fbpx

6 Cara Menyimpan ASI Perah yang Benar agar Awet, Yuk Catat!

6 Cara Menyimpan ASI Perah yang Benar agar Awet, Yuk Catat!

Air Susu Ibu atau ASI adalah sumber nutrisi utama bayi ketika dirinya belum mengonsumsi makanan apa pun. Nah, ketika ibu memiliki kesibukan lain, seperti harus bekerja, ASI tetap harus terpenuhi. Maka dari itu, banyak ibu yang memutuskan untuk memerah atau memompa ASI. Namun, ibu juga perlu mengetahui cara menyimpan ASI perah agar lebih awet.

Pasalnya, jika tidak disimpan dengan tepat, ASI bisa basi. Nah, jika ingin mengetahui informasi lebih lanjut seputar cara menyimpan ASI perah, yuk simak lebih lanjut dalam artikel berikut ini!

Persiapan Sebelum Memerah ASI

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, ibu menyusui yang bekerja atau harus melakukan aktivitas di luar tentu akan bingung mengenai cara memenuhi asupan ASI si kecil. Padahal, ASI adalah sumber nutrisi penting bayi bayi. Maka dari itu, untuk mengatasinya, ibu bisa melakukan pemerahan ASI menggunakan tangan atau pompa ASI.

Selain itu, ibu juga perlu menyimpannya dengan tepat agar ASI lebih awet. Namun, sebelum itu, terdapat beberapa hal yang perlu ibu persiapkan sebelum memerah dan menyimpan ASI. Berikut ini adalah persiapan sebelum memerah ASI.

1. Wadah ASI

Salah satu persiapan sebelum memerah ASI yang perlu ibu lakukan adalah menyiapkan wadah ASI. Ibu bisa menyiapkan kemasan plastik khusus ASI, botol kaca, maupun botol plastik bebas bahan kimia bisphenol A atau BPA. Di samping itu, ibu perlu menghindari penggunaan botol minum kemasan maupun plastik yang tidak diperuntukkan sebagai wadah penyimpan ASI.

2. Memastikan Peralatan dan Tangan dalam Kondisi Bersih

Persiapan sebelum memerah dan menyimpan ASI lainnya adalah memastikan peralatan serta tangan dalam kondisi bersih. Ada beberapa peralatan yang perlu ibu bersihkan, seperti wadah dan pompa ASI. Proses sterilisasi wadah ASI bisa ibu lakukan dengan merebusnya dalam air mendidih selama 5 menit.

Baca Juga  HB Normal Ibu Hamil: Kenali Angka Ideal

Selain itu, ibu juga bisa menggunakan alat sterilisasi elektrik. Di sisi lain, jika ibu menggunakan kantong plastik ASI, wadah tersebut tidak perlu melalui proses sterilisasi selama ibu menyimpannya dengan tepat. Di samping itu, pastikan ibu selalu mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir sebelum memerah ASI atau memompanya. Tujuannya adalah untuk menghindari risiko kontaminasi bakteri terhadap ASI.

Cara Menyimpan ASI

Pada dasarnya, ASI perah bisa cepat basi apabila ibu tidak menyimpannya dengan benar. Selain itu, ASI juga bisa terkontaminasi oleh bakteri jika ibu menyimpannya sembarangan. 

Agar tidak keliru, berikut ini adalah beberapa cara menyimpan ASI yang dapat ibu lakukan.

1. Simpan di Suhu Ruangan Maksimal 3 Jam

Apabila ibu menyimpan ASI dalam suhu ruangan sekitar 10-29 derajat Celcius, maka air susu ibu tersebut bisa bertahan paling tidak selama 6 sampai 8 jam. Ketahanan ASI ini bisa dipengaruhi oleh teknik memerahnya maupun kebersihan ruangan. Selain itu, perbedaan suhu ruangan serta temperaturnya juga memengaruhi tingkat ketahanan ASI, hingga jumlah bakteri yang berkembang.

Di sisi lain, jika ibu menyimpannya dalam suhu ruangan yang relatif panas, sekitar 27 sampai 32 derajat Celcius, maka ASI bisa bertahan kurang lebih 3-4 jam. Maka dari itu, jika ingin lebih awet, sebaiknya simpan ASI di dalam kulkas atau freezer.

