Penyebab Hiperlaktasi ada beberapa faktor. Hiperlaktasi merupakan sebuah penyakit yang dapat terjadi pada ibu menyusui dengan gejala air susu yang keluar lebih banyak dari normalnya. Kondisi ini dapat terjadi karena beberapa alasan. Berikut penyebab-penyebab yang dapat menimbulkan hiperlaktasi pada ibu menyusui.
Penyebab Hiperlaktasi Pada Ibu Menyusui
Hiperlaktasi bisa terjadi karena beberapa faktor penyebab. Berikut beberapa penyebab yang mengakibatkan ibu menyusui mengalami hiperlaktasi.
1. Hormon Tidak Stabil
Setiap hormon dalam tubuh memiliki tugas dan perannya masing-masing. Keseimbangan kadar hormon satu sama lain juga akan memengaruhi kinerjanya di dalam tubuh. Masalah akan muncul jika terdapat adanya ketidakseimbangan hormon.
Pada hiperlaktasi pun demikian. Salah satu yang menjadi pemicu terjadinya kondisi ini adalah hormon yang tidak seimbang. Hormon yang bertugas memproduksi ASI adalah prolaktin. Ketika jumlah prolaktin dalam tubuh seorang ibu menyusui terlalu tinggi maka ada potensi produksi ASI yang berlebih.
2. Mendapatkan Rangsangan yang Berlebihan
Penyebab yang kedua adalah rangsangan yang berlebihan. Payudara mengeluarkan ASI ketika mendapat rangsangan dari mulut bayi. Namun, rangsangan ini bisa juga datang dari yang lain.
Rangsangan dari luar misalnya sering menggunakan pompa asi, atau rangsangan dari dalam seperti suplemen pelancar ASI dan makanan yang memicu produksi ASI ini bisa menjadi sebuah rangsangan yang tidak kamu perlukan. Jika payudara banyak mendapat pemicu untuk memproduksi ASI, maka nantinya kamu bisa mengalami hiperlaktasi.
3. Faktor Keturunan
Salah satu penyebab hiperlaktasi yang paling besar kemungkinannya adalah genetik. Faktor keturunan dapat mewariskan beragam kode dalam DNA, hal ini termasuk juga kondisi tubuh dan riwayat penyakit.
Jika kamu memiliki keluarga dengan kondisi air susu yang berlebih pada fase menyusui anaknya, maka kamu juga berpotensi lebih besar terkena hiperlaktasi.
4. Kelenjar Alveoli
Kelenjar alveoli adalah tempat produksi sekaligus menyimpan ASI untuk sementara waktu. Pada perempuan normal, hanya terdapat satu kelenjar alveoli dalam dirinya. Namun, pada penderita hiperlaktasi bisa terdapat dua atau tiga kelenjar alveoli yang membuat produksi ASI ini lebih banyak dan lebih cepat.
Itulah beberapa penyebab hiperlaktasi yang perlu kamu ketahui. Waspada juga efek samping dari setiap obat-obatan yang kamu konsumsi karena bisa juga memicu kondisi ASI yang keluar berlebih. Untuk mengatasi kondisi tersebut bisa menggunakan beberapa cara seperti mengonsumsi makanan yang bisa mengurangi produksi ASI. Berikut beberapa makanan yang dapat mengurangi produksi ASI pada ibu.
Makanan yang Dapat Mengurangi ASI
Ketika menyusui, ibu memiliki beberapa pantangan makanan yang harus kamu hindari. Makanan-makanan tesebut tidak boleh dikonsumsi karena bisa menyebabkan ASI terhambat. Apakah saja itu? Berikut beberapa makanan yang bisa mengurangi ASI.
1. Rosemary
Rosemary memang dipercaya sebagai minuman yang dapat meredakan stres dan membuat pikiran kamu lebih rileks. Namun, sebaiknya jangan mengonsumsi jenis bahan ini ketika sedang fase menyusui.
Rosemary memiliki senyawa yang dapat menghambat ASI. Jika kamu mengonsumsi bahan ini, produksi ASI akan berkurang. Namun, jika memang kamu sedang merasakan gejala hiperlaktasi hal tersebut tidak akan jadi masalah berarti.
2. Parsley
Parsley biasa menjadi hiasan yang memperindah sebuah makanan penutup. Rasa dari bahan satu ini tidak begitu semenawan bentuknya. Oleh karena itu kamu bisa menyingkirkan parsley ini ketika makan. Di dalam parsley juga mengandung senyawa yang bersifat deuritik. Hal ini akan membuat kamu merasa kering atau dehidrasi.
3. Peppermint
Peppermint menjadi makanan ke sekian yang tidak boleh kamu konsumsi jika sedang menyusui. Peppermint menjadi pantangan ibu menyusui karena dalam bahan tersebut terdapat senyawa yang dapat membuat produksi ASI jadi terhambat. Mengonsumsi peppermint dalam jumlah yang banyak bahkan bisa menyebabkan payudara kering.
4. Chasteberry
Chasteberry memiliki efek terapeutik yang berguna untuk menganggu kelenjar hipofisis. Akibatnya, proses sekresi prolaktin akan tidak maksimal dan menyebabkan produksi ASI terkendala. Chasteberry juga dapat meredakan pembengkakan payudara pada gejala hiperlaktasi.
Jika kamu seorang ibu menyusui yang mengalami kondisi cairan ASI keluar berlebihan kamu bisa mencoba minum minuman hasil olahan Chasteberry. Namun, jika kamu sedang berada dalam fase menyusui dengan kondisi normal sebaiknya menghindarinya. Chasteberry bisa membuat ASI pada dirimu tidak lancar atau bahkan tidak keluar.
Itulah beberapa makanan yang dapat menghambat keluarnya ASI pada ibu menyusui. Jika kamu seorang penderita hiperlaktasi maka tidak jadi masalah untuk mengonsumsinya. Namun, jika kamu sedang menyusui tanpa gejala ASI yang keluar berlebih, maka sebaiknya menghindari beberapa makanan tersebut.
Penutup
Penyebab hiperlaktasi ada banyak faktor. Di antaranya bisa karena genetik, hormon, dan rangsangan yang berlebih. Cara mengatasinya bisa dengan beragam cara, salah satunya mungkin mengonsumsi makanan yang menghambat keluarnya ASI. Selalu konsultasikan setiap tindakan yang akan kamu lakukan dengan dokter agar mendapat persetujuan terlebih dahulu.
Untuk mendapatkan informasi lainnya seputar ibu menyusui, kamu bisa mengunjungi New Life.