fbpx

8 Jenis Alergi Kulit pada Bayi & Cara Mengatasinya, Catat!

8 Jenis Alergi Kulit pada Bayi & Cara Mengatasinya, Catat!

Pada umumnya, bayi mempunyai kulit yang cenderung sensitif, sehingga rentan mengalami alergi. Selain karena sensitif, alergi kulit pada bayi juga dapat terjadi karena reaksi terhadap alergen maupun sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna. Alhasil, kulit akan memunculkan reaksi alergi.

Kondisi ini bisa menimbulkan gejala ringan maupun berat, sehingga ibu perlu lebih waspada. Nah, jika ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai jenis alergi kulit pada bayi, simak selengkapnya di artikel berikut ini!

Jenis Alergi Kulit pada Bayi

Bayi rentan mengalami alergi kulit karena sensitivitasnya dan imunitas tubuh yang belum terbentuk sempurna. Apabila ibu biarkan begitu saja, kondisi ini bisa menimbulkan penyakit serius. Untuk mencegahnya, ibu perlu mengetahui jenis-jenis alergi kulit pada si kecil terlebih dulu. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

1. Kulit Kering

Salah satu alergi kulit pada bayi adalah kulit kering. Hal ini bisa terjadi akibat perubahan suhu lingkungan yang signifikan. Di samping itu, bayi yang mandi atau berendam terlalu lama dengan air panas juga bisa menimbulkan kulit kering. Itulah sebabnya, sebaiknya ibu tidak memandikan si kecil dengan air yang terlalu panas.

2. Eksim (Dermatitis Atopik)

Jenis alergi kulit pada bayi lainnya adalah eksim atau dermatitis atopik. Alergi ini umumnya terjadi pada si kecil yang mempunyai riwayat alergi dalam keluarga. Selain itu, faktor obat-obatan, lingkungan, hingga imunitas kulit juga bisa menjadi penyebabnya.

Eksim atopik juga dapat muncul akibat beberapa alergen, seperti telur, susu, gandum, kacang tanah, kedelai, maupun tungau debu. Biasanya, eksim menyerang anak berusia kurang dari 1 tahun dan dapat berlanjut hingga remaja, bahkan dewasa.

3. Biang Keringat

Biang keringat termasuk sebagai alergi pada kulit anak. Biasanya, kondisi tersebut terjadi pada kulit yang tertutup baju maupun lipatan kulit, misalnya lengan, punggung, paha, maupun leher. Untuk mengatasi biang keringat ini, ibu bisa memberikan baju tipis pada si kecil, menyeka tubuhnya dengan air hangat, maupun menggunakan pelembap khusus.

Baca Juga  7 Proses Bayi Tabung yang Perlu Ibu Ketahui dan Persiapannya

4. Alergi Air Liur

Jenis alergi kulit pada si kecil berikutnya adalah alergi air liur yang biasanya membasahi dagu dan mulut. Ketika terjadi kontak antara bayi dan air liur, maka bisa menimbulkan beberapa gejala alergi, seperti benjolan-benjolan kecil, hingga ruam kemerahan.

Pada dasarnya, alergi ini tidak mengkhawatirkan. Akan tetapi, jika ruam menyebabkan kulit berkerak hingga berwarna kuning, maka lekas periksakan ke dokter karena boleh jadi termasuk tanda infeksi.

5. Ruam Popok

Jenis alergi kulit pada bayi selanjutnya adalah ruam popok. Kondisi tersebut menyebabkan area bokong, lipatan paha bayi, maupun area genital berwarna kemerahan. Meskipun tidak berbahaya, kondisi tersebut dapat membuat si kecil rewel.

Adapun beberapa penyebab ruam popok adalah iritasi kulit karena penggunaan popok atau tisu pembersih, kulit terlalu lembap, hingga terlalu lama kontak dengan feses maupun urine. Apabila ibu tidak lekas menanganinya, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi sekunder dan meluas ke area kulit lainnya.

6. Alergi Makanan

Alergi terhadap makanan juga bisa berdampak pada kulit si kecil. Beberapa makanan yang sering memicu alergi kulit adalah telur, produk olahan susu, kacang-kacangan, hingga seafood. Adapun gejala alergi kulit karena makanan adalah gatal-gatal, ruam merah, sesak napas, batuk, diare, hingga pembengkakan di area tertentu.

7. Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak adalah suatu jenis alergi kulit yang terjadi akibat reaksi terhadap bahan kimia tertentu. Jenis alergi ini umumnya terjadi pada anak yang mempunyai kondisi kulit hipersensitif. Adapun gejala yang timbul adalah bercak kemerahan, gatal-gatal, bengkak, hingga melepuh.

Pada kasus tertentu, dermatitis kontak juga bisa menimbulkan kulit kering, menebal, bersisik, hingga timbul retakan pada kulit. Selain itu, dermatitis kontak juga sifatnya meluas ke area kulit lain. Adapun beberapa bahan kimia pemicu dermatitis kontak adalah deterjen, antiseptik, pestisida, bahan kosmeting, anting, nikel, karet, dan lainnya.

Baca Juga  Ini 5 Tips Memilih Korset yang Bagus Pasca Melahirkan Caesar

8. Biduran

Jenis alergi kulit pada bayi yang terakhir adalah biduran atau urtikaria. Adapun ciri-ciri alergi ini adalah muncul bentol-bentol merah pada kulit, timbul rasa gatal, hingga pembengkakan.

Alergi ini umumnya tidak membuat kulit bersisik atau kering, tetapi dapat muncul dan mudah menyebar di seluruh bagian kulit. Beberapa zat yang dapat memicu biduran adalah obat antibiotik, gigitan serangga, bulu atau air liur hewan, bahan lateks, maupun makanan. Biduran ini umumnya bisa mereda dalam waktu beberapa jam dan hilang selama beberapa minggu.

Cara Mengatasi Alergi Kulit pada Bayi

Alergi kulit pada anak bisa menjadi masalah ringan, hingga serius. Maka dari itu, agar tidak membahayakan kondisi si kecil, sebaiknya lekas atasi masalah tersebut. Adapun beberapa cara mengatasi alergi kulit pada si kecil adalah sebagai berikut:

1. Menjauhkan dari Alergen

Salah satu cara mengatasi alergi kulit pada si kecil adalah dengan menjauhkannya dari alergen. Cara ini bertujuan untuk menghindari gejala yang semakin parah. Namun, jika ibu tidak mengetahui alergennya, sebaiknya lekas periksakan ke dokter untuk mengetahui pemicunya.

2. Mandi Air Hangat

Mandi air hangat juga termasuk sebagai salah satu solusi mengatasi alergi pada anak. Batasi durasi mandinya selama kurang lebih 3-5 menit. Pasalnya, mandi dengan air hangat terlalu lama bisa membuat kulit si kecil menjadi kering. Di samping itu, hindari penggunaan sabun mandi yang mengandung zat pewarna maupun pewangi.

3. Mengoleskan Pelembap

Cara mengatasi alergi kulit pada bayi selanjutnya adalah dengan mengoleskan pelembap khusus ketika kulit bayi sudah kering. Hindari menggosok kulit si kecil agar tidak memperparah kondisi alergi. Nah, dalam penggunaan pelembap atau krim, pastikan ibu berkonsultasi pada dokter terlebih dulu mengenai keamanannya.

Baca Juga  Penyakit Tiroid pada Kehamilan: Apa yang Harus Dilakukan?

4. Menggunakan Pakaian Berbahan Katun

Cara mengatasi alergi kulit pada anak yang terakhir adalah menggunakan pakaian berbahan katun. Pasalnya, katun tergolong sebagai kain yang cocok untuk anak yang berkulit sensitif. Pastikan pula pakaian yang ibu pilih berbahan lembut, tidak kasar, dan longgar, sehingga nyaman untuk si kecil.

Penutup

Itulah penjelasan seputar alergi kulit pada bayi serta cara mengatasinya. Pada umumnya, alergi kulit tergolong sebagai masalah kesehatan yang umum terjadi. Nah, ibu dapat mencegahnya dengan cara menghindari interaksi antara si kecil dengan alergen. Selain itu, lakukan pemeriksaan kepada dokter apabila menemukan gejala berat. Jadi, yuk selalu pastikan kondisi si kecil tetap sehat bersama New Life!

Produk Pilihan
Bingung Mau Pilih Korset yang Mana?