Air ketuban adalah zat mirip air yang terdapat dalam rahim dan terbentuk kurang lebih 12 hari pasca terjadinya pembuahan. Salah satu ciri-ciri air ketuban normal adalah mempunyai warna bening atau kuning muda. Selain itu, air ketuban juga tidak mengeluarkan bau.
Pada dasarnya, jumlah air ketuban akan terus bertambah seiring berjalannya usia kehamilan dan turun apabila kandungan telah melewati usia 40 minggu. Nah, untuk mengetahui ciri-ciri air ketuban normal lainnya, yuk simak artikel berikut ini!
Ciri-Ciri Air Ketuban Normal
Air ketuban adalah suatu zat cair yang mengelilingi janin di dalam rahim. Pada dasarnya, janin tumbuh di dalam kantung ketuban yang berisi air ketuban. Maka dari itu, kadar dan kondisi cairan ketuban ini perlu selalu terjaga agar tetap normal. Lantas, apa saja ciri-ciri air ketuban normal? Berikut ini adalah beberapa tanda-tandanya:
1. Warna
Salah satu ciri-ciri air ketuban normal bisa Bunda lihat dari warnanya. Pada dasarnya, warna cairan normal adalah bening, tetapi ada pula yang memiliki warna kuning pucat, seperti jerami. Di samping itu, warna air ketuban juga dapat berubah menjadi cokelat dan hijau. Cairan ketuban yang memiliki warna hijau terjadi karena janin telah mengeluarkan mekonium atau kotoran pertamanya, akhirnya air ketuban berubah warna menjadi hijau.
Mekonium ini umumnya akan keluar pada akhir masa kehamilan dan bila janin menghirupnya, maka bisa menyebabkan komplikasi berupa sindrom aspirasi mekonium serta perlu lekas memperoleh penanganan. Di sisi lain, air ketuban juga dapat berubah warna menjadi cokelat akibat bercampur dengan darah.
2. Tekstur dan Aroma
Ciri-ciri air ketuban normal selanjutnya adalah dari segi tekstur dan aromanya. Pada umumnya, air ketuban tidak memiliki bau sama sekali. Maka dari itu, jika air ketuban mengeluarkan bau tak sedap, sebaiknya Bunda lekas memeriksakan diri ke dokter. Selain itu, air ketuban juga memiliki tekstur cair dan tidak lengkap.
3. Kandungan
Ciri-ciri air ketuban normal berikutnya adalah dari segi kandungan di dalamnya. Cairan ketuban sendiri bukan hanya mengandung air. Akan tetapi, cairan ketuban mengandung hormon, antibodi, nutrisi, maupun cairan lainnya. Selain itu, air ketuban juga mengandung urine yang dikeluarkan oleh janin dalam kandungan.
4. Volume
Ciri-ciri air ketuban normal lainnya adalah dari segi jumlah volumenya. Pada usia kehamilan 12 minggu, kadar air ketuban adalah sekitar 60 mililiter. Sementara itu, pada usia kehamilan 16 minggu, kadar cairan ketuban dalam rahim adalah sekitar 175 mililiter. Lalu, pada usia kehamilan 34-38 minggu, kadar cairan ketuban akan naik hingga 400-1.200 mL.
Volume cairan ketuban yang terlalu banyak umumnya dapat menyebabkan terjadinya polihidramnion. Di sisi lain, apabila volume cairan ketuban berkurang, juga dapat menimbulkan oligohidramnion. Kedua kondisi tersebut umumnya bisa membahayakan kondisi janin dalam kandungan. Maka dari itu, Bunda perlu menjaga volumenya agar tetap normal.
5. Asalnya
Ciri-ciri air ketuban normal yang terakhir adalh dari segi asalnya. Pada awalnya, air ketuban akan terbentuk sekitar 12 hari pasca terjadinya pembuahan dari cairan yang sebelumnya telah telah diproduksi dalam tubuh Bunda. Selanjutnya, cairan ketuban ini juga terbentuk dari kencing janin setelah usia kehamilan memasuki angka 20 minggu.
