fbpx

Penyebab Kelebihan Air Ketuban, Tanda-Tanda dan Dampaknya

Penyebab Kelebihan Air Ketuban, Tanda-Tanda, dan Dampaknya

Polihidramnion adalah kondisi ketika ibu hamil kelebihan air ketuban yang bisa menimbulkan komplikasi kehamilan. Pasalnya, cairan ketuban berperan dalam pergerakan dan mendukung perkembangan janin. Namun, jika cairan ketuban berada dalam kadar tinggi, kondisi ini juga tidak baik untuk kondisi janin.

Mengapa demikian? Sebab, air ketuban yang terlalu banyak bisa membuat ibu hamil mengalami perdarahan pasca persalinan, hingga kematian bayi di dalam rahim. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut seputar penyebab kelebihan air ketuban dan tanda-tandanya, baca artikel berikut ini!

Penyebab Kelebihan Air Ketuban

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, polihidramnion adalah kondisi saat ibu hamil kelebihan cairan ketuban. Kondisi ini dapat diukur melalui Amniotic Fluid Index (AFI) dan mengukur kantung cairan terdalam di rahim.

Nah, terjadinya polihidramnion ini dapat dipicu oleh beberapa faktor. Adapun beberapa penyebab kelebihan cairan ketuban adalah sebagai berikut:

1. Twin to Twin Syndrome

Salah satu penyebab kelebihan air ketuban adalah Twin to Twin Syndrome (TTTS), yaitu komplikasi pada kehamilan kembar identik. Kondisi ini membuat kedua janin perlu berbagi plasenta. Hal itu menyebabkan salah satu bayi memiliki lebih sedikit cairan ketuban, sementara bayi satunya mempunyai lebih banyak air ketuban.

Nah, ketika bayi menerima lebih banyak cairan ketuban, maka darah yang si kecil dapatkan pun lebih banyak. Alhasil, jantung bayi akan bekerja berlebihan yang dapat menimbulkan komplikasi.

2. Diabetes Gestasional

Penyebab kelebihan cairan ketuban selanjutnya adalah ibu mengalami diabetes gestasional. Jenis diabetes ini dapat terjadi pada setiap trimester kehamilan, terlebih lagi di trimester kedua dan ketiga. Kondisi ini dapat terjadi karena bayi dalam kandungan menghasilkan lebih banyak urine, sehingga kadar air ketubannya pun turut meningkat.

Baca Juga  Perkembangan Janin 2 Bulan: Pertumbuhan yang Pesat

3. Penyumbatan pada Usus Bayi

Penyebab kelebihan air ketuban lainnya adalah karena ada penyumbatan di usus bayi selama dalam kandungan. Pada dasarnya, bayi akan terus menelan cairan ketuban untuk melatih pernapasan dan pencernaannya. Nah, apabila ususnya tersumbat, maka janin tak dapat menelan seluruh air ketuban. Hal itulah yang dapat memicu terjadinya kelebihan cairan ketuban.

4. Bayi Cacat Lahir

Penyebab kelebihan cairan ketuban lainnya adalah bayi mengalami cacat lahir atau kelainan kongenital, seperti atresia duodenum, yaitu masalah kesehatan yang berkaitan dengan paru-paru atau jantung. Kondisi ini bisa terjadi pada berbagai usia kehamilan. Akan tetapi, sebagian besar kasus yang ditemukan berada pada trimester pertama kehamilan, yaitu ketika organ pada tubuh janin baru mulai berkembang.

5. Bayi Mengalami Anemia

Selama dalam kandungan, bayi juga bisa mengalami anemia. Kondisi ini terjadi akibat rendahnya kadar sel darah merah atau hemoglobin. Padahal, hemoglobin memiliki fungsi untuk membawa sel darah merah serta oksigen ke dalam tubuh janin agar jumlah darahnya tetap terjaga.

Nah, berdasarkan penelitian yang terpublikasikan dalam American Journal of Obstetrics & Gynecology, hemoglobin janin yang mengalami penurunan hingga di bawah 25% berisiko membuat jumlah cairan ketubannya naik. Bahkan, kenaikannya pun bisa mendekati 2.000 ml.

6. Penyebab Lainnya

Selain beberapa penyebab polihidramnion di atas, terdapat beberapa faktor lain yang bisa menjadi pemicunya, misalnya bayi mengalami cacat lahir yang memengaruhi sistem saraf pusat maupun saluran pencernaannya.

Selain itu, sindrom transfusi kembar yang terjadi sebagai komplikasi kembar identik juga dapat menimbulkan air ketuban berlebihan. Penyebab terakhirnya adalah apabila terdapat ketidakcocokan antara darah Bunda dan janin.

Tanda-Tanda Kelebihan Air Ketuban

Pada dasarnya, saat kelebihan air ketuban, Bunda akan menunjukkan gejala tertentu. Akan tetapi, tanda-tanda tersebut kerap ibu hamil sepelekan karena mirip dengan masalah umum pada kehamilan. Adapun beberapa gejala umum yang Bunda alami ketika mengidap polihidramnion adalah sebagai berikut.

  • Mengalami maag.
  • Sembelit.
  • Malposisi janin.
  • Pembengkakan kaki.
  • Sesak napas, tersengal-sengal, atau napas pendek.
  • Nyeri pada bagian perut.
  • Kontraksi dini pada rahim.
Baca Juga  Berapa Lama Menggunakan Korset Untuk Kesehatan Pinggang?

Selain mengalami beberapa kondisi di atas, Bunda yang menderita polihidramnion juga rentan merasakan kondisi yang tidak nyaman di dalam perut atau rahim. Gejala-gejala di atas bisa semakin parah apabila rahim tersedak oleh tekanan dari cairan ketuban. Maka dari itu, ketika muncul ciri-ciri kelebihan air ketuban di atas, sebaiknya lekas berkonsultasi ke dokter agar segera memperoleh penanganan.

Dampak Kelebihan Air Ketuban

Selayaknya kekurangan air ketuban, kondisi polihidramnion juga berdampak bagi kesehatan ibu hamil dan kandungan, lho. Adapun beberapa dampak kelebihan air ketuban adalah sebagai berikut:

  • Risiko ketuban pecah dini.
  • Meningkatkan risiko kelahiran prematur.
  • Risiko bayi sungsang.
  • Janin tumbuh secara berlebihan.
  • Solusio plasenta.
  • Mengalami prolaps tali pusat.
  • Perdarahan postpartum.
  • Kematian janin saat lahir.
  • Malposisi janin.

Pada dasarnya, risiko-risiko tersebut berbeda pada setiap ibu hamil. Maka dari itu, Bunda harus rajin memeriksa kadar cairan ketuban untuk memastikan tingkat kenormalannya. Nah, umumnya, dokter akan melakukan sejumlah perawatan pada ibu yang mengalami polihidramnion, seperti pemberian obat-obatan, persalinan dini, maupun amnioreduksi.

Penutup

Demikian beragam informasi mengenai penyebab kelebihan air ketuban, tanda-tanda, hingga dampaknya bagi kehamilan. Dengan berbagai bahaya di atas, Bunda tentu sadar bahwa menjaga air ketuban dalam jumlah normal adalah hal penting.

Maka dari itu, yuk selalu terapkan gaya hidup sehat dan rajin berkonsultasi pada dokter kandungan untuk mengecek jumlah air ketuban. Untuk mengetahui tips menerapkan gaya hidup sehat selama masa kehamilan, moms bisa cek langsung di New Life!

Open chat
Hello 👋
Can we help you?