alami maupun medis. Pada umumnya, stretch mark memang tak bisa sepenuhnya hilang. Meski begitu, kamu bisa menyamarkan guratannya agar kulit kembali halus.
Selain itu, untuk memperoleh penanganan tepat dan tidak membahayakan janin, kamu bisa mengunjungi dokter kandungan maupun kulit. Jadi, yuk jaga kesehatan kulit dan kandungan selama masa kehamilan! Untuk mengetahui informasi lain terkait kehamilan, kamu juga bisa cek di situs New Life!