fbpx

7 Penyebab Air Ketuban Sedikit pada Bumil dan Tanda-tandanya

7 Penyebab Air Ketuban Sedikit pada Bumil dan Tanda-tandanya

Oligohidramnion adalah kondisi ketika air ketuban pada ibu hamil terlalu sedikit. Adapun salah satu penyebab air ketuban sedikit adalah kehamilan yang berlangsung terlalu lama, hingga melebihi 42 minggu. Pasalnya, apabila kehamilan telah melebihi usia tersebut, maka jumlah cairan ketuban akan semakin berkurang.

Padahal, air ketuban penting untuk mendukung pertumbuhan bayi dalam kandungan serta mengoptimalkan kinerja setiap organnya. Lantas, apa saja penyebab air ketuban sedikit? Untuk mengetahui penjelasan lengkapnya, simak artikel berikut ini!

Penyebab Air Ketuban Sedikit

Oligohidramnion adalah suatu kondisi ketika air ketuban dalam kandungan bervolume rendah. Pada awalnya, air ketuban ini berasal dari cairan yang telah diproses dalam tubuh ibu hamil. Namun, setelahnya, air ketuban juga berasal dari urine janin dalam kandungan. Oligohidramnion ini dapat terjadi karena beberapa faktor. Adapun beberapa faktor penyebab air ketuban sedikit adalah sebagai berikut.

1. Ketuban Pecah Dini

Salah satu faktor penyebab air ketuban sedikit adalah ketuban pecah dini. Kondisi ini kerap terjadi ketika terdapat robekan kecil pada kantong ketuban yang menyebabkan cairannya merembes keluar. Apabila kondisi tersebut tidak lekas memperoleh penanganan, maka berdampak pada berkurangnya volume air ketuban dalam kandungan dan meningkatkan risiko gangguan pada janin.

2. Kehamilan Terlalu Lama

Penyebab air ketuban sedikit berikutnya, yaitu usia kehamilan yang telah lama atau melewati 42 minggu. Hal ini terjadi karena fungsi dari plasenta janin mulai menurun, sehingga jumlah air ketuban turut berkurang. Apabila tidak lekas mendapatkan penanganan, kondisi tersebut bisa memicu terjadinya komplikasi kehamilan. Nah, pada umumnya, volume air ketuban paling tinggi terjadi pada usia kehamilan 36 minggu yang bisa menyentuh angka 1.000-1.200 ml.

Baca Juga  Penyebab Susah Hamil Anak Kedua

3. Gangguan pada Plasenta

Penyebab oligohidramnion lainnya adalah karena adanya gangguan pada plasenta atau ari-ari, misalnya solusio plasenta. Kondisi tersebut membuat asupan nutrisi pada janin terhambat karena tidak lancarnya aliran darah. Alhasil, produksi urine pada janin pun mulai berkurang dan menimbulkan sedikitnya kadar volume air ketuban.

4. Cacat dalam Rahim

Penyebab air ketuban sedikit selanjutnya adalah karena adanya kecacatan dalam rahim. Misalnya, yaitu perkembangan ginjal yang tidak maksimal. Padahal, ginjal adalah organ ekskresi yang berperan dalam memproduksi urine. Jadi, ketika organ ginjal mengalami gangguan atau perkembangannya belum sempurna, maka produksi urine pun turut menurun.

5. Sistem Kemih Janin Tidak Berkembang Sempurna

Penyebab oligohidramnion berikutnya adalah karena sistem kemih janin tidak berkembang sempurna. Pasalnya, sistem kemih membantu menghasilkan urine. Di sisi lain, air ketuban sendiri dapat diproduksi melalui urine janin pada saat usia kehamilan memasuki trimester kedua. Nah, jika sistem kemih janin tidak berkembang sempurna, maka berdampak pada produksi urine yang terhambat dan menyebabkan air ketuban sedikit.

6. Kehamilan Kembar

Penyebab air ketuban sedikit lainnya adalah ibu hamil sedang mengandung lebih dari satu janin atau kehamilan kembar. Pada kasus kehamilan kembar identik, risiko komplikasi Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS) cenderung tinggi. Hal itu membuat calon bayi saling berbagi plasenta. Alhasil, salah satunya kemungkinan akan memperoleh lebih sedikit cairan ketuban.

7. Efek Samping Obat-obatan Tertentu

Penyebab air ketuban sedikit yang terakhir adalah karena efek samping mengonsumsi obat-obatan tertentu. Misalnya pada ibu hamil yang minum obat darah tinggi jenis ACE inhibitor, maka bisa menyebabkan penurunan kadar volume air ketuban. Selain itu, ibu hamil yang menderita penyakit lupu, obesitas, preeklamsia, hipertensi, atau diabetes juga rentan mengalami penurunan jumlah air ketuban.

Baca Juga  Makanan Pelancar ASI yang Bagus: Bolehkah Makan Ikan?

Tanda-Tanda Air Ketuban Sedikit

Pada umumnya, tanda-tanda air ketuban sedikit sulit Bunda rasakan selama hamil. Maka dari itu, untuk memastikannya, Bunda perlu memeriksa kondisi kandungan secara rutin. Adapun beberapa ciri-ciri air ketuban sedikit adalah sebagai berikut.

  • Kenaikan berat badan terlalu sedikit, berbeda dari ibu hamil pada umumnya.
  • Ukuran rahim lebih kecil daripada usia kehamilan yang seharusnya.
  • Penurunan detak jantung bayi selama beberapa detik dan terjadi secara tiba-tiba.
  • Adanya penurunan gerakan janin dalam kandungan.
  • Penurunan kadar air ketuban yang bisa terdeteksi melalui USG.
  • Air ketuban merembes melalui vagina.

Apabila Bunda mengalami beberapa kondisi di atas, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat. Pada umumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, seperti tes USG untuk memastikan kondisi janin. Penanganan yang dokter berikan pun akan menyesuaikan usia kehamilan serta kondisinya.

Misalnya, apabila kondisi tersebut terjadi pada trimester akhir menjelang persalinan, maka dokter akan menyarankan proses lahiran segera untuk mengurangi risiko komplikasi. Namun, jika hal itu terjadi di pertengahan kehamilan, dokter dapat menyarankan pemberian infus amino untuk membantu menambah cairan. Bukan hanya itu, dokter juga dapat menganjurkan ibu hamil untuk istirahat total dan memperbanyak asupan cairan.

Penutup

Itulah sejumlah informasi seputar penyebab air ketuban sedikit dan tanda-tandanya. Pada umumnya, menjaga kadar air ketuban dalam kandungan adalah hal penting bagi pertumbuhan janin. Maka dari itu, Bunda perlu memperhatikan gaya hidup sehari-hari, seperti menjaga pola makan sehat, minum banyak cairan, hingga mencukupi kebutuhan istirahat. Dengan begitu, volume cairan dalam rahim pun dapat terjaga.

Untuk mengetahui informasi-informasi lainnya, yuk langsung saja cek situs New Life!

Baca Juga  Ciri-Ciri Hamil Bayi Laki-Laki
Produk Pilihan
Bingung Mau Pilih Korset yang Mana?