Bayi cenderung rentan mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti diare. Kondisi ini mungkin akan membuat si kecil rewel, hingga enggan menyusu. Adapun salah satu penyebab diare pada bayi adalah infeksi bakteri, jamur, virus, maupun parasit.
Diare yang disebabkan oleh infeksi umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, jika ibu membiarkannya begitu saja, si kecil justru bisa mengalami dehidrasi. Nah, jika ingin mengetahui informasi lebih lanjut seputar penyebab diare pada bayi, simak selengkapnya dalam artikel berikut!
Penyebab Diare pada Bayi
Diare adalah masalah sistem pencernaan yang terjadi ketika si kecil buang air besar terlalu sering dan teksturnya cenderung cair. Kondisi tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor. Adapun beberapa penyebab diare pada bayi adalah sebagai berikut.
1. Infeksi Bakteri atau Parasit
Salah satu penyebab diare pada bayi adalah infeksi bakteri atau parasit. Hal ini bisa terjadi karena beberapa bakteri atau parasit, seperti Salmonella, E. coli, Shigella, hingga Campylobacter.
Beberapa jenis bakteri tersebut umumnya dapat menyebabkan diare maupun muntaber. Bakteri maupun parasit tersebut bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang si kecil konsumsi.
2. Infeksi Rotavirus
Penyebab diare pada anak lainnya juga bisa timbul karena infeksi rotavirus. Virus tersebut umumnya menulari melalui feses menuju mulut. Nah, rotavirus yang keluar bersama tinja dari seseorang yang sedang mengidap diare cenderung bisa mencemari minuman, makanan, maupun benda-benda yang berada di sekeliling si kecil. Kondisi tersebut umumnya dapat ibu cegah dengan menjaga kebersihan lingkungan serta tubuh agar terhindar dari infeksi virus.
3. Alergi Makanan
Penyebab diare pada bayi berikutnya adalah akibat alergi makanan. Hal ini bisa terjadi pada si kecil yang sudah menerima MPASI. Adapun beberapa makanan yang bisa menyebabkan bayi mengalami alergi adalah susu, kacang-kacangan, telur, ikan, biji-bijian, hingga kerang.
Reaksi alergi tersebut bisa muncul beberapa menit maupun jam pasca bayi mengonsumsi makanan atau minuman alergen. Di samping itu, alergi makanan biasanya juga disertai dengan gejala gatal atau ruam-ruam pada hidung maupun mata.
4. Perubahan Pola Makan
Penyebab diare pada bayi lainnya adalah akibat perubahan pola makan. Pada dasarnya, si kecil yang berusia telah berusia 6 bulan perlu mulai mengenal MPASI dan mencoba makanan lain. Nah, hal ini tentu membuat bayi mengalami perubahan pola makan, sehingga kemungkinan sistem pencernaan bayi membutuhkan waktu untuk beradaptasi.
Proses adaptasi tersebut bisa menyebabkan si kecil mengalami diare. Maka dari itu, sebaiknya ibu memberikan MPASI kepada si kecil secara bertahap, mulai dari makanan lembut terlebih dulu.
5. Intoleransi Laktosa
Penyebab diare pada bayi selanjutnya adalah karena intoleransi laktosa. Kondisi ini bisa terjadi ketika si kecil tidak mampu mencerna laktosa atau gula alami dalam susu bayi dengan baik.
Jadi, ketika si kecil sudah mulai MPASI, ibu bisa menghentikan asupan olahan susu sapi dan menggantinya dengan jenis susu lainnya agar lebih aman. Bukan hanya pada bayi, ibu pun juga perlu mengurangi asupan olahan susu sapi selama masih memberikan ASI kepada si kecil, karena kandungan laktosanya bisa terserap ke dalam ASI yang diminum anak.
6. Efek Minum Antibiotik
Penyebab diare pada bayi yang terakhir adalah efek dari minum antibiotik. Hal ini bisa terjadi ketika ibu mengonsumsi antibiotik yang berpengaruh terhadap ASI. Selain antibiotik, asupan suplemen tertentu juga bisa memengaruhi kandungan dalam ASI. Jadi, ketika terdapat perubahan rasa hingga kandungan ASI, bayi pun bisa mengalami diare.
Pengobatan Diare pada Bayi
Ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk mengobati diare pada si kecil. Adapun beberapa cara mengobati diare pada bayi, yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan Makanan Lunak
Salah satu pengobatan diare pada anak adalah dengan memberikan makanan lunak pada bayi yang telah berusia di atas 6 bulan. Ibu bisa memberikan beberapa jenis makanan untuk menambah nutrisi dan energi si kecil yang terbuang, seperti pisang, saus apel, hingga bubur.
Di sisi lain, hindari pemberian makanan yang justru dapat memperparah kondisi diare, misalnya makanan berserat, makanan berminyak, hingga makanan manis.
2. Memberikan ASI
Pengobatan diare pada bayi berikutnya adalah memberikan ASI, terlebih lagi ketika si kecil masih berusia kurang dari 6 bulan. Pada dasarnya, ASI mengandung berbagai nutrisi dan antibodi yang baik bagi kesehatan bayi, membantu memperkuat sistem imunitas tubuh, hingga melawan virus, bakteri, hingga parasit penyebab infeksi. Bukan hanya itu, ASI yang ibu berikan kepada si kecil juga bisa membantu meningkatkan cairan dalam tubuhnya dan mencegah terjadinya dehidrasi.
3. Memberikan Oralit
Pengobatan diare pada bayi yang terakhir adalah dengan memberikan oralit untuk anak di usia lebih dari 6 bulan atau saat dokter sudah mengizinkannya.
Cairan oralit berfungsi untuk mengganti elektrolit dalam tubuh bayi yang hilang. Ibu bisa membuat oralit sendiri dari campuran garam, gula, dan air hangat atau memberikan air tajin.
Penutup
Demikian beberapa informasi seputar penyebab diare pada bayi dan pengobatannya. Pada dasarnya, diare pada si kecil bisa terjadi karena infeksi, alergi, maupun kesalahan makan.
Meskipun bisa sembuh dengan sendirinya, diare pada si kecil yang dibiarkan begitu saja justru bisa menyebabkan komplikasi. Itulah sebabnya, ibu perlu segera memberikan pengobatan yang tepat. Nah, jika ingin mengetahui informasi lain seputar kesehatan bayi, kunjungi lebih lanjut dalam laman New Life!