Apakah ibu tahu, kenapa baby blues bisa terjadi? Pada dasarnya, baby blues terjadi karena ibu tidak mampu beradaptasi setelah melahirkan dan kurang beristirahat, sehingga kondisi mental cenderung menurun serta tidak stabil.
Baby blues syndrome sendiri adalah kondisi yang muncul setelah ibu melakukan persalinan dan biasanya berlangsung selama kurang lebih dua minggu.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kenapa baby blues bisa terjadi, yuk simak artikel berikut!
Penyebab Baby Blues
Baby blues syndrome adalah kondisi yang dialami wanita pasca melahirkan dan terjadi di masa nifas selama kurang lebih 14 hari. Kondisi ini dapat terjadi karena sejumlah faktor. Adapun beberapa penyebab kenapa baby blues bisa terjadi adalah sebagai berikut.
1. Perubahan Hormon
Salah satu penyebab kenapa baby blues bisa terjadi adalah adanya perubahan hormon pasca melahirkan. Pada masa ini, umumnya jumlah hormon progesteron serta estrogen dalam tubuh cenderung menurun. Hal ini bisa menyebabkan perubahan suasana hati, depresi, mudah lelah, stres, hingga tertekan.
2. Kurang Istirahat dan Kelelahan
Penyebab baby blues syndrome selanjutnya adalah ibu kurang beristirahat selama merawat bayi, sehingga mudah kelelahan. Pasalnya, saat memiliki bayi, kesibukan ibu tentunya bertambah dan membuat perubahan pola kegiatan, seperti kerap terbangun di malam hari ketika bayi rewel.
Di sisi lain, rasa lelah tersebut juga dapat meningkat apabila ibu kurang mendapatkan dukungan dari keluarga maupun lingkungan sekitar. Itulah sebabnya, risiko mengalami baby blues syndrome cenderung meningkat.
3. Kesulitan Beradaptasi
Penyebab baby blues syndrome berikutnya adalah ibu kesulitan beradaptasi dengan peran barunya. Kondisi ini kerap dialami oleh para ibu yang baru pertama kali melahirkan anak pertama. Hal ini juga dapat diperparah dengan rutinitas yang harus ibu jalani setiap harinya.
Sebab, setelah menjadi seorang ibu, tanggung jawab tentu akan bertambah besar. Ibu bukan hanya sekadar mengurus suami dan keperluan rumah tangga, tetapi juga harus merawat bayinya. Itulah mengapa, kesulitan beradaptasi dengan kebiasaan baru juga bisa menyebabkan baby blues.
4. Mempunyai Riwayat Gangguan Mental
Penyebab kenapa baby blues bisa terjadi yang terakhir adalah karena ibu mempunyai riwayat gangguan mental sebelumnya, seperti bipolar, gangguan kecemasan, stres berlebihan, maupun depresi. Kondisi ini justru meningkatkan risiko baby blues syndrome.
Cara Mengatasi Baby Blues
Ibu yang mengalami baby blues umumnya akan sulit mengontrol emosinya dan mudah mengalami perubahan suasana hati. Hal ini juga bisa berdampak terhadap kesehatan dan tumbuh kembang bayi. Maka dari itu, saat mengalami baby blues sebaiknya perlu segera ditangani agar tidak mengganggu kesehatan ibu maupun bayinya.
Adapun beberapa cara mengatasi baby blues adalah sebagai berikut.
1. Mencukupi Waktu Istirahat
Salah satu cara mengatasi baby blues adalah dengan mencukupi waktu istirahat. Pasalnya, tidur bisa membantu memulihkan tubuh ibu agar kembali berenergi dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara maksimal.
Nah, agar ibu bisa beristirahat secara maksimal, sebaiknya sempatkan waktu untuk tidur ketika bayi sedang beristirahat. Selain itu, ibu juga bisa meminta bantuan kepada suami maupun keluarga di rumah untuk bergantian dalam menjaga anak, sehingga ibu dapat beristirahat terlebih dulu.
2. Menjaga Pola Makan Sehat
Cara menyembuhkan baby blues syndrome lainnya juga bisa ibu lakukan dengan menjaga pola makan sehat setiap hari. Makanan sehat dan bergizi umumnya bisa memberikan nutrisi bagi ibu dan meningkatkan kualitas ASI untuk bayi.
Tak hanya itu, ibu yang secara rutin mengonsumsi makanan sehat dan bergizi juga bisa menjaga daya tahan tubuh, menormalkan kadar gula darah, hingga menjaga suasana hati agar tetap stabil.
3. Berbagi Beban dengan Pasangan atau Keluarga
Berbagi beban atau bercerita dengan pasangan maupun keluarga juga bisa menjadi salah satu cara mengatasi baby blues. Pasalnya, ketika sedang merasa cemas dan gelisah, orang-orang terdekat bisa membantu mengurangi perasaan tidak nyaman tersebut serta memberikan solusi yang tepat.
4. Rajin Berolahraga
Cara mengatasi baby blues syndrome selanjutnya adalah dengan rajin berolahraga. Pasalnya, olahraga bisa membantu meningkatkan produksi hormon endorfin dalam tubuh. Nah, hormon tersebut berperan untuk memperbaiki suasana hati, menurunkan stres, dan mengalihkan rasa gelisah, sehingga ibu dapat meningkatkan kualitas tidur di malam hari.
5. Meluangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Meluangkan waktu untuk diri sendiri juga diperlukan untuk membantu mengatasi baby blues syndrome. Hal ini bisa membuat pikiran ibu lebih tenang. Nah, selama ibu melakukan me time, mintalah bantuan kepada keluarga untuk menjaga bayi sejenak.
Ibu bisa menenangkan diri dengan berjalan sore, berjemur di pagi hari, memasak, atau sekadar berdiam diri sejenak. Dengan begitu, kondisi ibu akan lebih stabil dan bisa merawat si kecil secara optimal.
6. Menjaga Pikiran agar Tetap Positif
Cara mengatasi baby blues lainnya adalah dengan menjaga pikiran agar tetap positif. Hal ini berfungsi untuk membantu meningkatkan kestabilan emosional ibu. Untuk menjaga pikiran agar tetap positif, ibu bisa melakukan peregangan, yoga, maupun meditasi.
7. Berkonsultasi dengan Dokter
Cara mengatasi baby blues terakhir adalah berkonsultasi kepada dokter maupun psikolog untuk membantu menangani gejala yang ibu rasakan. Hal ini dapat ibu lakukan apabila selama beberapa minggu, gejala baby blues tak kunjung membaik. Dengan berkonsultasi kepada ahli, umumnya ibu akan memperoleh penanganan yang tepat.
Penutup
Demikian beberapa informasi mengenai kenapa baby blues bisa terjadi dan cara mengatasinya. Selain itu, ibu juga dapat mencegah baby blues dengan cara memperbanyak pengetahuan seputar persalinan, sehingga ibu lebih mudah beradaptasi pasca melahirkan.
Untuk memperoleh informasi lain seputar tips melahirkan, simak selengkapnya di blog New Life!