fbpx

Informasi Seputar Baby Blues, Gejala, dan Faktor Risikonya

Informasi Seputar Baby Blues, Gejala, dan Faktor Risikonya

Baby blues syndrome adalah suatu kondisi yang rentan terjadi pada ibu pasca melahirkan. Maka dari itu, ibu perlu mengetahui informasi seputar baby blues sejak jauh hari sebelum melahirkan agar dapat mencegah terjadinya hal itu.

Pasalnya, sindrom tersebut yang tidak ditangani dengan baik bisa mengganggu kesehatan si kecil dan membuatnya sulit istirahat tenang.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai informasi seputar baby blues, gejala, dan berbagai faktor risikonya, yuk simak artikel berikut!

Pengertian Baby Blues

Baby blues adalah gangguan mental yang kerap menyerang wanita pasca melahirkan. Kondisi ini umumnya akan terjadi pada 2-3 hari pasca persalinan dan berlangsung selama sekitar 14 hari atau dua minggu.

Saat mengalami sindrom ini, umumnya kondisi emosional ibu cenderung kurang stabil, mudah sedih, marah, dan tidak sabaran. Kondisi tersebut tentunya membuat ibu tidak dapat merawat si kecil secara maksimal. Bahkan, ibu bisa merasa kesal dan marah dengan perkataan orang lain maupun ketika si kecil sedang rewel.

Gejala Baby Blues

Setelah mengetahui pengertiannya, ibu juga perlu memahami beberapa gejala baby blues, yaitu sebagai berikut.

1. Mudah Tersinggung

Salah satu gejala baby blues syndrome adalah mudah tersinggung dan marah. Adanya perubahan hormon serta rasa lelah yang ibu alami cenderung membuatnya lebih sensitif, tidak sabaran, dan gampang tersinggung. Bahkan, ibu juga bisa emosi ketika si kecil rewel, sering menangis, atau sulit ditidurkan.

2. Cepat Lelah

Gejala baby blues lainnya adalah ibu cenderung cepat lelah. Hal ini adalah kondisi yang wajar. Sebab, setelah melahirkan, ibu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memulihkan diri sebelum kembali beraktivitas seperti sedia kala. Terlebih lagi, pasca melahirkan, tanggung jawab ibu akan bertambah, sehingga akan lebih cepat letih.

Baca Juga  Daftar Pekerjaan Yang Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hamil Muda

3. Penurunan Nafsu Makan

Mengalami penurunan nafsu makan juga menyebabkan ibu mengalami sindrom tersebut. Padahal, mengonsumsi makanan bergizi sangat penting untuk membantu pemulihan ibu pasca melahirkan dan meningkatkan kualitas ASI.

Di sisi lain, ibu yang kurang asupan nutrisi cenderung cepat lelah dan bisa menyebabkan penurunan kualitas serta kuantitas ASI. Alhasil, asupan nutrisi ASI pun cenderung menurun.

4. Mood Swing

Ciri-ciri baby blues syndrome berikutnya adalah ibu mudah mengalami perubahan suasana hati atau mood swing. Hal ini karena terdapat perubahan hormon tubuh setelah melahirkan, sehingga suasana hati ibu cenderung mudah berubah dan kerap menangis tanpa sebab. 

Pada dasarnya, kadar hormon estrogen dan progesteron akan menurun pasca melahirkan. Padahal, hormon tersebut berperan untuk membantu memperbaiki suasana hati, mencegah stres, tertekan, hingga mengatasi rasa lelah.

5. Sulit Tidur

Gejala lainnya yang bisa membuat ibu mengalami sindrom tersebut adalah sulit untuk tidur atau mengalami insomnia. Hal ini membuat ibu cepat lelah di keesokan harinya. Akibatnya, suasana hati pun cenderung mudah berubah dan ibu menjadi lebih sensitif. Padahal, tidur yang cukup termasuk hal penting bagi ibu pasca melahirkan, karena bisa membantu mempercepat pemulihan tubuh.

