Alergi umumnya tak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga dapat terjadi pada bayi. Hal ini tentu akan membuat si kecil merasa tidak nyaman dan terus rewel. Maka dari itu, ibu perlu memahami tanda alergi pada bayi agar bisa segera memberikan penanganan yang tepat.
Sebab, apabila ibu terlambat menanganinya, maka bisa memicu masalah kesehatan yang lebih serius. Nah, jika ingin mencari tahu lebih lanjut mengenai tanda alergi pada bayi, yuk simak selengkapnya di artikel berikut!
Tanda Alergi pada Bayi
Pada umumnya, bayi yang baru lahir memiliki imunitas tubuh cenderung lemah. Pasalnya, tubuh belum memproduksi banyak antibodi, sehingga si kecil lebih rentan terserang penyakit, termasuk alergi.
Gejala alergi pada bayi pun bermacam-macam dan bisa berbeda pada setiap anak. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah sejumlah tanda alergi pada bayi:
1. Tanda Alergi Ringan dan Menengah
Gejala alergi ringan dan menengah umumnya lebih sering terjadi pada bayi. Ibu yang telah berpengalaman dalam menangani bayi dengan gejala alergi ringan sampai menengah umumnya tidak merasa panik. Jadi, umumnya kondisi ini bisa diatasi melalui penanganan alami.
Adapun beberapa tanda alergi pada bayi dengan gejala ringan sampai menengah adalah sebagai berikut:
- Bersin-bersin.
- Hidung berair atau mampet.
- Ruam pada kulit.
- Sakit perut, mual, muntah, atau diare.
- Pembengkakan pada wajah, bibir, maupun mata.
- Gejala asma serta eksim semakin parah.
Meskipun ibu sudah berpengalaman dalam menangani beberapa gejala di atas, tetapi jika gejalanya tidak kunjung hilang, sebaiknya ibu segera berkunjung ke dokter. Dengan begitu, penanganan terhadap bayi akan lebih tepat.
2. Tanda Alergi Berat
Selain gejala ringan dan menengah, si kecil yang mengalami alergi juga bisa menunjukkan gejala berat atau anafilaksis. Pada umumnya, kondisi ini bersifat gawat darurat dan bisa mengancam keselamatannya. Itulah sebabnya, si kecil perlu segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Adapun beberapa tanda alergi pada bayi yang bersifat berat adalah sebagai berikut:
- Napas berbunyi atau mengi.
- Napas bayi pendek-pendek.
- Pembengkakan pada area pernapasan yang membuat anak kesulitan bernapas maupun menelan.
- Ruam merah.
- Biduran.
- Penyempitan dada.
- Sakit perut.
- Diare.
- Kram.
- Merasa ketakutan.
- Muntah-muntah.
- Detak jantung meningkat.
- Tekanan darah turun drastis.
- Syok.
- Tubuh lemah secara tiba-tiba.
- Kehilangan kesadaran.
Mendapati si kecil mengalami gejala di atas tentu akan membuat ibu panik. Oleh sebab itu, sebaiknya lekas periksakan bayi ke dokter. Dokter umumnya akan mengidentifikasi pemicunya dan memberikan pengobatan yang tepat.
Cara Menyembuhkan Alergi Bayi
Beberapa alergi umumnya tidak dapat hilang dan sering kambuh sepanjang hidup anak. Namun, sejumlah alergi juga bisa hilang dengan sendirinya seiring pertambahan usianya. Nah, untuk mencegah kambuhnya alergi bayi, terdapat beberapa langkah yang bisa ibu terapkan.
Berikut ini adalah beberapa cara menyembuhkan alergi bayi:
1. Mengenali Gejala Alergi
Salah satu cara menyembuhkan alergi pada si kecil adalah dengan mengenali gejalanya. Apabila ibu sudah mengenali gejala alergi dengan baik, maka penanganan pun bisa dilakukan secara tepat. Selain itu, ibu juga dapat menjauhkan bayi dari alergen agar tidak semakin parah atau kambuh.
2. Mengendalikan Gejalanya
Cara menangani alergi pada bayi berikutnya adalah dengan mengendalikan gejalanya. Ibu perlu menjauhkan bayi dari pemicu alergi. Misalnya, ketika si kecil alergi susu sapi, maka hindari pemberian susu formula atau makanan olahan susu sapi. Sebagai gantinya, ibu bisa memberikan susu kedelai atau makanan yang mengandung DHA, serat pangan, omega 3 dan 4, serta DHA.
3. Menjaga Kebersihan Rumah
Cara mengatasi alergi pada bayi selanjutnya adalah menjaga kebersihan rumah. Pasalnya, rumah yang kotor bisa menjadi sarang tungau, jamur, hingga debu. Padahal, beberapa partikel tersebut termasuk penyebab alergi pada bayi. Maka dari itu, ibu perlu melakukan sejumlah hal untuk menjaga kebersihan rumah, antara lain yaitu
- Membuka jendela rumah untuk menjaga sirkulasi udara agar berjalan baik.
- Mengganti serta mencuci sprei setidaknya seminggu sekali. Sebaiknya, ibu mencucinya dengan air panas dan menggunakan minyak pohon teh atau minyak kayu putih. Minyak tersebut berfungsi untuk membunuh tungau.
- Hindari mendekatkan bayi pada hewan peliharaan.
- Mencuci mainan bayi secara rutin menggunakan air panas.
- Membersihkan jendela, karpet, kipas, serta filter AC secara berkala.
4. Memberikan ASI
Cara menyembuhkan alergi pada bayi berikutnya adalah dengan memberikan ASI eksklusif. Sebab, ASI mengandung berbagai nutrisi yang bisa mendukung kesehatan si kecil, meningkatkan daya tahan tubuh, dan membantu merangsang tumbuh kembangnya. Nah, ibu perlu memberikan ASI eksklusif minimal selama 6 bulan usia pertamanya.
5. Berkonsultasi ke Dokter
Cara menangani alergi pada bayi yang terakhir adalah berkonsultasi ke dokter. Pada dasarnya, dokter akan mencari tahu penyebab alergi tersebut untuk memberikan penanganan yang tepat. Umumnya, terdapat beberapa obat yang bisa dokter rekomendasikan, misalnya antihistamin serta hidrokortison.
Obat tersebut berfungsi untuk meredakan gejala alergi pada bayi. Di samping itu, lakukan pemeriksaan secara rutin setidaknya sebanyak 6 kali sebelum usia 1 tahun. Hal ini bertujuan untuk memantau kesehatan si kecil.
Penutup
Demikian beberapa penjelasan seputar tanda alergi pada bayi dan cara menyembuhkannya. Pada umumnya, bayi yang mengalami alergi akan rewel dan bisa menunjukkan gejala ringan maupun berat. Maka dari itu, sebaiknya ibu segera mengunjungi dokter agar memperoleh penanganan yang tepat. Nah, untuk mengetahui informasi lain seputar alergi pada bayi, yuk kunjungi situs New Life!