fbpx

Penyebab Bayi Keracunan Air Ketuban & Bahayanya, Yuk Simak!

Penyebab Bayi Keracunan Air Ketuban & Bahayanya, Yuk Simak!

Aspirasi mekonium adalah kondisi saat bayi keracunan air ketuban yang telah bercampur dengan kotorannya. Masalah ini sering bayi alami menjelang proses lahiran, hingga saat lahir. Selain itu, bayi yang menghirup air ketuban yang bercampur feses juga rentan mengalami masalah pada sistem pernapasan.

Akan tetapi, kondisi ini dapat segera pulih apabila bayi segera memperoleh pertolongan dari dokter setelah lahir. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab bayi keracunan air ketuban dan bahayanya, yuk simak artikel berikut!

Penyebab Bayi Keracunan Air Ketuban

Sindrom Aspirasi Mekonium (MAS) adalah jenis komplikasi melahirkan yang terjadi saat bayi keracunan air ketuban bercampur feses atau mekonium. Feses tersebut adalah kotoran yang pertama kali bayi keluarkan saat baru lahir. Namun sayangnya, air ketuban yang telah bercampur dengan feses bisa membuat bayi keracunan saat menghirupnya. Hal itulah yang membuat bayi mengalami aspirasi mekonium.

Selain itu, bayi dapat menghirup air ketuban yang telah bercampur mekonium ini sebelum, selama, maupun setelah lahir. Apabila tidak lekas memperoleh penanganan, mekonium tersebut dapat menyerang area pernapasan. Lantas, apa yang menyebabkan bayi mengeluarkan mekonium?

Salah satu penyebab bayi mengeluarkan mekonium adalah si kecil mengalami stres akibat kekurangan oksigen, baik sebelum maupun saat proses melahirkan. Alhasil, bayi akan mengeluarkan kotoran sebagai respons dari stres tersebut. Di samping itu, keracunan air ketuban sendiri dapat berisiko tinggi ketika usia kehamilan telah lebih dari 42 minggu.

Di samping itu, bayi keracunan air ketuban juga bisa timbul karena faktor lainnya, seperti adanya gangguan pada pertumbuhan janin, masalah plasenta, hingga proses melahirkan yang terlalu lama, sehingga bayi sulit keluar. Apabila tak lekas memperoleh penanganan yang tepat, aspirasi mekonium ini dapat membahayakan kondisi bayi.

Baca Juga  Korset Pasca Operasi Caesar: Rahasia Pemulihan Cepat

Gejala Aspirasi Mekonium

Pada dasarnya, ciri-ciri bayi keracunan air ketuban yang paling umum adalah si kecil bernapas dengan sangat cepat dan kuat atau justru kesulitan bernapas.

Selain itu, terdapat tanda-tanda lain yang bayi alami ketika menghirup air ketuban bercampur mekonium, antara lain yaitu:

  • Warna kulit bayi berubah menjadi kebiruan atau mengalami sianosis.
  • Bayi bernapas dengan lebih cepat daripada kondisi normal.
  • Bayi mengeluarkan suara mendengus ketika mengembuskan napas.
  • Pernapasan bayi menjadi terganggu, hingga kesulitan untuk bernapas normal.
  • Otot-otot dada dan leher bayi tampak turun ketika sedang bernapas atau mengalami retraksi.
  • Tekanan darah bayi terlalu rendah.
  • Air ketuban yang keluar dari rahim memiliki warna agak gelap atau kehijauan.
  • Tampak adanya mekonium ketika air ketuban keluar.
  • Tubuh bayi terlihat lemas.

Selain ciri-ciri di atas, mekonium yang terdapat dalam air ketuban juga bisa membuat warna kulit, hingga kuku bayi berubah menjadi kuning. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya lekas minta bantuan dokter agar memperoleh penanganan yang tepat.

Bahaya Bayi Keracunan Air Ketuban

Pada dasarnya, bayi keracunan air ketuban rentan mengalami peradangan paru-paru dan asma. Selain itu, kondisi ini juga dapat memicu komplikasi lainnya. Adapun beberapa bahaya bayi keracunan air ketuban adalah sebagai berikut:

1. Pneumotorax

Salah satu bahaya bayi mengalami sindrom aspirasi mekonium adalah berisiko mengidap pneumothorax. Kondisi ini terjadi ketika paru-paru mengalami kerusakan, sehingga udara yang terdapat di dalamnya keluar dan menumpuk pada rongga dada. Apabila kondisi ini terjadi, maka paru-paru akan sulit untuk kembali mengembang seperti semula.

2. Kerusakan Otak

Bahaya bayi keracunan air ketuban yang bercampur mekonium adalah berisiko mengalami kerusakan otak. Meskipun jarang terjadi, tetapi kondisi keracunan ini dapat menghambat pasokan oksigen menuju otak. Kondisi ini bisa memicu terjadinya kerusakan otak secara permanen.

Baca Juga  Dampak Baby Blues, Apa Saja?

3. Gangguan pada Saluran Pernapasan

Bahaya bayi terkena sindrom aspirasi mekonium yang terakhir adalah rentan mengalami gangguan pada saluran pernapasan. Pasalnya, mekonium atau feses bayi yang tertelan atau terhirup oleh si kecil bisa mengganggu saluran pernapasan, sehingga rentan menyebabkan infeksi maupun peradangan.

Nah, jika saluran pernapasan tersumbat oleh feses bayi, maka ukuran paru-paru dapat mengembang secara berlebihan. Apabila tidak lekas mendapatkan penanganan, paru-paru bayi bahkan bisa pecah maupun hancur.

Diagnosis Aspirasi Mekonium

Umumnya, untuk mendiagnosis aspirasi mekonium pada bayi, dokter akan melakukan laringoskopi atau prosedur pemeriksaan pada laring, tenggorokan, dan pita suara. Selain itu, dokter juga akan memeriksa suara pernapasan bayi yang terdengar tidak normal melalui stetoskop. Jika bayi terdeteksi mengalami aspirasi mekonium, umumnya dokter akan lekas melakukan penanganan, seperti menggunakan amnioinfusion atau mengencerkan cairan ketuban. Cara ini dapat diterapkan apabila terjadi pada proses persalinan.

Di sisi lain, apabila baru terdeteksi setelah lahir, tim medis akan melakukan pemantauan secara rutin untuk memastikan kondisi fisik si kecil. Bukan hanya itu, dokter juga akan menggunakan tabung pengisap untuk menanganinya. Tujuannya adalah untuk membantu mengeluarkan mekonium melalui tenggorokan, mulut, serta hidung.

Penutup

Demikian beberapa informasi seputar penyebab bayi keracunan air ketuban dan bahayanya. Nah, jika bayi Bunda mengalami keracunan cairan ketuban, baik saat belum dilahirkan atau sesudahnya, sebaiknya lekas minta penanganan dokter. Pasalnya, kondisi ini berbahaya terhadap sistem pernapasan bayi. 

Selain itu, selalu jaga kesehatan bayi sejak baru lahir agar terhindar dari risiko penyakit. Jadi, yuk pastikan kondisi Bunda dan bayi selalu dalam keadaan sehat! Jika ingin mengetahui informasi lain seputar kehamilan, hingga persalinan, langsung saja menuju kanal New Life!

Baca Juga  10 Cara Menjaga Kesehatan Rahim agar Tetap Subur, Yuk Catat!
Produk Pilihan
Bingung Mau Pilih Korset yang Mana?