Apakah ibu pernah mendapati bayi mengalami ruam popok? Kondisi tersebut mungkin saja terjadi akibat popok yang jarang ibu ganti atau kulit bayi kurang terjaga kebersihannya. Nah, salah satu ciri-ciri ruam popok yang umum adalah kulit kemerahan dan munculnya rasa gatal.
Bayi yang mengalami ruam popok juga tidak akan merasa nyaman, sehingga lebih sering menangis dan rewel. Nah, agar lebih jelas seputar ciri-ciri ruam popok, yuk simak penjelasannya dalam bacaan berikut!
Ciri-Ciri Ruam Popok
Ruam popok adalah jenis peradangan kulit pada si kecil akibat infeksi maupun popok dalam kondisi lembap. Meskipun tergolong sebagai penyakit umum pada bayi, ruam popok akan membuat si kecil menjadi rewel. Itulah sebabnya, ibu perlu memahami ciri-cirinya agar dapat segera memberikan penanganan yang tepat.
Berikut ini adalah ciri-ciri ruam popok pada bayi yang penting untuk ibu pahami:
- Adanya rasa gatal pada kulit, sehingga membuat bayi merasa tidak nyaman.
- Kulit menjadi kemerahan karena kelembapan maupun gesekan yang berlebihan.
- Kulit paha, bokong, atau area di sekitar kelamin mengalami ruam dan lecet.
- Tekstur ruam terasa kasar, kering, bersisik, dan mengelupas. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya iritasi kulit.
- Adanya pembengkakan di area kulit yang mengalami ruam. Gejala ini dapat terjadi akibat peradangan kulit.
- Ruam berair, yang menunjukkan jika kulit bayi mengalami infeksi cukup serius.
- Adanya perubahan perilaku pada bayi, seperti sulit tidur dan rewel.
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, ruam popok adalah kondisi yang umum pada bayi. Namun, jika ruam juga membuat bayi menjadi demam, sebaiknya lekas periksakan si kecil ke dokter. Hal ini bertujuan agar bayi memperoleh penanganan yang lebih tepat.
Penyebab Ruam Popok
Ruam popok dapat terjadi karena popok yang jarang ibu ganti maupun infeksi. Nah, berikut ini adalah sejumlah faktor penyebab ruam popok yang perlu ibu perhatikan.
1. Infeksi Bakteri dan Jamur
Salah satu penyebab ruam popok, yaitu infeksi bakteri serta jamur. Kondisi popok atau kulit yang lembap serta hangat membuat jamur dan bakteri lebih mudah berkembang biak. Ketika kulit bayi bersentuhan dengan popok terlalu lama, maka akan rentan memicu ruam di area paha atas maupun pantat.
2. Popok Lembap dan Ketat
Pemicu ruam popok selanjutnya adalah karena popok dalam kondisi lembap. Jika ibu tidak rajin mengganti popok, maka urine serta feses akan menumpuk. Hal tersebut dapat membuat kulit bayi mengalami infeksi akibat kontak dengan kotoran yang terlalu lama. Di samping itu, ibu yang memakaikan bayi popok terlalu ketat juga rentan memicu iritasi, luka lecet, hingga ruam.
3. Efek Samping Antibiotik
Bayi yang sudah bisa mengonsumsi antibiotik juga dapat menimbulkan efek samping berupa ruam popok, lho. Terlebih lagi ketika ibu menggunakannya tidak sesuai dengan anjuran dokter, sehingga dapat membunuh bakteri baik yang mencegah pertumbuhan jamur. Ibu yang mengonsumsi antibiotik selama masa menyusui juga rentan membuat bayi mengalami ruam usai minum ASI.
4. Makanan Baru
Penyebab ruam popok pada bayi lainnya adalah karena si kecil yang berusia 6 bulan sudah memperoleh makanan baru, seperti makanan padat. Nah, bayi yang mengonsumsi buah-buahan asam cenderung memengaruhi konsistensi fesesnya. Hal ini rentan menyebabkan kulit bokong mengalami iritasi. Di samping itu, jenis makanan yang ibu konsumsi juga dapat memengaruhi ASI dan menimbulkan ruam, lho.
5. Iritasi Produk Kebersihan Bayi
Penyebab ruam popok yang terakhir, yaitu iritasi produk kebersihan bayi. Pada umumnya, bayi akan menggunakan sejumlah produk perawatan kulit, misalnya bedak, sabun, minyak, maupun tisu basah. Apabila produk-produk tersebut mengandung bahan iritan maupun kimia yang sensitif terhadap kulit bayi, maka berisiko memicu ruam popok.
Tips Mengatasi Ruam Popok
Pada umumnya, ruam popok dapat hilang dengan pengobatan rumahan maupun medis. Adapun sejumlah tips mengatasi ruam popok pada bayi adalah sebagai berikut:
1. Pengobatan Rumahan
Salah satu tips mengatasi ruam popok adalah pengobatan rumahan. Ibu dapat menjaga kebersihan kulit bayi, seperti dengan membersihkan area kulit yang tertutup popok dengan sabun atau tisu basah. Namun, pastikan bahwa produk yang ibu gunakan tidak menggunakan alkohol, pewangi, maupun bahan kimia lainnya.
Selain itu, pastikan tangan ibu selalu bersih sebelum maupun sesudah mengganti popok. Ibu juga dapat menggunakan minyak kelapa untuk dioleskan pada kulit bayi yang mengalami ruam. Dengan menjaga kebersihan kulit bayi secara rutin, maka gejala ruam popok akan lekas berkurang.
2. Mengganti Popok secara Rutin
Tips mengatasi ruam popok berikutnya adalah dengan menggantinya secara rutin. Sebab, paparan urine dan feses yang terlalu lama bisa membuat popok lembap serta memudahkan perkembangbiakan bakteri maupun jamur. Untuk itu, ibu perlu rajin menggantinya, terlebih lagi ketika bayi usai buang air besar.
3. Obat-obatan
Tips mengatasi ruam popok yang terakhir adalah melalui obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Meskipun banyak obat terjual bebas, sebaiknya ibu tetap menggunakannya berdasarkan persetujuan dokter.
Adapun beberapa jenis obat-obatan yang dapat ibu gunakan, antara lain yaitu:
- Obat antibiotik oral apabila ruam popok terjadi karena infeksi bakteri.
- Krim antijamur, apabila ruam terjadi karena infeksi jamur.
- Krim hidrokortison ringan (0,5%-1%), dengan pemakaian 2 kali sehari selama 3-5 hari.
Penutup
Itulah penjelasan lengkap seputar ciri-ciri ruam popok, penyebab, dan cara mengatasinya. Umumnya, kondisi ini tergolong wajar bagi si kecil. Namun, rasa nyaman dan risiko infeksi yang timbul akan membuat bayi rewel. Maka dari itu, sebaiknya ibu segera mengobatinya. Nah, untuk memperoleh pengobatan yang tepat, ibu dapat berkunjung ke dokter. Untuk itu, yuk selalu jaga kebersihan kulit bayi agar terhindar dari ruam popok. Cari tahu informasi lain dalam laman New Life sekarang juga!