Apa itu ruam popok? Ruam popok adalah salah satu masalah kulit yang rentan terjadi pada bayi di bawah usia 2 tahun. Hal ini bisa timbul karena kondisi popok yang terlalu lembap, kulit kurang terjaga kebersihannya, hingga kontak antara kulit dengan kotoran.
Meskipun masalah ini cenderung rentan, ibu sebaiknya segera memberikan penanganan ketika si kecil mengalaminya. Nah, jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu ruam popok dan pengobatannya, yuk simak dalam artikel berikut!
Apa itu Ruam Popok?
Ruam popok atau dermatitis popok iritan adalah kondisi peradangan pada kulit bayi yang terjadi ketika adanya kontak antara kulit dengan urine maupun feses. Di samping itu, ibu yang jarang mengganti popok si kecil juga bisa memicu iritasi kulit bayi. Itulah sebabnya, penting bagi ibu untuk menjaga kebersihan kulit bayi.
Pada umumnya, dermatitis popok iritan pada bayi bisa menimbulkan sejumlah gejala. Adapun beberapa gejala dermatitis popok iritan pada bayi adalah munculnya bintik kemerahan di kulit bayi, teksturnya menjadi kering, kasar, dan bersisik, bayi mudah rewel, dan menangis. Apabila bayi juga mengalami demam tinggi ketika ruam popok, sebaiknya ibu segera memeriksakannya ke dokter.
Penyebab Ruam Popok
Ruam popok bukan hanya terjadi karena kondisi popok yang jarang ibu ganti, tetapi juga bisa timbul akibat faktor lainnya. Nah, berikut ini adalah beberapa faktor penyebab dermatitis popok iritan pada bayi yang penting untuk ibu pahami:
1. Popok Terlalu Ketat
Salah satu penyebab dermatitis popok iritan adalah ibu menggunakan popok pada bayi terlalu ketat. Selain itu, pemilihan popok yang terlalu kecil juga membuat pemakaiannya terlalu ketat. Hal ini dapat memicu terjadinya iritasi, gesekan, dan luka lecet pada kulit si kecil.
2. Bayi Mengonsumsi MPASI
Bayi yang mulai mengenal MPASI atau makanan padat ternyata juga rentan mengalami dermatitis popok iritan, lho. Hal itu bisa terjadi ketika si kecil mengonsumsi makanan yang bersifat reaktif atau makanan asam. Selain itu, makanan yang ibu konsumsi pun juga dapat memengaruhi kandungan ASI.
3. Infeksi Bakteri dan Jamur
Penyebab dermatitis popok iritan berikutnya adalah karena infeksi bakteri serta jamur. Beberapa jenis jamur dan bakteri dapat memicu peradangan pada kulit bayi. Misalnya adalah jamur Candida albicans. Jenis jamur tersebut bisa berkembang biak dengan cepat pada kulit dan menyerang beberapa bagian tubuh, seperti mulut, kulit, saluran pencernaan, hingga organ genital.
4. Popok Terlalu Lembap
Ibu yang jarang mengganti popok bayi akan membuat areanya terasa lembap. Terlebih lagi hal itu juga membuat kulit bayi melakukan kontak terlalu lama dengan feses dan urine. Nah, kondisi tersebut rentan membuat iritasi kulit dan ruam popok.
5. Iritasi Terhadap Produk Bayi
Penyebab ruam popok lainnya adalah karena iritasi terhadap produk bayi. Si kecil yang mempunyai kulit sensitif mungkin akan bereaksi ketika menggunakan produk yang mengandung bahan kimia, pewangi, maupun alkohol. Beberapa bahan tersebut memang rentang memicu reaksi iritasi, ruam, hingga alergi. Itulah sebabnya, sebaiknya ibu memperhatikan setiap produk untuk si kecil.
Diagnosis Ruam Popok
Untuk memastikan apakah bayi mengalami ruam popok atau tidak, dokter perlu melakukan langkah diagnosis terlebih dulu. Berikut ini adalah cara mendiagnosis dermatitis popok iritan pada bayi yang akan dokter lakukan.
1. Melakukan Pemeriksaan Fisik
Salah satu cara mendiagnosis dermatitis popok iritan pada bayi adalah dengan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dulu. Dokter umumnya akan memeriksa beberapa bagian kulit. Apabila mengalami ruam popok, maka kemungkinan akan tampak kulit kemerahan di beberapa bagian tubuh, seperti paha, sekitar alat kelamin, dan bokong.
2. Anamnesis
Cara mendiagnosis ruam popok pada bayi selanjutnya adalah melalui wawancara medis atau anamnesis. Dalam hal ini, dokter akan menanyakan beberapa hal, seperti peralatan maupun produk yang bayi gunakan serta bersentuhan dengan kulitnya. Misalnya adalah losion, sabun mandi, maupun deterjen. Biasanya, bahan-bahan tersebut menjadi salah satu penyebab alergi dan dermatitis popok iritan.
3. Pemeriksaan Penunjang
Cara mendiagnosis ruam popok yang terakhir adalah melalui pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa diagnosis yang dokter lakukan sudah tepat. Adapun langkah yang dokter lakukan, yaitu melalui tes alergi guna mendeteksi pemicu lainnya, seperti infeksi bakteri maupun jamur. Tes ini akan dokter lakukan dengan mengambil darah guna mengetahui total IgE dalam tubuh si kecil.
Pengobatan Ruam Popok
Terdapat beberapa pilihan pengobatan yang bisa ibu terapkan untuk bayi ketika mengalami dermatitis popok iritan. Adapun beberapa pengobatan ruam popok pada bayi adalah sebagai berikut:
- Memastikan bahwa ibu mengganti popok sesering mungkin, terlebih lagi jika sudah kotor.
- Rajin mencuci tangan sebelum serta sesudah mengganti popok.
- Menyesuaikan ukuran popok dengan tubuh bayi dan memakaikannya tidak terlalu ketat.
- Membersihkan kulit bayi yang terkena popok dengan sabun maupun tisu basah. Namun, pastikan bahwa ibu menggunakan produk yang bebas dari bahan kimia, karena berisiko memperparah gejala dermatitis popok iritan.
- Setelah membersihkan kulit bayi, ibu perlu mengeringkannya terlebih dulu menggunakan kain atau handuk lembut.
- Hindari memberikan bedak bayi di area kulit yang mengalami dermatitis popok iritan. Sebab, bedak bisa menyumbat pori-pori kulit dan memperparah kondisi ruam.
Selain menerapkan beberapa cara di atas, ibu juga bisa memilih pengobatan medis. Pada umumnya, dokter akan merekomendasikan beberapa jenis krim atau salep yang mempunyai kandungan zinc gluconate, zinc oxide, maupun petroleum jelly. Di samping itu, krim yang dokter rekomendasikan umumnya juga berdasarkan penyebab dari dermatitis popok iritan.
Penutup
Itulah penjelasan seputar apa itu ruam popok, penyebab, diagnosis, serta cara mengobatinya. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, ruam popok adalah kondisi wajar pada bayi, tetapi bisa memicu rasa tidak nyaman. Nah, selain melakukan pengobatan alami, ibu juga perlu memeriksakannya ke dokter agar si kecil memperoleh penanganan yang tepat. Untuk mengetahui informasi lain mengenai penyakit yang terjadi pada bayi, yuk kunjungi situs New Life!