Kuret adalah prosedur pembersihan rahim yang biasa dilakukan setelah wanita mengalami keguguran atau untuk memeriksa masalah tertentu. Kondisi rahim setelah kuret tentunya membutuhkan waktu untuk pemulihan terlebih dulu dan membentuk jaringan endometrium normal. Maka dari itu, ibu perlu memperhatikan aktivitas sehari-hari agar tidak melukai rahim.

Di samping itu, proses pemulihan rahim ini mungkin akan membuat ibu mengalami sejumlah perubahan. Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kondisi rahim setelah kuret dan prosedur menjalaninya, simak selengkapnya dalam bacaan ini!

Prosedur Kuret

Sebelum membahas lebih lanjut seputar kondisi rahim setelah kuret, sebaiknya cari tahu dulu prosedurnya. Pada umumnya, kuret dilakukan ketika ibu mengalami keguguran, plasenta yang belum keluar sepenuhnya dari rahim, maupun masalah tertentu.

Adapun prosedur kuret adalah sebagai berikut:

• Pasien perlu mengganti pakaian khusus terlebih dulu.
• Setelah itu, pasien bisa berbaring telentang dengan posisi kaki mengangkang.
• Bius akan diberikan setengah badan maupun total. Apabila perlu, dokter juga bisa memberikan cairan infus maupun antibiotik demi mencegah terjadinya infeksi selama proses kuretase.
• Pemasangan kateter urine di uretra pasien.
• Memasukkan spekulum atau alat khusus untuk membuka vagina.
• Melakukan pelebaran leher rahim dengan alat dilatasi yang berbahan logam dan berbentuk bahan.
• Memasukkan alat kuret saat leher rahim telah terbuka dengan cukup.
• Mengeluarkan jaringan endometrium maupun jaringan lainnya dari dalam rahim. Hal ini bisa untuk kebutuhan pengobatan maupun diagnosis.
• Memasukkan selang tipis yang memiliki kamera ke dalam rahim untuk memeriksa kondisinya. Hal ini bisa dokter lakukan ketika prosedur kuret bersamaan dengan histeroskopi.
• Memasukkan jaringan yang telah diambil ke dalam wadah khusus untuk dilakukan pemeriksaan.

Pada umumnya, prosedur kuret ini berlangsung selama 30 menit. Apabila seluruh prosesnya telah selesai, maka alat kuret maupun spekulum akan dokter keluarkan dari vagina. Setelah itu, ibu bisa menunggu sampai efek obat biusnya hilang terlebih dulu.

Kondisi Rahim Setelah Kuret 

Kondisi rahim setelah kuret umumnya tidak akan langsung pulih begitu saja. Sebab, setelah pengambilan jaringan di dalamnya, ibu mungkin akan mengalami sejumlah efek samping, seperti keterlambatan jadwal menstruasi. Hal ini terjadi lantaran jaringan endometrium belum sepenuhnya normal dan masih membutuhkan waktu untuk pemulihan.

Di samping itu, seorang pasien mungkin saja juga merasakan kram di area panggul, pusing, muntah, mual, tenggorokan kering, hingga pendarahan ringan dari vagina. Apabila kram terasa mengganggu, dokter bisa meresepkan obat pereda nyeri untuk ibu. Selain itu, ibu bisa saja perlu menjalani rawat inap maupun boleh pulang, tergantung pada perkembangan kondisinya.

Rahim yang usai melalui proses kuretase akan melakukan pembersihan lagi secara alami. Hal ini biasanya berlangsung selama beberapa hari. Setelah itu, ibu mungkin akan merasakan bahwa rahim telah pulih seperti sedia kala. Di samping itu, selama menunggu proses pembersihan tersebut, ibu perlu  memperhatikan aktivitas sehar-hari dan menghindari kegiatan berat agar tidak mengganggu pemulihan rahim.

Tanda Rahim Bersih Setelah Kuret

Setelah beberapa hari pasca kuretase, rahim umumnya akan lekas pulih dan bersih. Adapun beberapa tanda rahim bersih setelah kuret adalah sebagai berikut.

1. Menstruasi Lancar

Salah satu ciri-ciri rahim bersih setelah kuretase adalah lancarnya jadwal menstruasi. Seperti penjelasan di atas, menstruasi bisa menjadi tidak lancar setelah mengalami kuretase. Hal ini termasuk sebagai efek samping yang umum terjadi. Umumnya, menstruasi akan kembali lancar setelah 2-6 minggu pasca dilatasi dan kuretase.

2. Perdarahan Berhenti

Setelah menjalani kuretase, ibu mungkin masih mengalami perdarahan ringan yang keluar dari vagina. Hal ini menunjukkan bahwa rahim belum sepenuhnya bersih. Nah, perdarahan ini akan berhenti dalam beberapa hari kemudian yang menandakan bahwa rahim kemungkinan sudah bersih.

3. Bau Tidak Sedap dari Vagina Hilang

Ciri-ciri rahim bersih setelah kuret lainnya adalah hilangnya bau tak sedap dari vagina. Sebelumnya, bau tidak sedap itu muncul dari sisa jaringan di dalam rahim yang belum bersih. Setelah beberapa hari, bau tidak sedap yang keluar dari vagina ini akan hilang dengan sendirinya.

4. Kram Perut dan Nyeri Pinggul Hilang

Ciri-ciri rahim bersih setelah  kuretase berikutnya adalah hilangnya kram perut dan nyeri pinggul. Biasanya, kram perut yang terjadi secara intens bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar 24 jam. Sementara itu, jika kram perut terjadi ringan, justru baru hilang setelah 2 minggu pasca kuretase. Selain kram perut, nyeri pinggul yang menjadi efek dari kuretase juga akan lekas hilang setelah beberapa hari.

5. Tidak Mengalami Keputihan

Tanda-tanda rahim bersih setelah kuret selanjutnya adalah ibu tidak mengalami keputihan. Sebab, selama jaringan dalam rahim belum bersih sepenuhnya, maka ibu akan mengalami keputihan sebagai proses pembersihan alami. Jadi, ketika jaringan tersebut sudah bersih, maka keputihan akan berhenti.

6. Suhu Tubuh Normal

Tanda rahim bersih setelah kuret yang terakhir adalah suhu tubuh mulai normal. Sebab, pasca pembersihan rahim, biasanya ibu akan mengalami demam atau peningkatan suhu tubuh. Nah, suhu tubuh akan lekas menurun setelah beberapa hari. Jika hal ini terjadi, kemungkinan rahim ibu sudah bersih kembali.

Penutup

Itulah beberapa informasi berkaitan dengan kondisi rahim setelah kuret, hingga tanda bahwa rahim sudah bersih. Pada dasarnya, rahim membutuhkan masa pemulihan terlebih dulu agar bisa membentuk endometrium normal.

Maka dari itu, selama masa pemulihan tersebut, sebaiknya ibu perlu menjaga aktivitas sehari-hari terlebih dahulu agar tidak berlebihan. Nah, jika ingin mengetahui informasi lain seputar kehamilan yang sehat dan persalinan, simak penjelasannya dalam situs New Life!