Alergi makanan pada bayi dapat terjadi ketika si kecil sudah bisa mengonsumsi makanan padat atau sejak masih mengonsumsi ASI. Pasalnya, ASI mengandung nutrisi dari makanan yang ibu konsumsi. Jadi, ketika ibu mengonsumsi makanan yang tidak ditoleransi bayi, maka si kecil dapat mengalami gejala alergi. Itulah mengapa, penting bagi ibu untuk mengetahui tanda bayi alergi makanan.
Hal itu agar ibu dapat segera menanganinya dengan tepat. Nah, jika ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai tanda bayi alergi makanan, simak selengkapnya di artikel berikut ini!
Tanda Bayi Alergi Makanan
Alergi makanan adalah kondisi yang sering bayi alami. Hal ini dapat terjadi ketika ibu mengonsumsi makanan yang tidak dapat bayi toleransi dan terserap ke dalam ASI, sehingga si kecil bisa mengalami gejala alergi ketika menyusu.
Selain itu, si kecil yang sudah mengonsumsi makanan padat juga dapat menunjukkan reaksi alergi ketika mengonsumsi makanan yang bersifat alergen. Nah, berikut ini adalah beberapa tanda bayi alergi makanan yang perlu ibu ketahui:
1. Eksim
Salah satu tanda bayi alergi makanan adalah eksim. Kondisi ini terjadi ketika muncul ruam bersisik pada kulit bayi, terasa gatal, dan teksturnya kasar. Kondisi ini pun bisa berbeda berdasarkan usia bayi, antara lain:
- Usia 0-6 bulan: eksim muncul di area dahi, kulit kepala, dagu, hingga pipi. Kondisi ini juga dapat menyebar ke area tubuh lainnya.
- Usia 6-12 bulan: eksim muncul di area lutut dan siku. Umumnya, eksim ini akan berwarna kuning dan cukup keras.
- Usia 2-5 tahun: eksim timbul di area lipatan siku, lutut, pergelangan tangan, maupun pergelangan kaki. Pada area tersebut, umumnya akan tampak bersisik, tebal, dan kering.
2. Kolik
Kolik juga termasuk gejala alergi makanan pada bayi. Hal ini terjadi ketika si kecil menangis terus-menerus dan sulit tenang. Kondisi tersebut dapat berlangsung dalam waktu sekitar 3 jam. Adapun beberapa tanda-tanda kolik adalah bayi menangis dengan nada tinggi, sulit tenang, wajah merah, kulit pucat, hingga lengan menjadi kaku.
3. Gatal
Tanda bayi alergi makanan selanjutnya adalah mengalami gatal-gatal di beberapa bagian tubuh dan dapat menyebar. Umumnya, gatal yang terus digaruk akan mudah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Biasanya, saat sedang merasa gatal, bayi akan menggosokkan badannya atau menggeliat. Untuk mengatasinya, ibu dapat mengompres dingin pada area yang gatal.
4. Gangguan Pencernaan
Ciri-ciri bayi alergi makanan juga bisa membuatnya mengalami gangguan pencernaan. Pasalnya, makanan yang usai si kecil konsumsi akan melalui saluran pencernaan.
Apabila sistem pencernaan menganggapnya sebagai zat asing, maka akan menunjukkan respons berbeda. Hal ini dapat memicu timbulnya gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, sakit perut, diare, hingga tekstur feses yang mengandung lendir.
5. Pembengkakan
Pembengkakan juga dapat terjadi ketika si kecil mengalami alergi makanan. Kondisi tersebut dapat terjadi di beberapa bagian tubuh, seperti mata, bibir, atau wajah. Gejala ini umumnya tergolong ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, ketika tidak sembuh dalam waktu yang lama, ibu perlu memeriksakannya ke dokter.
6. Biduran
Tanda bayi alergi makanan lainnya adalah biduran. Kondisi ini menimbulkan munculnya benjolan kemerahan pada tubuh bayi. Biduran juga terasa gatal dan bentuknya tidak beraturan.
Kondisi tersebut dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa jam. Apabila si kecil rewel ketika mengalami biduran, ibu dapat mengompresnya dengan es batu di area yang mengalami benjolan.
7. Masalah Pernapasan
Tanda bayi alergi makanan selanjutnya adalah timbulnya masalah pernapasan. Makanan yang tak dapat bayi toleransi ini dapat mengganggu area pernapasan. Si kecil bisa mengalami flu atau pilek. Hal ini mungkin ibu anggap sebagai serangan virus biasa. Padahal, pilek pada bayi bisa menjadi tanda alergi.
8. Rewel
Ciri-ciri bayi alergi makanan yang terakhir adalah si kecil rewel. Hal ini adalah respons bayi ketika dirinya merasa tidak nyaman. Terlebih lagi, ketika bayi mengonsumsi makanan yang baru pertama kali dicoba. Biasanya, rasa tidak nyaman pada bayi ini juga disertai dengan menggaruk maupun menarik lidah. Hal ini terjadi karena si kecil merasa ingin mengeluarkan makanan tersebut atau tidak nyaman di lidahnya.
Cara Menangani Alergi Makanan pada Bayi
Ketika si kecil mengalami alergi makanan, sebaiknya ibu segera menanganinya. Adapun beberapa cara menangani alergi makanan pada bayi adalah sebagai berikut:
1. Mencari Makanan Pengganti Alergen
Salah satu cara menangani alergi makanan pada bayi adalah mencari makanan pengganti alergen tersebut. Misalnya, ketika si kecil alergi terhadap susu sapi, maka ibu dapat menggantinya dengan jenis susu lain, seperti susu kedelai atau soya. Di samping itu, ibu juga perlu menyesuaikan jumlah makanannya berdasarkan kebutuhan nutrisi si kecil.
2. Menjauhkan Bayi dari Pemicu Alergi
Cara menangani alergi makanan pada bayi selanjutnya adalah menjauhkan bayi dari pemicu alergi. Hal ini perlu ibu lakukan agar tidak memperparah kondisi alergi. Untuk itu, ibu perlu mengetahui terlebih dulu pemicu alerginya terlebih dulu.
3. Memeriksakan ke Dokter
Cara menangani alergi makanan pada si kecil yang terakhir adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Apabila gejala ringan pada si kecil tidak kunjung hilang, sebaiknya lekas periksakan ke dokter. Pada umumnya, dokter akan membantu mengidentifikasi jenis makanan yang menjadi penyebab alergi bayi dan cara penanganan yang tepat.
Penutup
Itulah sederet informasi berkaitan dengan tanda bayi alergi makanan dan cara menanganinya. Alergi makanan adalah hal yang sering terjadi pada bayi. Hal ini bisa si kecil alami ketika ibu mengonsumsi makanan alergen dan terserap ke dalam ASI yang bayi minum. Itulah sebabnya, penting bagi ibu untuk memperhatikan asupan makanan sehari-hari. Jadi, yuk selalu perhatikan makanan ibu dan bayi untuk mencegah alergi bersama New Life!