fbpx

8 Larangan Setelah Kuret yang Harus Ibu Hindari, Perhatikan!

8 Larangan Setelah Kuret yang Harus Ibu Hindari, Perhatikan!

Kuret adalah metode pembersihan rahim yang biasa dijalani oleh ibu usai keguguran. Pasca menjalani kuret, ibu umumnya membutuhkan waktu untuk memulihkan rahim terlebih dulu. Maka dari itu, mengetahui larangan setelah kuret adalah hal yang penting untuk membantu mempercepat proses pemulihan rahim.

Salah satu pantangan yang sebaiknya ibu hindari setelah kuret adalah melakukan aktivitas berat. Sebab, hal itu bisa membuat otot menjadi kaku yang membahayakan kondisi rahim. Nah, jika ingin mengetahui informasi lebih lanjut seputar larangan setelah kuret, simak selengkapnya di artikel ini!

Apa itu Kuret?

Ibu yang mengalami keguguran, khususnya pada trimester pertama kehamilan, tentunya perlu membersihkan rahim. Nah, upaya untuk membersihkan rahim pasca keguguran adalah kuret.

Prosedur medis ini dilakukan dengan membersihkan atau mengambil jaringan endometrium di dalam rahim. Cara ini memanfaatkan alat medis yang bernama kuret.

Setelah berhasil melakukan prosedur kuret, ibu tentu membutuhkan waktu selama beberapa hari untuk memulihkan tubuh. Sebab, setelah kuret, kondisi rahim belum sepenuhnya membaik. Hal ini bisa membuat siklus menstruasi menjadi terlambat selama 4-6 minggu.

Di samping itu, kuret juga bisa ibu lakukan untuk tujuan lainnya. Misalnya mendeteksi kemungkinan adanya masalah pada rahim, pasca melahirkan ketika plasenta masih berada di dalam rahim, hingga pendarahan di masa menopause. Untuk melakukan prosedur kuretase, ada dua langkah yang perlu ibu lakukan, yakni melebarkan leher rahim serta melakukan kuretase endometrium menggunakan alat kuret.

Larangan Setelah Kuret

Seperti penjelasan sebelumnya, untuk mendukung proses pemulihan pasca kuretase, ibu perlu memperhatikan aktivitas sehari-hari, seperti menghindari pantangannya.

Adapun beberapa bentuk larangan setelah kuret adalah sebagai berikut:

1. Berhubungan Seks

Salah satu pantangan setelah kuret adalah menghindari berhubungan seksual terlebih dulu selama beberapa minggu pasca kuretase atau sampai dokter mengizinkannya.

Baca Juga  Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar dan Cara Mencegahnya

Pada umumnya, ibu dapat melakukan hubungan seksual pasca dua minggu sesudah melakukan kuret atau perdarahan telah berhenti. Tujuannya adalah untuk menghindari masuknya bakteri ke dalam rahim yang bisa memicu terjadinya infeksi vagina atau rahim.

2. Terlalu Banyak Melakukan Aktivitas Fisik

Larangan setelah kuret selanjutnya adalah terlalu banyak melakukan aktivitas fisik. Menjaga tubuh agar senantiasa aktif memang baik untuk kesehatan. Tetapi, berolahraga berlebihan atau dengan intensitas tinggi justru bisa menghambat proses pemulihan tubuh. Itulah sebabnya, ibu perlu membatasi aktivitas fisik sehari-hari atau melakukan olahraga secukupnya agar tidak memperburuk kondisi rahim.

3. Berkendara Sendirian

Pantangan setelah kuret lainnya adalah berkendara sendirian. Pada saat menjalani kuretase, ibu akan mendapatkan bius atau anestesi, sehingga tidak merasakan sakit. Selama beberapa jam setelahnya, efek dari anestesi tersebut akan hilang dan umumnya ibu telah boleh pulang. 

Dalam perjalanan pulang tersebut, sebaiknya ibu tidak berkendara sendirian. Pasalnya, anestesi bisa memberikan efek kram pada perut atau mengantuk, sehingga dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Untuk itu, sebaiknya ibu meminta pasangan maupun keluarga lainnya untuk mengantarkan selama bepergian dalam kurun waktu 24 jam pertama.

4. Membersihkan Alat Kelamin Berlebihan

Pada dasarnya, membersihkan alat kelamin bertujuan untuk mencegah infeksi bakteri. Akan tetapi, membersihkan alat kelamin secara berlebihan justru bisa membahayakan vagina maupun rahim. Terlebih lagi jika ibu menggunakan alat pembersih kelamin yang mengandung bahan kimia.

5. Menjalani Program Kehamilan dengan Cepat

Larangan setelah kuret yang perlu ibu hindari lainnya adalah menjalani program kehamilan dengan cepat. Setelah mengalami keguguran, banyak pasangan yang tidak ingin menyerah untuk mendapatkan anak.

Hal ini membuat sejumlah pasangan ingin segera memulai program kehamilan. Padahal, usai menjalani kuretase, ibu sebaiknya menunda program kehamilan dulu setidaknya selama 3 bulan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa rahim telah pulih sepenuhnya.

Baca Juga  Apakah Ibu Hamil Boleh Berenang? Ini Manfaat & Tips agar Aman

6. Berenang atau Berendam

Pantangan setelah kuret berikutnya adalah berenang maupun berendam. Aktivitas ini mungkin akan membantu membuat tubuh lebih nyaman dan mengatasi rasa nyeri. Akan tetapi, setelah menjalani kuret, ibu perlu menghindari berenang maupun berendam air panas terlebih dulu selama kurang lebih 2 sampai 4 minggu. Tujuannya adalah untuk mencegah risiko masuknya kuman maupun bakteri yang dapat menimbulkan infeksi.

7. Menggunakan Tampon dan Douching

Larangan setelah kuret selanjutnya adalah menggunakan tampon dan douching. Pada proses penyembuhan setelah kuret, biasanya ibu akan menggunakan pembalut untuk mengatasi pendarahan.

Nah, sebaiknya ibu perlu menghindari jenis tampon agar tidak mengalami infeksi pada vagina. Selain itu, penggunaan douching juga perlu ibu hindari ketika sedang membersihkan vagina. Sebab, douching mengandung bahan kimia yang bisa membahayakan area vagina.

8. Melakukan Aktivitas Berat

Larangan setelah kuret yang terakhir adalah menghindari melakukan aktivitas berat selama masa pemulihan. Sebab, aktivitas berat bisa membuat otot tubuh menjadi kaku. Misalnya mengangkat beban berat. Apabila memang perlu, ibu bisa meminta bantuan kepada pasangan atau orang lain terlebih dulu untuk mengangkat beban berat.

Penutup

Itulah beberapa informasi mengenai larangan setelah kuret yang perlu ibu perhatikan. Pada dasarnya, pasca menjalani kuret, ibu membutuhkan waktu yang cukup untuk memulihkan rahim.

Maka dari itu, selama masa pemulihan tersebut, penting bagi ibu untuk memperhatikan aktivitas sehari-hari, terlebih lagi jika kuret ibu jalani karena keguguran.

Di samping itu, untuk menghindari risiko terjadinya keguguran, ibu bisa menjaga kesehatan kandungan sejak trimester pertama. Nah, jika ingin mengetahui informasi lain seputar tips menjaga kesehatan kandungan agar tidak keguguran, kunjungi kanal New Life sekarang juga!

Baca Juga  Tanda Air Ketuban Cukup & Kondisi yang Tidak Normal, Catat!
Produk Pilihan
Bingung Mau Pilih Korset yang Mana?