fbpx

6 Ciri-Ciri Air Ketuban Berkurang, Penyebab, dan Solusinya

6 Ciri-Ciri Air Ketuban Berkurang, Penyebab, dan Solusinya

Bagi ibu hamil, mengetahui ciri-ciri air ketuban berkurang termasuk hal penting. Sebab, cairan ketuban berfungsi untuk melindungi janin dalam rahim. Pada umumnya, kondisi air ketuban yang berkurang ini dapat dideteksi melalui pemeriksaan USG secara berkala.

Pada umumnya, air ketuban akan semakin berkurang setelah usia kehamilan di atas 36 minggu. Lantas, apa penyebab dan ciri-ciri air ketuban berkurang? Untuk mengetahui jawabannya, simak selengkapnya dalam bacaan berikut!

Ciri-Ciri Air Ketuban Berkurang

Pada umumnya, saat Bunda melakukan kontrol kehamilan secara rutin, dokter kandungan akan memeriksa kondisi kesehatan bumil dan sang buah hati, termasuk volume air ketuban apakah masih cukup atau justru berkurang.

Pasalnya, air ketuban yang berkurang bisa membahayakan kondisi janin dalam kandungan. Adapun beberapa ciri-ciri air ketuban berkurang adalah sebagai berikut.

1. Perut Mengecil

Salah satu ciri-ciri air ketuban berkurang adalah perut Bunda menjadi lebih kecil daripada ibu hamil pada umumnya. Hal ini bisa menunjukkan bahwa pertumbuhan bayi tidak berlangsung dengan baik akibat berkurangnya air ketuban, sehingga ukuran rahim akan lebih kecil daripada usia kehamilan. Kondisi tersebut terjadi karena air ketuban berperan dalam tumbuh kembang janin dalam kandungan.

2. Gerakan Bayi Berkurang

Tanda-tanda air ketuban berkurang selanjutnya adalah gerakan janin dalam kandungan mulai melemah. Pasalnya, bayi yang sehat dan tercukupi kebutuhan oksigen serta nutrisinya akan aktif bergerak. Sebaliknya, jika bayi dalam kandungan cenderung pasif, berarti kebutuhan nutrisi dan oksigennya kurang tercukupi. Hal ini juga menjadi tanda jika air ketuban berkurang.

3. Warna Cairan Vagina Berubah

Ciri-ciri air ketuban berkurang berikutnya, yaitu keluarnya cairan dari vagina. Cairan tersebut biasanya akan mengalami perubahan warna yang cenderung gelap. Selain itu, cairan akibat berkurangnya air ketuban ini juga berbau tidak sedap.

Baca Juga  8 Perawatan Bayi yang Minum Air Ketuban secara Alami & Medis

4. Terjadi Kontraksi secara Tidak Teratur

Ciri-ciri air ketuban berkurang lainnya adalah Bunda merasakan kontraksi pada rahim yang tidak teratur. Selain kontraksi yang kurang stabil, perut Bunda biasanya juga akan merasa nyeri akibat berkurangnya cairan ketuban. Rasa nyeri perut tersebut umumnya terjadi selama lebih dari satu jam.

5. Tekanan Darah Meningkat

Tanda-tanda air ketuban berkurang juga dapat ditunjukkan dengan kondisi tekanan darah yang relatif tidak stabil dan cenderung meningkat. Bukan hanya itu, kondisi ini juga bisa membuat wajah dan tangan Bunda mengalami pembengkakan. Maka dari itu, ketika Bunda merasakan ciri-ciri demikian, sebaiknya lekas berkonsultasi ke dokter.

6. Detak Jantung Bayi Melemah

Ciri-ciri air ketuban berkurang yang terakhir adalah detak jantung bayi cenderung melemah dan tidak normal. Pasalnya, air ketuban berperan dalam menunjang pemberian oksigen pada janin dan memberikan ruang gerak. Jadi, ketika air ketuban berkurang, maka ruang gerak janin menjadi lebih sempit dan oksigennya pun tidak tercukupi dengan baik.

Penyebab Air Ketuban Berkurang

Berkurangnya air ketuban umumnya dapat terjadi karena beberapa faktor. Adapun sejumlah faktor penyebab air ketuban berkurang adalah sebagai berikut.

