fbpx

Apa itu Air Ketuban? Ini Definisi & Fungsinya saat Kehamilan

Apa itu Air Ketuban? Ini Definisi & Fungsinya saat Kehamilan

Air ketuban adalah cairan penting yang janin butuhkan untuk melindungi dan menunjang perkembangannya hingga proses melahirkan. Maka dari itu, jumlah volumenya dalam kandungan perlu dijaga. Sebab, ketuban yang terlalu sedikit atau berlebihan dapat berbahaya bagi kondisi janin.

Di sisi lain, cairan ketuban ini terletak pada kantong ketuban. Nah, apabila kantong tersebut pecah, maka menjadi tanda bahwa psoses persalinan akan segera tiba. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengertian air ketuban dan fungsinya, yuk simak artikel berikut ini!

Apa itu Air Ketuban?

Cairan amnion yang disebut juga sebagai air ketuban adalah suatu cairan di dalam kantong ketuban dan berperan sebagai pelindung bagi janin saat Bunda sedang hamil. Pada umumnya, proses pembentukan kantong ketuban ini akan terjadi 12 hari setelah terjadinya pembuahan atau fertilisasi. Selain itu, kantong ketuban ini juga terdiri atas dua membran, yaknik amnion serta korion.

Nah, selama masa kehamilan, bayi akan tumbuh di dalam kantong ketuban tersebut. Itulah mengapa, ketuban dan cairan yang ada di dalamnya memegang peranan penting bagi tumbuh kembang serta kesehatan janin. Sebab, melalui keberadaan cairan ketuban ini, janin dalam kandungan dapat bergerak, mengapung, bernapas, serta berkembang.

Adapun asal air ketuban adalah terbuat dari air yang sebelumnya telah melalui tahap produksi dalam tubuh Bunda. Seiring perkemangan janin, jumlah cairan ketuban pun akan terus meningkat dan mayoritas komposisinya berasal dari urine yang dihasilkan oleh bayi.

Selain itu, janin di kandungan juga akan menelan air tersebut, tetapi kembali dikeluarkan dalam bentuk urine dan ditelan kembali. Siklus ini berfungsi untuk memaksimalkan kestabilan jumlah cairan ketuban. Di samping mengandung urine, cairan ketuban juga terdiri dari peptida, elektrolit, karbohidrat, serta hormon yang berperan dalam proses tumbuh kembang janin.

Baca Juga  9 Penyebab Sakit Pinggang, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya

Fungsi Air Ketuban saat Hamil

Pada dasarnya, cairan ketuban berfungsi sebagai pelindung janin dalam kandungan. Namun, di samping itu, masih ada banyak lagi fungsi air ketuban, berikut ini beberapa di antaranya.

1. Mendeteksi Kelainan Genetik pada Janin

Salah satu fungsi cairan ketubana dalah membantu mendeteksi kemungkinan kelainan genetik pada janin. Pada sejumlah kasus, dokter melakukan pendeteksian kelainan genetik pada bayi melalui sampel air ketuban. Pendeteksian ini memiliki nama, yaitu amniosentesis. 

Umumnya, amniosentesis akan Bunda lakukan saat memasuki usia kehamilan 15-20 minggu. Di samping itu, pemeriksaan ini juga terjadi karena adanya serpihan sel kulit janin dalam air ketuban. Maka dari itu, untuk membantu mengetahui kelainan genetik dan perencanaan penanganannya, dokter perlu melakukan pemeriksaan ini.

2. Memberikan Ruang Gerak bagi Janin

Fungsi cairan ketuban lainnya adalah membantu memberikan ruang gerak untuk janin. Pasalnya, jika bayi tetap aktif bergerak selama dalam kandungan, maka tumbuh kembangnya pun akan terlatih. Bukan hanya itu, pergerakan bayi juga menjadi sinyal bahwa dirinya memperoleh nutrisi dan oksigen dalam kadar yang cukup.

3. Menjaga Suhu agar Ideal

Fungsi cairan ketuban selama kehamilan berikutnya adalah menjaga suhunya agar tetap ideal. Hal ini bisa membantu menjaga kenyamanan pada janin. Nah, umumnya, suhu normal cairan ketuban dapat mencapai 37,6 derajat Celcius. Suhu tersebut cenderung lebih tinggi daripada suhu tubuh normal Bunda.

4. Menunjang Perkembangan Otot dan Tulang Janin

Fungsi air ketuban selanjutnya, yaitu membantu menunjang perkembangan otot serta tulang janin. Pasalnya, adanya cairan ketuban ini memberikan ruang gerak pada bayi selama dalam kandungan. Nah, pergerakan tersebut dapat melatih perkembangan otot dan tulang janin serta meningkatkan kekuatannya.

Baca Juga  Makanan yang Menyebabkan Keguguran, Apa Saja?

5. Menunjang Perkembangan Organ Janin

Fungsi air ketuban berikutnya adalah membantu menunjang perkembangan organ janin dalam kandungan, misalnya sistem pencernaan dan pernapasan. Pasalnya, saat Bunda memasuki usia kehamilan 10-11 minggu, maka janin akan menghirup sedikit cairan ketuban. Nah, hal itu berfungsi untuk mendukung perkembangan organ paru-paru pada janin.

Selain itu, memasuki usia kehamilan 32 minggu, janin akan mulai bisa melakukan gerakan pernapasan, seperti perpaduan antara menelan cairan ketuban serta kontraksi paru-paru. Bukan hanya itu, organ pencernaan janin pun mulai terlatih. Hal ini terjadi karena adanya gerakan menelan cairan ketuban selama bayi berada dalam kandungan.

6. Melindungi Janin dari Infeksi dan Benturan

Fungsi air ketuban terakhir adalah membantu melindungi janin dari risiko infeksi, benturan, tekanan, maupun gunjangan yang berasal dari perut Bunda. Pasalnya, cairan ketuban memiliki kandungan neutrofil. Nah, senyawa tersebut berperan dalam menghambat pertumbuhan patogen tertentu, sehingga janin akan terlindungi dari risiko infeksi.

Penutup

Demikian sederet informasi mengenai apa itu air ketuban dan fungsinya. Pada dasarnya, ketuban penting bagi janin dalam kandungan. Maka dari itu, Bunda perlu menjaga volumenya agar tercukupi, seperti memenuhi asupan makanan bergizi. 

Di samping itu, apabila Bunda menemukan tanda-tanda mencurigakan pada ketuban, seperti pecah di usia kehamilan muda, sebaiknya lekas hubungi dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat. Nah, untuk mengetahui tips lain seputar kehamilan, yuk segera kunjungi situs New Life!

Produk Pilihan
Bingung Mau Pilih Korset yang Mana?