fbpx

10 Penyebab Bayi Lahir Prematur yang Perlu Diwaspadai, Catat!

10 Penyebab Bayi Lahir Prematur yang Perlu Diwaspadai, Catat!

Pada beberapa kasus ibu hamil, sering terjadi kelahiran sebelum Hari Perkiraan Lahir (HPL), meskipun kondisi bayi belum matang sempurna. Situasi tersebut disebut dengan bayi prematur. Penyebab bayi lahir prematur pun bermacam-macam, seperti gaya hidup yang ibu terapkan selama masa kehamilan.

Pasalnya, gaya hidup bisa memengaruhi kesehatan ibu maupun sang buah hati dalam kandungan. Jadi, ketika ibu menerapkan gaya hidup yang buruk, maka kelahiran prematur bisa saja terjadi. Nah, untuk mengetahui penyebab bayi lahir prematur lainnya, yuk simak penjelasan berikut ini!

Penyebab Bayi Lahir Prematur

Kelahiran prematur adalah kondisi yang masih banyak terjadi di berbagai belahan dunia. World Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa pada 2020, sekitar 13,4 juta bayi lahir secara prematur atau sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu. Hal ini menunjukkan bahwa angka kelahiran prematur masih tinggi. Nah, berikut ini adalah beberapa penyebab bayi lahir prematur yang perlu ibu waspadai.

1. Berat Badan saat Hamil

Salah satu faktor penyebab bayi lahir prematur adalah berat badan saat hamil yang tidak memenuhi standar. Dalam hal ini, ibu yang mengalami kelebihan atau penurunan berat badan secara drastis cenderung berisiko mengalami kelahiran prematur. Di samping itu, bumil yang sedang obesitas juga dapat meningkatkan risiko bayi prematur. Itulah mengapa, penting bagi ibu untuk menjaga berat badan agar tetap ideal.

2. Komplikasi Kehamilan

Penyebab bayi lahir prematur berikutnya, yaitu ibu mengalami komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestasional dan preeklamsia. Selain itu, ibu yang memiliki gangguan plasenta, misalnya abruptio plasenta dan plasenta previa juga rentan mengalami kelahiran prematur. Pasalnya, kedua kondisi tersebut membuat janin dalam kandungan kurang memperoleh asupan oksigen dan nutrisi secara maksimal.

Baca Juga  Cara Agar Cepat Kontraksi Asli dan Pembukaan

3. Hamil Anak Kembar

Kehamilan kembar ternyata juga bisa menjadi salah satu penyebab bayi lahir prematur. Hal ini terjadi ketika ibu hamil anak kembar dan mengalami kelebihan cairan ketuban. Bahkan, persentase kemungkinan terjadinya kelahiran prematur bisa mencapai 50%. Di samping itu, berat badan bayi lebih rendah dan kematian dalam kandungan juga dapat memicu terjadinya kelahiran prematur.

4. Usia Ibu Hamil

Usia ibu hamil juga termasuk faktor yang memengaruhi kelahiran prematur. Ibu yang hamil dengan usia kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun cenderung mungkin mengalami kelahiran prematur.

Pasalnya, pada usia di atas 35 tahun, risiko komplikasi kehamilan maupun pendarahan cenderung lebih tinggi. Di sisi lain, wanita yang hamil di usia remaja juga rentan mengalami masalah kehamilan, karena tumbuh kembang rahimnya masih belum matang.

5. Jarak Antar Kehamilan Sangat Pendek

Penyebab bayi lahir prematur lainnya adalah karena jarak antar kehamilan terlalu pendek, seperti selisih 6-9 bulan antara kelahiran bayi satu dengan kehamilan berikutnya. Pada dasarnya, jarak antar kehamilan yang ideal minimal adalah 18 bulan. Hal itu bertujuan untuk menurunkan risiko bayi lahir prematur dan memulihkan kondisi ibu sepenuhnya.

6. Memiliki Riwayat Kelahiran Prematur

Adanya riwayat kelahiran prematur pada kehamilan sebelumnya juga turut meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Sebab, menurut penelitian, seorang wanita yang pernah mengalami kelahiran prematur cenderung memiliki peluang bayi prematur sebesar 30%-50% pada persalinan berikutnya. Maka dari itu, untuk menangani masalah ini, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

7. Stres

Stres berat yang ibu hamil alami juga bisa menimbulkan pelepasan hormon prostaglandin. Sebab, hormon tersebut berperan dalam memicu kelahiran, sehingga bayi bisa lahir secara prematur.