  • Air ketuban pecah dini yang dapat terjadi kapan saja. Dokter umumnya akan meresepkan antibiotik untuk meningkatkan pertumbuhan paru-paru. Akan tetapi, jika kondisi tersebut tidak memungkinkan, dokter bisa memberikan alternatif saran lainnya.
  • Adanya masalah pada kesehatan bayi, misalnya jarang mengeluarkan urine, mengalami kelainan ginjal, kromosom, kemih maupun jantung. Kondisi ini dapat terjadi pada trimester kedua dan dapat Bunda ketahui setelah melakukan pemeriksaan USG.
  • Ibu hamil memiliki riwayat penyakit lupus, diabetes gestasional, maupun tekanan darah tinggi yang menyebabkan berkurangnya nutrisi pada bayi dan proses penyaluran darah menjadi tidak lancar. Alhasil, nutrisi pada janin pun tidak tercukupi dan menyebabkan jarangnya buang air kecil. Padahal, urine bayi adalah salah satu unsur pembentuk air ketuban.
  • Efek samping obat-obatan tertentu yang membuat penurunan volume air ketuban.
  • Ibu hamil kembar identik, sehingga janin harus berbagi plasenta.
  • Ibu hamil mengalami hipoksia kronis.
  • Mengalami dehidrasi.
  • Usia kehamilan yang telah melampaui batas. Biasanya, jumlah air ketuban akan terus berkurang setelah usia kehamilan di atas 40 minggu.
Baca Juga  8 Posisi Tidur agar Bayi Tidak Sungsang untuk Bumil Terapkan

Maka dari itu, menjaga kondisi kesehatan dan menerapkan gaya hidup sehat termasuk hal penting selama masa kehamilan. Bukan hanya untuk menjaga volume air ketuban, tetapi juga untuk mendukung kesehatan Bunda maupun sang buah hati.

Cara Mengatasi Air Ketuban Berkurang

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, air ketuban yang berkurang tentu dapat membahayakan kondisi Bunda serta janin dalam kandungan. Maka dari itu, Bunda perlu lekas mengatasinya. Adapun cara meningkatkan kadar ketuban dalam rahim adalah sebagai berikut.

  • Banyak minum cairan, terlebih lagi setelah kehamilan di atas 37 minggu. Asupan cairan ini dapat Bunda peroleh dari minum air putih, makan semangka, mentimun, selada, stroberi, maupun bayam.
  • Melakukan prosedur amnioinfusion dengan cara memasukkan cairan saline melalui leher rahim ke dalam kantong ketuban. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan volume cairan ketuban sementara waktu.
  • Melakukan prosedur amniosentesis dengan cara melakukan suntik jarum tipis pada kantong ketuban melalui perut atau abdomen. Tujuan prosedur ini adalah untuk meningkatkan kestabilan detak jantung serta pergerakan bayi, khususnya pada proses melahirkan.
  • Pemberian cairan infus untuk membantu menghidrasi tubuh.
  • Memperbanyak waktu istirahat untuk meningkatkan kelancaran peredaran darah menuju plasenta.

Pada dasarnya, ketika kondisi Bunda berangsur membaik, maka kadar cairan ketuban umumnya turut meningkat. Akan tetapi, jika tidak mengalami perubahan, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lanjutan dan melaksanakan tindakan lainnya.

Penutup

Demikian beberapa penjelasan mengenai ciri-ciri air ketuban berkurang yang perlu Bunda waspadai. Apabila Bunda mengalami beberapa ciri-ciri di atas, sebaiknya lekas berkunjung ke dokter.

Di sisi lain, untuk mencegah hal tersebut, Bunda perlu menerapkan pola hidup sehat selama masa kehamilan agar kondisi diri sendiri serta buah hati tetap terjaga. Nah, untuk mengetahui update lain seputar kehamilan, langsung saja kunjungi website New Life!

Baca Juga  Tanda-tanda Kontraksi Melahirkan yang Perlu Diwaspadai
Produk Pilihan
Bingung Mau Pilih Korset yang Mana?