6. Konsentrasi Menurun

Gejala baby blues yang terakhir adalah membuat konsentrasi ibu menurun. Kondisi ini disebabkan karena nafsu makan ibu menurun, sehingga energi dalam tubuh pun berkurang dan membuat ibu cepat lelah. Alhasil, ibu pun akan sulit untuk fokus dan mudah hilang konsentrasi saat beraktivitas.

Penyebab Baby Blues

Pada dasarnya, baby blues syndrome terjadi akibat sejumlah faktor. Adapun beberapa faktor penyebab sindrom tersebut, yaitu sebagai berikut.

1. Kurang Istirahat

Salah satu faktor penyebab baby blues adalah ibu kurang beristirahat. Hal ini bisa disebabkan karena ibu belum dapat mengatur waktu dengan baik. Pasalnya, ibu akan menghabiskan banyak waktu untuk mengurus kebutuhan rumah tangga dan merawat bayi.

Baca Juga  Perbedaan Perut Buncit dan Hamil, Ini Cara Membedakan

Di sisi lain, bayi juga cenderung mudah rewel dan terbangun di malam hari, sehingga membuat ibu kurang beristirahat. Untuk mengatasi hal ini, ibu bisa bergantian dengan orang rumah saat menjaga bayi agar dapat tidur sejenak.

2. Perubahan Hormon

Penyebab baby blues lainnya adalah karena perubahan hormon wanita, yaitu penurunan kadar estrogen serta progesteron, sehingga suasana hati ibu mudah berubah dan sulit dikendalikan. Untuk membantu menjaga kadar hormon dalam tubuh, ibu bisa mengatasinya dengan berolahraga ringan, seperti jalan santai, yoga, maupun pilates.

3. Punya Gangguan Kesehatan Mental

Memiliki riwayat gangguan kesehatan mental juga bisa memicu terjadinya sindrom tersebut. Misalnya adalah depresi, cemas, dan panik. Sebab, gangguan mental tersebut menyebabkan ibu mudah stres, cemas, gelisah, dan merasa tidak tenang. Untuk menjaga kesehatan mental, ibu bisa menyempatkan waktu untuk me time, yoga, meditasi, dan menjaga waktu agar tetap positif.

4. Sulit Beradaptasi

Pasca melahirkan, ibu umumnya akan mengalami berbagai perubahan rutinitas, sehingga boleh jadi ibu kesulitan untuk beradaptasi. Sebab, tanggung jawab merawat bayi cukup tinggi, ditambah ibu juga harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga atau rutinitas lainnya. Hal ini tentu membuat ibu membutuhkan waktu lebih untuk beradaptasi.

Faktor Risiko yang Meningkatkan Baby Blues

Selain beberapa penyebab di atas, ada pula sejumlah kondisi yang bisa meningkatkan risiko baby blues, yaitu sebagai berikut.

  • Rasa takut untuk melahirkan.
  • Tidak mempunyai pasangan.
  • Kehamilan yang tidak diinginkan.
  • Melahirkan anak pertama.
  • Memiliki riwayat gangguan tidur, seperti insomnia.
  • Usia ibu cenderung masih muda.
  • Melahirkan lewat operasi caesar.
  • Merasa kurang puas dengan pasangan.
  • Kekurangan asupan nutrisi tertentu.
  • Kurangnya dukungan sosial dan emosional.
Baca Juga  8 Penyebab Alergi pada Bayi, Gejala, dan Cara mengatasinya

Penutup

Demikian sederet informasi seputar baby blues, gejala, penyebab, dan faktor risiko yang perlu ibu waspadai. Nah, untuk mencegah terjadinya sindrom tersebut, ibu perlu menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga, serta menjaga pikiran agar senantiasa positif. Dengan begitu, ibu pun bisa merawat bayi secara lebih maksimal.

Untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang tips pasca persalinan, kunjungi blog New Life sekarang juga!

Open chat
Hello 👋
Can we help you?