fbpx

Penyebab Air Ketuban Merembes, Tanda dan Cara Mengatasinya

Penyebab Air Ketuban Merembes, Tanda, dan Cara Mengatasinya

Dalam kondisi tertentu, air ketuban dapat merembes tanpa Bunda sadari, karena jumlah yang keluar relatif sedikit. Penyebab air ketuban merembes pun ada beragam, seperti adanya kehamilan kembar dua atau lebih. Jika Bunda mengalami cairan ketuban merembes sebelum waktunya persalinan, sebaiknya lekas berkunjung ke dokter.

Pasalnya, kondisi tersebut dapat menimbulkan berbagai komplikasi kehamilan yang tentunya bisa membahayakan kesehatan Bunda maupun janin. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut seputar penyebab air ketuban merembes, yuk simak artikel berikut ini!

Penyebab Air Ketuban Merembes

Pada dasarnya, air ketuban dapat merembes apabila terdapat robekan atau lubang di kantong ketuban. Kondisi ini dapat timbul karena sejumlah faktor. Adapun beberapa penyebab air ketuban merembes adalah sebagai berikut:

  • Bunda memiliki riwayat ketuban pecah dini atau merembes pada masa kehamilan sebelumnya.
  • Bunda memiliki riwayat operasi serviks atau leher rahim.
  • Bunda memiliki riwayat kelahiran bayi prematur.
  • Adanya peradangan pada selaput janin.
  • Terjadi infeksi atau peradangan pada area vagina.
  • Bunda mengalami pendarahan ketika hamil pada trimester kedua serta ketiga.
  • Adanya kehamilan kembar dua maupun lebih.
  • Leher rahim atau serviks terlalu pendek.
  • Bunda kekurangan asupan nutrisi.

Di samping beberapa faktor di atas, penyebab air ketuban merembes lainnya juga bisa dipengaruhi oleh aktivitas fisik yang kurang, jarang berolahraga, gaya hidup tidak sehat, kebiasaan merokok dan minum alkohol saat hamil, serta konsumsi obat-obatan terlarang. Itulah mengapa, penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan pantangan selama masa kehamilan demi menjaga kesehatan diri dan buah hati.

Ciri-Ciri Air Ketuban Merembes

Banyak ibu hamil yang jarang menyadari ketika air ketubannya rembes. Pasalnya, selain air ketuban, terdapat cairan lain yang bisa keluar melalui vagina, misalnya urine. Terlebih lagi, vagina dan urine memiliki warna yang mirip. Meski begitu, warna air ketuban cenderung lebih bening atau kekuningan daripada urine.

Baca Juga  7 Tips Mencapai Masa Kehamilan yang Sehat, Jaga Pola Makan!

Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri air ketuban merembes pada ibu hamil:

  • Perut terasa kencang dan terdapat tekanan pada perut bagian bawah. Tekanan tersebut akan semakin kencang seiring bertambahnya waktu dan bersamaan dengan keluarnya cairan dari vagina.
  • Bunda merasakan adanya letupan atau sesuatu yang pecah dari dalam rahim dan terkadang tanpa timbul kontraksi.
  • Pada umumnya, air ketuban merembes akan terjadi ketika waktu persalinan sudah semakin dekat. Adapun waktu yang sudah cukup untuk mendekati persalinan adalah pada usia kehamilan 37-40 minggu.
  • Apabila air ketuban merembes di bawah usia kehamilan 32 minggu, sebaiknya lekas memeriksakan diri ke dokter. Sebab, hal ini bisa jadi tanda bahaya bagi kehamilan.
  • Sejumlah ibu hamil tidak merasakan adanya tanda-tanda apapun ketika air ketuban merembes, baik itu rasa sakit atau nyeri.
  • Cairan ketuban berwarna bening atau kekuningan dan tidak berbau.
  • Tetesan air yang keluar tidak begitu deras dan keluar perlahan-lahan.

Untuk mengetahui apakah cairan yang keluar dari vagina adalah air ketuban atau tidak, Bunda dapat melakukan sejumlah cara. Misalnya adalah memeriksa cairan menggunakan pembalut atau membuang air kecil untuk mengosongkan kandung kemih. Apabila yang keluar pada pembalut adalah cairan tidak berwarna maupun berbau, berarti itu termasuk cairan ketuban.

Dampak Air Ketuban Merembes

Apabila air ketuban merembes pada trimester akhir, boleh jadi itu salah satu tanda bahwa persalinan akan segera tiba. Akan tetapi, jika air ketuban merembes di masa kehamilan trimester pertama atau kedua, maka bisa saja itu termasuk kondisi yang berbahaya.

Adapun beberapa dampak air ketuban merembes terhadap kehamilan Bunda adalah sebagai berikut:

  • Berisiko mengalami kelahiran prematur.
  • Berisiko mengalami cacat bayi lahir, keguguran, hingga kematian pada bayi.
  • Membahayakan proses persalinan apabila terjadi pada trimester terakhir.
  • Berisiko mengalami peradangan pada selaput janin.
  • Meningkatkan kemungkinan operasi caesar.
  • Meningkatkan risiko infeksi pada janin dalam kandungan.
  • Bayi kemungkinan mengalami Ensefalopati Hipoksik-Iskemik (HIE) akibat kekurangan asupan oksigen.
  • Adanya kompresi tali pusar yang membuat bayi kesulitan untuk bernapas.
Baca Juga  Rekomendasi Korset Terbaik Setelah Melahirkan, Yuk Catat!

Selain beberapa dampak di atas, merembesnya air ketuban juga dapat menghambat tumbuh kembang janin dalam kandungan. Hal itu tentu meningkatkan risiko cacat bawaan lahir.

Cara Mengatasi Air Ketuban Merembes

Apabila kamu menyadari bahwa cairan yang keluar dari vagina adalah ketuban, sebaiknya lekas memeriksakan diri ke dokter kandungan. Pada umumnya, dokter kandungan akan melakukan pengecekan terlebih dahulu untuk memastikan cairan tersebut. Jika sudah pasti, maka dokter atau tenaga medis akan melakukan perawatan yang sesuai dengan penyebabnya.

Ada beberapa kemungkinan perawatan yang bisa dokter sarankan, seperti memberikan antibiotik untuk mencegah risiko infeksi, memberikan magnesium sulfat untuk membantu melindungi saraf janin, maupun suntikan kortikosteroid agar paru-paru janin lebih matang. Meski begitu, setiap ibu hamil mungkin akan memperoleh penanganan yang berbeda, tergantung kondisi dan seberapa banyak cairan yang keluar.

Selain mengatasinya, Bunda juga perlu menghindari merembesnya air ketuban. Upaya ini dapat Bunda mulai sejak trimester pertama kehamilan. Misalnya adalah menerapkan gaya hidup sehat setiap hari, rutin membersihkan organ kewanitaan, mengatur aktivitas sehari-hari agar tidak terlalu berlebihan, hingga mencukupi kebutuhan istirahat.

Penutup

Demikian beragam informasi mengenai penyebab air ketuban merembes, ciri-ciri, dan cara mengatasinya. Pada dasarnya, merembesnya air ketuban dapat menimbulkan komplikasi kehamilan yang membahayakan kesehatan moms maupun bayi.

Maka dari itu, moms perlu lekas memeriksakan diri ke dokter agar segera memperoleh penanganan yang tepat. Untuk mengetahui informasi ter-update lainnya mengenai kehamilan maupun persalinan, yuk kunjungi situs New Life!

Produk Pilihan
Bingung Mau Pilih Korset yang Mana?