Pada umumnya, jumlah air ketuban normal untuk setiap usia kandungan berbeda-beda. Meski begitu, jumlah tersebut perlu ibu hamil jaga agar tidak mengganggu kondisi kehamilan dan pertumbuhan janin. Sebab, salah satu faktor yang mendorong perkembangan janin adalah cairan ketuban.
Hal itu karena air ketuban memberikan ruang bagi janin untuk bergerak, sehingga dapat membantu mendukung perkembangan tulang serta ototnya. Lantas, berapa jumlah air ketuban normal? Untuk mengetahui jawabannya, baca penjelasan berikut ini!
Jumlah Air Ketuban Normal
Air ketuban adalah cairan dalam kantung ketuban yang berfungsi untuk melindungi janin dan mendukung pertumbuhannya. Cairan ketuban ini awalnya berasal dari air yang telah diproduksi dalam tubuh ibu hamil dan jumlahnya akan terus bertambah seiring bertambahnya usia kehamilan, hingga 36 minggu.
Adapun jumlah air ketuban normal untuk setiap usia kehamilan adalah sebagai berikut:
- Usia kandungan 12 minggu, jumlah cairan ketuban adalah 60 ml.
- Usia kandungan 16 minggu, jumlah cairan ketuban adalah 175 ml.
- Usia kehamilan 34-38 minggu, jumlah cairan ketuban adalah 400-1.200 ml.
- Usia kehamilan di atas 40 minggu, jumlah cairan ketuban menurun hingga 600 ml.
Pada dasarnya, jumlah air ketuban normal akan menurun saat mendekati waktu persalinan. Selain itu, jika bayi masih tak kunjung lahir melebihi 40 minggu, perkembangan organ tubuhnya berisiko terhambat karena kekurangan air ketuban dan menurunnya fungsi plasenta. Maka dari itu, kondisi ini umumnya berbahaya dan membutuhkan penanganan khusus.
Selain itu, mendekati waktu melahirkan, kantung ketuban akan pecah dan mengeluarkan air di dalamnya melalui serviks serta vagina. Besarnya robekan pada kantung ketuban ini juga memengaruhi seberapa deras air ketuban keluar. Namun, dalam sejumlah kasus, kantung ketuban juga bisa saja tak dapat pecah sendiri, sehingga membutuhkan bantuan dokter dengan metode amniotomi agar bisa pecah.
Warna Air Ketuban Normal
Selain mengetahui jumlah air ketuban normal, Bunda juga harus tahu tentang warna cairannya. Adapun warna air ketuban normal adalah benih sedikit keruh maupun kekuningan pucat. Akan tetapi, air ketuban juga bisa berubah warna menjadi kehijauan.
Kondisi ini terjadi ketika air ketuban bercampur dengan mekonium atau feses janin pertama kali. Jika air ketuban hijau ini terminum oleh janin, maka bisa berbahaya bagi sistem pernapasannya. Selain itu, air ketuban juga bisa berubah warna menjadi kecokelatan karena bercampur darah. Kondisi tersebut bisa timbul akibat janin yang terlalu stres atau mengalami hipoksia.
Fungsi Air Ketuban
Seperti yang telah disebutkan dalam pembahasan awal, air ketuban berfungsi untuk mendukung perkembangan janin. Selain itu, cairan dalam kantung ketuban ini juga memiliki fungsi lainnya. Adapun sejumlah fungsi air ketuban, yaitu sebagai berikut:
1. Menunjang Perkembangan Tulang dan Otot Janin
Salah satu fungsi air ketuban bagi bayi dalam kandungan adalah menunjang perkembangan tulang dan ototnya. Sebagaimana penjelasan sebelumnya, cairan ketuban menyediakan ruang gerak yang cukup untuk melatih pergerakan janin.
Nah, apabila pergerakan janin selalu aktif, maka tulang dan ototnya pun dapat berkembang dengan baik. Itulah mengapa, memastikan jumlah air ketuban selalu cukup termasuk hal penting.
2. Memberikan Ruang Gerak Bagi Janin
Fungsi air ketuban bagi bayi dalam kandungan berikutnya, yaitu memberikan ruang gerak untuk janin. Selama janin aktif bergerak, maka Bunda akan menyadari jika calon buah hatinya ini dalam kondisi sehat. Bukan hanya itu, pergerakan janin juga menjadi tanda bahwa si kecil memperoleh asupan oksigen serta nutrisi yang cukup.
3. Memberikan Kenyamanan pada Janin
Fungsi air ketuban bagi janin dalam kandungan lainnya adalah memberikan kenyamanan terhadap bayi. Pasalnya, air ketuban memiliki kemampuan untuk mengontrol suhunya agar tetap hangat. Dengan begitu, janin akan tetap merasa nyaman jika suhunya dalam angka normal.
4. Mendukung Perkembangan Paru-Paru Janin
Air ketuban juga memiliki peran dalam mendukung perkembangan paru-paru janin. Pasalnya, untuk melatih pernapasannya, janin akan minum air ketuban dan mengeluarkannya lagi. Bukan hanya itu, air ketuban ini juga berfungsi untuk merangsang perkembangan sistem pencernaan. Pasalnya, ketika menelan air ketuban, otot-otot sistem pencernaan akan terlatih.
5. Melindungi Janin
Fungsi air ketuban bagi bayi dalam kandungan berikutnya adalah melindungi janin dari goncangan maupun tekanan di luar. Pada dasarnya, ketika Bunda bergerak, janin juga turut merasakannya.
Itulah mengapa, penting untuk beraktivitas dengan hati-hati agar janin tidak terbentur. Di sisi lain, air ketuban juga berperan untuk melindungi janin dari infeksi, karena mengandung neutrofil yang membantu melawan pertumbuhan bakteri.
6. Mendeteksi Kelainan Genetik
Fungsi air ketuban yang terakhir adalah berperan dalam mendeteksi kelainan genetik. Hal ini adalah salah satu prosedur yang biasa dokter lakukan pada usia kehamilan 15-20 minggu dengan mengambil sampel dari air ketuban. Prosedur ini memiliki nama amniosentesis yang biasa dilakukan karena adanya serpihan sel kulit janin dalam cairan ketuban.
Penutup
Nah, itulah informasi penting yang perlu moms tahu mengenai jumlah air ketuban normal, hingga fungsinya bagi janin. Pada dasarnya, jumlah air ketuban dapat memengaruhi fungsinya terhadap pertumbuhan janin.
Maka dari itu, untuk menjaga kecukupan air ketuban, moms perlu menerapkan gaya hidup sehat, misalnya mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga asupan cairan. Di samping itu, kamu juga dapat mengetahui tips menjaga kehamilan lainnya dalam situs New Life!