Baca Juga  3 Dampak Baby Blues Terhadap Kesehatan Bayi dan Ciri-cirinya

Nah, stres sendiri bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti pengalaman traumatis, faktor pekerjaan, hingga berdiri lebih dari lima jam sehari. Itulah sebabnya, penting bagi ibu hamil untuk mengelola stres agar terhindari dari risiko kelahiran prematur.

8. Kelainan pada Rahim atau Serviks

Ibu hamil yang memiliki riwayat kelainan pada struktur rahim atau serviks juga bisa meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Misalnya, leher rahim yang ukurannya di bawah 2,5 cm, serviks yang tidak tertutup seperti seharusnya, menipis, maupun membuka dan menutup tanpa adanya kontraksi. Kelainan tersebut bisa terjadi sejak lahir maupun efek samping dari operasi rongga perut maupun serviks selama mengandung.

9. Infeksi

Penyebab bayi lahir prematur berikutnya adalah karena ibu mengalami infeksi bakteri yang menyerang beberapa organ tubuh. Misalnya, infeksi pada saluran kemih dan sistem reproduksi. Hal tersebut bisa membuat fungsi saluran kemih melemah dan berisiko menyebabkan ketuban pecah dini, menimbulkan peradangan, hingga kelahiran prematur.

Selain infeksi saluran kemih, ibu yang mengalami infeksi rahim, vagina, dan cairan ketuban juga berisiko menimbulkan kelahiran prematur. Infeksi pada beberapa area tersebut bisa meningkatkan risiko peradangan vagina. Alhasil, akan terjadi pelepasan hormon prostaglandin yang bisa merangsang proses kelahiran.

10. Gaya Hidup

Penyebab kelahiran prematur yang terakhir adalah akibat gaya hidup yang tidak sehat selama masa kehamilan. Misalnya, kebiasaan merokok saat hamil, mengonsumsi obat-obatan terlarang, minum alkohol, hingga kurangnya asupan makanan bernutrisi, bisa mengganggu tumbuh kembang janin.

Hal itu karena kandungan dari alkohol, rokok, maupun obat-obatan terlarang bisa terserap oleh janin, sehingga dapat memengaruhi suplai oksigen dan nutrisinya, serta meningkatkan risiko kelahiran prematur maupun berat badan lahir rendah.

Baca Juga  7 Jenis Stroller Bayi Lipat Ringan, Cocok untuk Jalan-Jalan!

Cara Mencegah Bayi Lahir Prematur

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, terdapat berbagai penyebab kelahiran prematur. Maka dari itu, ibu perlu lebih waspada saat sedang hamil dengan melakukan beberapa pencegahan. Adapun beberapa cara mencegah bayi lahir prematur adalah sebagai berikut.

  • Mengonsumsi makanan bergizi secara rutin.
  • Mengonsumsi suplemen progesteron berdasarkan resep dokter.
  • Melakukan cervical cerclage apabila memiliki kondisi serviks yang pendek.
  • Menerapkan gaya hidup sehat secara rutin.
  • Mengelola stres dan menjaga kesehatan mental.
  • Senantiasa aktif bergerak dan berolahraga ringan.

Selain beberapa tips di atas, ibu juga perlu memeriksa kandungan ke dokter secara rutin. Pada umumnya, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi ibu dan sang buah hati. Di samping itu, jika ada keluhan yang terasa tidak normal, sebaiknya sampaikan kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.

Penutup

Itulah beberapa penyebab bayi lahir prematur yang perlu ibu waspadai. Pada dasarnya, kelahiran prematur bisa ibu cegah dengan menjaga kesehatan tubuh dan kandungan selama masa kehamilan.

Selain itu, ibu juga harus rajin berkonsultasi ke dokter untuk memeriksa kesehatan kandungan. Dengan begini, apabila terdeteksi adanya masalah dalam kandungan, ibu bisa segera memperoleh penanganan. Jadi, yuk selalu jaga kesehatan kandungan agar bayi terlahir sehat bersama New Life!

Produk Pilihan
Bingung Mau Pilih Korset yang Mana?