fbpx

4 Jenis Operasi Caesar dan Metode Penutupan Lukanya, Simak!

4 Jenis Operasi Caesar dan Metode Penutupan Lukanya, Simak!

Apakah ibu memiliki rencana untuk melakukan operasi caesar? Sebelum memutuskannya, sebaiknya pahami dulu beberapa jenis operasi caesar dan metode penutupan lukanya.

Pada dasarnya, operasi caesar dilakukan saat kondisi ibu tidak memungkinkan untuk menjalani persalinan normal. Meski begitu, ibu tetap bisa memilihnya atas rencana sendiri.

Lantas, apa saja jenis operasi caesar? Untuk mengetahui penjelasan lengkapnya, yuk simak bacaan berikut!

Jenis Operasi Caesar

Beberapa orang mungkin belum mengetahui, bahwa operasi caesar memiliki beberapa jenis. Adapun sejumlah jenis operasi caesar adalah sebagai berikut.

1. Metode ERACS

Salah satu jenis operasi caesar adalah ERACS atau Enhanced Recovery After Caesarean Surgery. Metode ini tergolong sebagai jenis operasi caesar terbaru yang dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan dan mengoptimalkan kesehatan ibu.

Metode ini membuat ibu bisa pulih lebih cepat, karena waktu berpuasa sebelum operasi hanya 6 jam dan anestesi yang diberikan cukup sedikit. Hal ini membuat efek samping operasi lebih kecil, sehingga ibu pun dapat lekas pulih.

Bukan hanya itu, proses operasi ERACS juga lebih cepat, karena anestesi yang diberikan hanya sedikit, sehingga waktu berjalan efektif. Itulah mengapa, jenis operasi caesar ini cocok bagi ibu yang ingin memperkecil risiko persalinan dan cepat pulih.

2. Metode LSCS

Jenis persalinan caesar selanjutnya adalah metode LSCS atau Lower Segment Caesarean Section. Operasi ini cukup populer, karena hasil luka sayatan akan tampak baik setelah sembuh, sehingga rasa sakitnya pun juga lebih kecil.

Pada metode LSCS ini, dokter akan membuat sayatan menyerupai bulan sabit secara horizontal yang berada di atas garis rambut kemaluan. Di samping itu, persalinan caesar ini juga memungkinkan ibu untuk melahirkan secara normal pada kehamilan berikutnya.

Baca Juga  Perawatan Tali Pusar Bayi Setelah Lahir

3. Caesar Sayatan Klasik

Jenis operasi caesar lainnya adalah sayatan klasik. Pada zaman sekarang, operasi caesar ini tergolong jarang dipakai. Ciri-cirinya adalah sayatannya berbentuk vertikal, tetapi cenderung mengarah ke tengah perut.

Jenis operasi ini umumnya terjadi pada kasus tertentu, seperti adanya bekas jahitan sebelumnya atau posisi bayi yang kurang stabil di dalam perut. Di sisi lain, rasa nyeri yang ditimbulkan pada persalinan ini juga cenderung lebih terasa daripada jenis lainnya.

4. Caesar Sayatan Vertikal

Jenis operasi caesar yang terakhir, yaitu caesar sayatan vertikal. Seperti namanya, operasi caesar ini dilakukan dengan cara membuat sayatan secara vertikal, tepatnya berada di bawah pusar.

Metode caesar ini umumnya tergolong lebih aman, karena berisiko kecil untuk terbuka kembali. Akan tetapi, apabila menjalankan operasi caesar ini, ibu perlu menghindari persalinan normal. Pasalnya, hal itu berisiko tinggi terjadi pecahnya rahim selama melahirkan.

Metode Penutupan Luka Caesar

Selain mempunyai jenis yang berbeda, operasi caesar juga memiliki beberapa macam metode penutupan luka. Adapun sejumlah metode penutupan luka caesar adalah sebagai berikut.

1. Jahitan Klasik

Jahitan klasik adalah metode penutupan luka caesar yang paling umum terjadi. Untuk melakukan metode ini, terdapat dua jenis benang yang bisa digunakan, yaitu benang larut dalam kulit dan benang cabut.

Jumlah jahitan pada metode penutupan luka ini adalah sebanyak 7. Di samping itu, khusus benang cabut, bisa diambil sekitar 3 hingga 5 hari pasca operasi. Pada masa penyembuhan, ibu mungkin akan mengalami rasa gatal pada area jahitan selama beberapa hari.

Meski terasa tidak nyaman, tetapi metode penutupan luka caesar ini tergolong lebih kecil mengalami risiko infeksi maupun komplikasi lainnya.

Baca Juga  8 Tips Mengatasi Bayi Sungsang dan Cara Mencegahnya, Catat!

2. Staples

Metode penutupan luka caesar selanjutnya adalah staples. Seperti namanya, metode ini memanfaatkan staples kulit untuk menutup luka sayatan. Pada umumnya, dokter dapat melepas staples ini setelah 3-4 hari pasca menjalani operasi caesar.

Metode ini tergolong cukup cepat pelaksanaannya, karena hanya membutuhkan waktu sekitar 9 menit. Sayangnya, metode ini juga mempunyai sejumlah kelemahan, seperti biaya lebih mahal dan risiko infeksi cenderung tinggi daripada jahitan klasik.

3. Lem

Metode penutupan luka caesar yang terakhir adalah menggunakan lem khusus kulit. Metode ini tergolong cukup cepat, karena membutuhkan waktu sekitar 10 detik saja.

Di samping itu, lem ini juga kedap udara dan tahan air, sehingga ibu tidak perlu khawatir akan adanya risiko terbukanya luka sayatan. Metode ini kerap digunakan pada jenis operasi caesar ERACS karena tergolong cepat.

Selain itu, metode lem ini juga cukup populer, karena rasa nyeri yang timbul cenderung minim dan lukanya pun tidak tampak jelas. Sayangnya, beberapa orang bisa mengalami reaksi berbeda. Bahkan, tak jarang pula yang mengalami alergi lem, sehingga memicu infeksi, iritasi, dan rasa gatal.

Penutup

Demikian penjelasan mengenai jenis operasi caesar serta metode penutupan lukanya. Setelah memahami jenis-jenis tersebut, ibu tentu bisa memilih operasi mana yang lebih tepat untuk dilakukan sesuai kondisi kesehatannya.

Selain itu, ibu juga perlu menyiapkan korset New Life untuk dikenakan pasca menjalani operasi caesar demi membantu mempercepat proses penyembuhan luka jahitan.

Nah, untuk mendapatkannya, ibu bisa langsung cek ke laman New Life Official Store atau mengajukan pertanyaan ke admin via WhatsApp!

Open chat
Hello 👋
Can we help you?