fbpx

9 Jenis Ruam Popok pada Bayi dan Cara Mencegahnya, Catat!

9 Jenis Ruam Popok pada Bayi dan Cara Mencegahnya, Catat!

Bayi yang baru lahir umumnya memiliki kulit sensitif. Hal ini tentu membuatnya rentan mengalami masalah kesehatan, seperti ruam popok. Nah, jenis ruam popok pada bayi pun ada beragam dengan ciri-ciri yang berbeda.

Maka dari itu, ibu perlu mengetahuinya agar lebih waspada. Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai jenis ruam popok pada bayi dan cara mencegahnya, yuk simak selengkapnya dalam artikel berikut!

Jenis Ruam Popok pada Bayi

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, ruam popok pada bayi adalah kondisi yang umum terjadi. Kondisi tersebut biasanya terjadi karena kulit bersentuhan dengan urine atau popok yang jarang ibu ganti, sehingga memicu terjadinya iritasi. Selain itu, terdapat beberapa jenis ruam pada bayi lainnya, antara lain yaitu.

1. Miliaria

Salah satu jenis ruam pada bayi adalah miliaria. Kondisi ini juga biasa ibu kenal dengan istilah ruam panas atau biang keringat. Penyebabnya adalah perkembangan kelenjar keringat bayi belum maksimal, sehingga kulit bayi lebih mudah tersumbat. Masalah kulit ini umumnya terjadi pada bayi yang tinggal di iklim panas serta lembap.

2. Dermatitis Seboroik

Jenis ruam pada bayi lainnya adalah dermatitis seboroik yang umumnya terjadi di bagian kulit kepala bayi. Kondisi ini banyak terjadi pada bayi usia 2 minggu sampai 12 bulan. Tanda-tandanya adalah munculnya bercak kemerahan atau kekuningan bersisik di kulit kepala bayi. Masalah ini juga kerap ditemukan di area popok maupun wajah dan bisa menyebar ke area lainnya.

3. Eksim

Dermatitis atopik atau eksim adalah masalah kulit yang mempunyai ciri-ciri berupa kulit gatal, kering, serta pecah-pecah. Penyebab masalah ini adalah bahan kimia dari sabun, pewangi atau parfum, pelembap, maupun rasa panas. Biasanya, kondisi ini sering terjadi pada tahun pertama usia bayi, hingga berumur 5 tahun.

Baca Juga  Gerakan Agar Cepat Kontraksi: Tips dan Trik

4. Infeksi

Jenis ruam popok pada bayi selanjutnya adalah infeksi. Hal ini terjadi karena adanya paparan feses serta urine pada kulit bayi. Sebab, urine bisa menyebabkan kadar pH kulit mengalami perubahan dan mempercepat perkembangbiakan bakteri.

Terlebih lagi, ketika penggunaan popok memiliki sirkulasi udara yang kurang dan kulit menjadi lembap, maka risiko infeksi pun akan lebih meningkat.

5. Impetigo

Impetigo adalah jenis penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri dan umumnya terjadi pada bayi maupun anak-anak. Kondisi tersebut memicu timbulnya lecet pada kulit dan benjolan gatal.

Biasanya, masalah kulit ini cenderung menular dan membutuhkan penanganan khusus. Apabila mendapatkan pengobatan antibiotik yang tepat, penularan tersebut bisa lekas berhenti pasca 24 jam.

6. Kandidiasis

Jenis ruam pada bayi selanjutnya adalah kandidiasis. Masalah kulit ini bisa memicu ruam kemerahan. Terlebih lagi, ketika kulit bayi tertutup oleh popok, maka akan membuat jamur berkembang biak lebih cepat. Kondisi tersebut mempunyai beberapa ciri-ciri, seperti bentol berwarna merah dan garis tepi bersisik putih. 

Pada umumnya, area kulit yang cenderung rentan mengalami kandidiasis adalah selangkangan. Selain karena kontak kulit dengan popok, kandidiasis juga bisa timbul akibat asupan antibiotik yang bekerja untuk membunuh bakteri, tetapi juga dapat memicu pertumbuhan jamur.

7. Dermatitis Kontak Iritan

Dermatitis kontak iritan adalah masalah kulit yang biasanya terjadi pada bayi. Kondisi ini terjadi akibat kontak dengan benda asing, seperti detergen, sabun, maupun pelembut kain. Alhasil, kulit akan tampak seperti luka bakar dan menyebabkan si kecil menjadi rewel. 

Selain akibat zat kimia, dermatitis kontak iritan juga bisa timbul di mulut karena kontak mulut dengan air liur maupun makanan bayi. 

Baca Juga  Tanda-tanda Awal Kehamilan: Ketahui Gejala yang Muncul

8. Fifth Disease

Jenis ruam pada bayi selanjutnya adalah fifth disease. Kondisi ini menjadi penyebab umum ruam pada si kecil. Adapun tanda-tandanya adalah kemunculan ruam kemerahan di area pipi atau bagian tubuh lain. Selain mengalami ruam, pengidap penyakit ini juga umumnya akan merasakan demam, pilek, hingga sakit kepala, 

9. Dermatitis Kontak Alergi

Jenis ruam popok pada bayi yang terakhir adalah dermatitis kontak alergi. Penyebabnya adalah reaksi alergi dari bahan dalam popok, seperti kandungan pewangi, pewarna, maupun karet. Reaksi alergi ini bisa saja muncul dalam waktu kurang lebih selama 1-3 minggu pasca paparan pertama. Masalah ini juga akan semakin parah ketika kulit bayi tertutup oleh popok, karena popok yang kotor menyentuh kulit, sehingga memicu alergi.

Cara Mencegah Ruam pada Bayi

Selain mengetahui beberapa jenis ruam pada bayi, ibu juga perlu mengetahui sejumlah tahap pencegahannya. Adapun beberapa cara mencegah ruam pada bayi adalah sebagai berikut:

  • Rajin mengganti popok secara berkala.
  • Mengganti merek popok apabila bayi tampak mengalami masalah kulit.
  • Menggunakan popok yang tidak terlalu ketat untuk mengurangi gesekan.
  • Memilih produk perawatan tubuh khusus untuk kulit bayi yang sensitif, sehingga bisa mencegah terjadinya masalah kulit.
  • Memilih pakaian bayi dengan bahan yang nyaman dan tidak ketat.
  • Memperhatikan asupan makanan yang kemungkinan bisa menyebabkan alergi.
  • Menggunakan diaper cream yang aman bagi kulit si kecil.
  • Menjaga kebersihan tangan serta tubuh sebelum menyentuh bayi.

Selain melakukan beberapa langkah di atas, apabila si kecil mengalami ruam popok, ibu bisa mengatasinya dengan cara memberikan salep. Selain itu, ibu juga bisa memeriksakan si kecil ke dokter agar mengetahui cara penanganan yang tepat.

Baca Juga  Keputihan Saat Hamil: Penyebab dan Solusi Terbaik

Penutup

Demikian beberapa informasi mengenai jenis ruam popok pada bayi dan cara mencegahnya. Pada dasarnya, kondisi ini adalah hal umum yang bayi alami. Meski begitu, ibu bisa melakukan pencegahan agar si kecil tidak mengalami masalah kulit. Nah, jika ingin mengetahui informasi lain berkaitan dengan cara menjaga kesehatan bayi, yuk simak selengkapnya dalam laman New Life!

Produk Pilihan
Bingung Mau Pilih Korset yang Mana?