Namun, apabila terdapat masalah dalam kandungan, janin bisa mengalami penurunan produksi urine yang berdampak pada kekurangan air ketuban. Kondisi ini dapat membahayakan kondisi janin apabila tidak segera mendapatkan penanganan.
Fungsi Air Ketuban untuk Bayi
Cairan ketuban yang terdapat dalam rahim ini memiliki sejumlah fungsi untuk menunjang pertumbuhan bayi. Adapun beberapa fungsi air ketuban untuk bayi, yaitu sebagai berikut.
1. Menjadi Ruang Gerak bagi Bayi
Salah satu fungsi air ketuban untuk bayi adalah menjadi ruang gerak bagi janin selama dalam rahim. Jadi, selama volume air ketuban berada dalam kadar cukup, maka bayi bisa bergerak secara lebih leluasa. Hal ini juga dapat mendukung perkembangan bayi dan menjaga tali pusat agar tidak terjepit pada rahim beserta janin.
2. Melindungi Janin dari Risiko Cedera
Fungsi air ketuban bagi bayi selanjutnya adalah membantu melindungi janin dari risiko cedera yang mungkin saja terjadi. Misalnya ketika Bunda bergerak secara tiba-tiba, mengalami guncangan, atau terjatuh, maka janin akan terlindungi oleh air ketuban. Itulah mengapa, sebaiknya Bunda perlu menjaga gerakan setiap hari dan beraktivitaslah dengan hati-hati.
3. Mendukung Perkembangan Paru-Paru
Manfaat air ketuban bagi bayi dalam kandungan berikutnya adalah mendukung perkembangan paru-parunya. Pasalnya, selama dalam kandungan, janin akan menelan cairan ketuban untuk melatih pernapasan. Kondisi ini sudah terjadi mulai usia kehamilan 10-11 minggu. Selanjutnya, memasuki usia kandungan 32 minggu, maka janin akan bernapas menggunakan paru-paru dan organ ini mulai berkembang sempurna pada usia kehamilan 36 minggu.
4. Mencegah Infeksi pada Janin
Fungsi cairan ketuban berikutnya adalah mencegah infeksi pada janin. Pasalnya, cairan ketuban memiliki kandungan antibodi. Nah, kandungan tersebut berperan dalam melawan bakteri penyebab infeksi yang masuk ke rahim.
5. Meningkatkan Kenyamanan bagi Janin
Fungsi air ketuban untuk janin lainnya adalah meningkatkan kenyamanan bagi janin selama berada dalam rahim. Pasalnya, air ketuban berperan dalam menjaga tingkah suhu di sekitarnya, yakni sekitar 37,5 derajat Celcius. Dengan menjaga suhu agar tetap hangat, maka janin pun akan merasa lebih nyaman di dalamnya.
6. Mendukung Perkembangan Sistem Pencernaan
Manfaat air ketuban untuk bayi yang terakhir adalah mendukung perkembangan sistem pencernaan janin. Pasalnya, selama dalam rahim, janin akan belajar menelan dengan cara minum air ketuban. Nah, cairan ketuban yang masuk ke tubuh bayi akan dikeluarkan kembali dalam bentuk urine dan menjadi air ketuban lagi. Maka dari itu, penurunan atau kenaikan kadar cairan ketuban dapat mengganggu sistem pencernaan bayi dalam kandungan.
Penutup
Demikian beberapa informasi seputar ciri-ciri air ketuban normal dan fungsinya bagi pertumbuhan bayi. Sebagaimana penjelasan di atas, air ketuban adalah zat penting dalam rahim yang mendukung kesehatan bayi selama di kandungan. Untuk itu, Bunda perlu memastikan agar kadarnya selalu terjaga dengan baik.
Hal ini dapat Bunda upayakan dengan mengonsumsi makanan bergizi, menjaga kadar cairan dalam tubuh, serta menerapkan gaya hidup sehat. Jadi, yuk selalu jaga kadar cairan ketuban dalam tubuh dan dapatkan informasi lain seputar kehamilan dalam New Life!