Metode ERACS adalah salah satu operasi persalinan caesar yang dilakukan dengan penanganan khusus, sehingga ibu bisa lebih cepat pulih setelah melahirkan.
Metode persalinan ini menawarkan kepada ibu hamil untuk melahirkan dengan rasa sakit yang minim dan mempercepat pemulihan bekas luka jahitan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu metode ERACS, baca artikel ini sampai selesai!
Apa itu Metode ERACS?
Metode ERACS atau Enhanced Recovery After Caesarean Surgery adalah prosedur operasi caesar yang dilakukan dengan perawatan khusus. Metode ini berfungsi untuk membantu ibu agar cepat pulih setelah melahirkan dan mengurangi durasi rawat inapnya.
Bahkan, metode persalinan ini juga membantu mengurangi risiko komplikasi pasca operasi dan meningkatkan kepuasan para ibu.
Semula, metode ini memiliki nama ERAS (Enhanced Recovery After Surgery), yaitu proses operasi untuk pasien kolorektal.
Namun, seiring berjalannya waktu, banyak spesialis bedah yang berupaya mengembangkan metode tersebut sebagai salah satu metode persalinan.
Perbedaan Metode ERACS dengan SC Biasa
Pada umumnya, metode ERACS adalah perkembangan dari operasi caesar yang memiliki fokus untuk mempercepat pemulihan pasien dan meningkatkan kenyamanannya.
Sebab, operasi caesar mempunyai beberapa risiko komplikasi pasca persalinan, misalnya infeksi luka, trombosis vena dalam, gangguan pencernaan, hingga nyeri.
Maka dari itu, persalinan ERACS berbeda dengan operasi caesar atau Sectio Caesarea (SC) biasa. Adapun perbedaan metode ERACS dengan SC biasa adalah sebagai berikut.
1. Durasi Puasa
Salah satu perbedaan metode ERACS dengan SC biasa adalah dari segi durasi puasa yang dilakukan oleh ibu hamil.
Pada operasi caesar, ibu hamil harus berpuasa selama kurang lebih 8 jam sebelum proses persalinan. Sementara itu, pada operasi ERACS, ibu hamil boleh mengonsumsi makanan atau minuman ringan pada 6 jam sebelum bersalin.
Bukan hanya itu, ibu hamil mulai berpuasa pada 2 jam sebelum operasi, tetapi masih bisa minum air putih maupun jus.
2. Waktu Pemulihan
Perbedaan metode ERACS dengan SC biasa lainnya adalah waktu pemulihannya yang relatif lebih cepat. Sebab, dokter akan menghentikan pemberian suntikan infus lebih awal.
Bukan hanya itu, pelepasan kateter urin juga lebih awal, yaitu sekitar 6 jam setelah operasi. Pasien juga sudah bisa menyantap makanan dan minuman lebih cepat setelah melahirkan.
Dengan beberapa upaya tersebut, maka pasien akan mendapatkan kekuatan serta kebugaran tubuh, sehingga bisa lekas bangun dari tempat tidur maupun bergerak seperti sedia kala.
Cepatnya proses pemulihan tersebut juga membantu ibu untuk bisa melakukan IMD atau Inisiasi Menyusui Dini secara lebih awal.
3. Nyeri Pasca Operasi
Nyeri yang terjadi pasca operasi caesar kerap membuat ibu hamil ragu untuk melakukan prosedur persalinan tersebut. Di sisi lain, metode ERACS bisa menjadi alternatif untuk mengatasi rasa takut tersebut.
Pasalnya, salah satu tujuan ERACS adalah membantu mengurangi rasa nyeri pasca operasi. Hal itu didasarkan karena sejumlah faktor, meliputi:
- Penyuntikan anestesi menggunakan jarum spinal yang kecil.
- Memberikan obat antiinflamasi nonsteroid serta non-opioid sebagai pereda nyeri secara terjadwal. Umumnya, akan diberikan dalam bentuk obat minum maupun infus.
- Memberikan obat nyeri dengan dosis rendah, berupa long-acting pada bagian tulang belakang saat operasi.
Beberapa perawatan tersebut bisa membantu mengurangi dosis obat opioid hingga 30%-50% setelah operasi, sehingga dapat menghilangkan rasa nyeri dengan lebih cepat dan menurunkan risiko komplikasi.
4. Luka Pasca Operasi
Perbedaan metode ERACS dan operasi caesar yang terakhir adalah luka jahitan setelah proses persalinan.
Pada umumnya, pelaksanaan operasi ERACS membutuhkan pisau bedah yang kecil, tetapi tajam.
Hal itu membuat sayatan pertamanya langsung menembus area fascia atau selaput otot, sehingga risiko kerusakan jaringan dapat berkurang dan luka jahitan juga lebih cepat sembuh.
Kelebihan dan Kekurangan Persalinan ERACS
Persalinan ERACS mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi pertimbangan para ibu hamil dalam memilihnya. Adapun sejumlah kelebihan dan kekurangan metode ERACS adalah.
1. Kelebihan Persalinan ERACS
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, persalinan ERACS mempunyai berbagai keunggulan daripada operasi caesar. Adapun beberapa kelebihan metode ERACS adalah.
- Memiliki durasi puasa lebih pendek.
- Durasi rawat inap lebih pendek.
- Risiko rasa nyeri dan mual pasca operasi lebih rendah.
- Luka jahitan operasi lebih samar dan dapat cepat sembuh.
2. Kekurangan Persalinan ERACS
Meskipun memiliki sederet kelebihan, persalinan ERACS juga mempunyai kekurangan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan persalinan ERACS.
- Biaya persalinan relatif lebih mahal daripada operasi caesar biasa.
- Memiliki efek samping gatal, tetapi jarang terjadi, kecuali pada pasien yang mempunyai riwayat alergi obat-obatan tertentu.
Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Persalinan ERACS
Pada umumnya, bayi yang lahir dengan persalinan caesar cenderung mempunyai sistem imunitas tubuh lebih lemah daripada bayi lahir normal.
Pasalnya, bayi yang lahir dengan cara operasi akan melewatkan kesempatan untuk terpapar bakteri baik di area vagina.
Meskipun demikian, dengan menerapkan persalinan ERACS, ibu sudah bisa memberikan ASI eksklusif lebih cepat daripada menggunakan operasi caesar.
Dengan begitu, ibu tidak perlu cemas dengan risiko kelemahan sistem imunitas tubuh pada bayi, karena ASI bisa membantu meningkatkan kekebalannya.
Penutup
Nah, itulah berbagai penjelasan mengenai metode ERACS, perbedaannya dengan operasi caesar, hingga kelebihan dan kekurangannya.
Sebagai catatan, ERACS adalah metode persalinan untuk ibu hamil yang menginginkan pemulihan lebih cepat dan rendah risiko.
Meski begitu, untuk mendukung pemulihannya, pasien juga bisa menggunakan korset, seperti korset New Life. Korset ini bisa diperoleh dengan mudah pada situs resmi New Life Official Store atau e-commerce.
Tunggu apa lagi, yuk pilih metode persalinanmu sesuai kebutuhanmu dan peroleh tubuh idealmu kembali dengan korset New Life!