Pada dasarnya, wanita cenderung lebih rentan mengalami sakit pinggang daripada laki-laki. Hal ini karena sakit pinggang bisa terjadi karena haid dan kehamilan. Beberapa wanita mungkin tidak menyadari perbedaan sakit pinggang haid dan hamil. Padahal, penting untuk membedakannya agar kamu bisa mengetahui penanganan yang tepat.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut seputar perbedaan sakit pinggang haid dan hamil, yuk simak artikel berikut sampai tuntas!
Perbedaan Sakit Pinggang Haid dan Hamil
Pada dasarnya, saat sedang menstruasi dan hamil, wanita cenderung rentan mengalami sakit pinggang. Di samping itu, gejala yang kamu rasakan pun terkadang cukup mirip, sehingga sulit untuk membedakannya. Umumnya, ketika sedang haid, perubahan hormon dapat membuat jaringan otot pinggang terasa sakit. Hal ini termasuk salah satu gejala Sindrom Pramenstruasi (PMS).
Nah, untuk lebih lengkapnya, berikut ini adalah beberapa perbedaan sakit pinggang haid dan hamil yang mungkin kamu rasakan.
1. Posisi Nyeri
Salah satu perbedaan sakit pinggang saat menstruasi dan hamil adalah dari posisi nyerinya. Pada umumnya, rasa sakit pinggang selama hamil bisa menyertai area punggung bawah kanan atau kiri yang terasa seperti tusukan. Rasa nyeri tersebut juga dapat menjalar ke paha bagian belakang, hingga tungkai.
Sementara itu, saat memasuki masa menstruasi, rasa nyeri terasa pada area pinggang bawah maupun perut bagian bawah. Di samping itu, tingkatan rasa nyeri tersebut juga akan semakin ringan seiring dengan berangsurnya masa haid.
2. Tingkat Rasa Nyeri
Perbedaan sakit pinggang haid dan hamil berikutnya terletak pada tingkatan rasa nyerinya. Pada wanita yang memiliki riwayat penyakit endometriosis umumnya lebih rentan mengalami sakit pinggang selama masa menstruasi. Di samping itu, kondisi rahim yang terbalik juga bisa membuat wanita merasa kram pada perut maupun pinggang.
Dari segi tingkatan rasa nyerinya, sakit pinggang saat haid umumnya akan lekas membaik seiring berangsurnya waktu. Di sisi, sakit pinggang ketika hamil justru dapat wanita rasakan mulai dari trimester pertama, bahkan hingga trimester terakhir. Hal ini terjadi karena pertambahan beban tubuh yang drastis.
3. Durasi Rasa Nyeri
Perbedaan sakit pinggang haid dan hamil selanjutnya dari segi durasi rasa nyeri yang timbul. Pada umumnya, durasi rasa nyeri saat menstruasi akan berlangsung lebih cepat dan terjadi sebelum dan awal masa haid saja. Kondisi tersebut berbeda dengan sakit pinggang saat hamil yang umumnya berlangsung lebih lama, yakni pada separuh trimester pertama kehamilan.
Pasalnya, ketika sedang hamil, tekstur ligamen tubuh akan menjadi lunak dan mengalami peregangan. Kondisi tersebut sebagai tanda untuk menyiapkan kehamilan. Alhasil, pergerakan tersebut dapat membebani sendi punggung bawah, pinggul, dan pinggang.
4. Penyebab Nyeri
Perbedaan sakit pinggang haid dan hamil yang terakhir adalah dari segi penyebabnya. Pada umumnya, sakit pinggang yang terjadi selama haid menjadi tanda bahwa otot rahim sedang mengalami kontraksi untuk mengeluarkan darah mens. Kondisi ini sering terjadi pada 1-2 hari sebelum menstruasi saat kadar hormon prostaglandin meningkat.
Lalu, saat memasuki hari pertama menstruasi, hormon tersebut berada pada kadar paling tinggi, sehingga membuat rasa sakit pinggang semakin kuat, hingga bisa menjalar ke punggung maupun kaki. Pada beberapa kasus menstruasi, rasa nyeri juga bisa semakin meningkat, sehingga mengganggu rutinitasmu. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah dismenore.
Di sisi lain, sakit pinggang saat hamil biasa terjadi sejak awal kehamilan yang terjadi akibat perubahan hormon. Pasalnya, meningkatnya kadar hormon progesteron menyebabkan otot tuba falopi lemas dan sel telur yang telah mengalami pembuahan masuk ke rahim. Hal ini bisa menyebabkan nyeri pinggang.
Selain itu, proses implantasi dan pertambahan usia kandungan juga dapat menimbulkan nyeri pinggang. Pelepasan hormon relaksin saat hamil juga bisa membuat ligamen pada persendian panggul meregang dan membuat pinggang terasa sakit.
Perbedaan Gejala Sakit Pinggang Haid dan Hamil
Di samping beberapa perbedaan di atas, gejala sakit pinggang haid dan hamil pun relatif berbeda. Adapun beberapa perbedaan gejala sakit pinggang haid dan hamil adalah sebagai berikut.
1. Gejala Sakit Pinggang Haid
Pada umumnya, gejala sakit pinggang selama masa menstruasi bisa disertai rasa sakit lainnya. Nah, berikut ini adalah sejumlah gejala sakit pinggang saat haid.
- Mual dan muntah.
- Rasa kram tumpul pada bagian perut bawah yang berlangsung tanpa jeda secara terus-menerus.
- Adanya rasa nyeri berdenyut di area punggung serta pinggang, hingga menjalar ke paha dan kaki.
- Merasa lemah dan lelah.
- Diare.
- Pusing dan sakit kepala.
- Apabila rasa nyeri sangat hebat, bisa membuat seseorang menjadi pingsan.
2. Gejala Sakit Pinggang Hamil
Di sisi lain, sakit pinggang yang terjadi ketika hamil juga memiliki gejala yang berbeda. Adapun sejumlah gejala sakit pinggang saat hamil adalah sebagai berikut.
- Rasa nyeri pinggang yang tajam dan terasa panas.
- Rasa nyeri berlangsung konstan. Dalam beberapa kondisi, nyeri juga dapat hilang dan muncul lagi di salah satu sisi pantat maupun kaki.
- Rasa nyeri pinggang bisa menjalar ke bokong, paha belakang bagian bawah, hingga kaki.
- Pinggang sampai kaki terasa pegal dan kram.
- Rasa sakit muncul pada area tulang ekor atau panggul.
- Kaki terasa kesemutan, seperti tertusuk dan lemas.
Penutup
Demikian berbagai informasi penting mengenai perbedaan sakit pinggang haid dan hamil. Pada dasarnya, kedua kondisi tersebut menyebabkan kamu merasa tak nyaman saat beraktivitas. Maka dari itu, penting untuk mengatasinya, seperti menggunakan korset New Life. Sebab, korset ini dirancang untuk membantu menopang area punggung bawah, sehingga dapat meringankan nyeri pinggang.
Namun, bagi ibu hamil, sebaiknya menggunakan korset setelah melahirkan agar manfaatnya bisa lebih maksimal. Nah, untuk memperolehnya, yuk langsung saja berkunjung ke kanal New Life Official Store sekarang juga!