2. Simpan di Kulkas

Tips menyimpan ASI lainnya adalah dengan memasukkannya ke dalam kulkas. Cara ini bisa membantu membuat ASI bertahan sekitar 24 jam selama ibu memasukkannya dalam suatu wadah, termos berisi es beku, maupun kulkas yang mempunyai suhu 15 derajat Celcius. Di sisi lain, jika ibu menggunakan lemari pendingin dengan suhu 4 derajat Celcius, maka ASI bisa bertahan sampai 2-3 hari.

Baca Juga  Ciri-Ciri Hamil Bayi Laki-Laki

3. Bekukan di Freezer

Ibu juga bisa memasukkan ASI ke dalam freezer. Nah, ketika ibu menyimpannya di dalam freezer yang mempunyai suhu -20 derajat Celcius, ASI bisa tahan hingga 3 bulan, lho. Sebab, beberapa nutrisi yang terkandung di dalam ASI, seperti vitamin A, B, E, lemak, protein, laktosa, lisozim, imunoglobulin, enzim, hingga laktoferin bisa bertahan lama saat beku.

Selain itu, bakteri juga tidak tumbuh pada ASI beku selama minimal 6 minggu. Namun, jika ingin awet, ibu harus menyimpannya di dalam freezer bagian dalam guna menghindari perubahan suhu ketika pintunya terbuka. Di samping itu, pastikan untuk menyimpan wadah ASI dalam keadaan tertutup rapat agar tidak terkontaminasi.

4. Membagi ASI dalam Beberapa Wadah

Tips menyimpan air susu ibu selanjutnya adalah dengan membaginya ke dalam beberapa wadah agar tidak sampai penuh. Pasalnya, ASI yang terlalu penuh dalam wadah dan membeku bisa menimbulkan ekspansi ASI. Adapun ukuran wadah ASI yang bisa ibu gunakan adalah sekitar 60 ml sampai 100 ml.

Dengan menyimpan ASI ke dalam sejumlah wadah, maka akan lebih awet, terlebih lagi ketika si kecil tidak minum terlalu banyak. Pasalnya, ketika si kecil tidak menghabiskan ASI, maka perlu segera ibu buang, sebab tidak bisa ibu simpan kembali. Itulah sebabnya, sebaiknya ibu menyimpan ASI dengan membaginya ke dalam sejumlah wadah atau dalam jumlah sedikit.

5. Hindari Mencampur ASI Baru dan Lama

Ibu juga perlu menghindari mencampur ASI yang baru diperah dengan ASI yang telah busui simpan sebelumnya. Ibu dapat menyimpannya ke dalam wadah yang berbeda. Di sisi lain, jika ingin mencampurnya, ibu dapat menyimpan ASI baru di kulkas, bukan freezer. Setelah itu, ibu dapat menunggu kedua ASI simpanan tersebut sampai suhu dinginnya berada dalam angka yang sama. 

Baca Juga  Ciri-Ciri ASI Ibu Hamil yang Menyusui dan Tipsnya agar Aman

Jika sudah, ibu bisa menggabungkannya. Sebagai catatan, sebaiknya ibu mencampurkan ASI yang jarak waktu perahnya tidak melebihi 24 jam. Di samping itu, daya simpan ASI tersebut sesuai dengan tanggal dan waktu pemerahan ASI yang pertama.

6. Memberi Label pada Wadah Penyimpanan

Cara menyimpan ASI yang terakhir adalah dengan memberikan label khusus pada wadah penyimpanannya. Ibu bisa mencatat tanggal memerah ASI pada wadah tersebut.

Selain itu, jika ibu menyimpannya di ruang perawatan anak atau daycare, pastikan untuk memberikan label nama anak agar ASI tidak keliru. Di samping itu, pastikan ibu tidak mengisi wadah ASI sampai penuh. Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko terjadinya ekspansi ASI saat membeku.

Penutup

Demikian informasi lengkap seputar cara menyimpan ASI dan persiapan sebelum memerahnya. Pada dasarnya, memerah atau memompa ASI akan membantu para ibu yang memiliki kesibukan selain merawat bayi, seperti harus bekerja.

Maka dari itu, untuk memenuhi kebutuhan ASI si kecil, ibu yang bekerja bisa memerah ASI dan menyimpannya. Nah, jika ingin mengetahui informasi lain seputar kebutuhan bayi, cari tahu lebih lanjut dalam laman New Life!

Produk Pilihan
Bingung Mau Pilih Korset yang Mana?