Gumoh adalah kondisi yang rentan terjadi pada bayi ketika cairan keluar dari kerongkongan. Kondisi ini mirip dengan muntah, tetapi bukan tergolong sebagai gejala yang berbahaya. Adapun penyebab bayi gumoh adalah karena perkembangan saluran pencernaannya belum maksimal, sehingga rentan membuat cairan atau makanan di dalamnya keluar kembali.
Pada dasarnya, gumoh akan terjadi di usia 0-6 bulan. Nah, untuk memahami lebih lanjut seputar penyebab bayi gumoh dan ciri-cirinya, yuk simak dalam artikel berikut!
Penyebab Bayi Gumoh
Gumoh adalah suatu kondisi ketika keluar cairan dari mulut bayi yang umumnya terjadi usai menyusu. Masalah ini adalah kondisi yang wajar terjadi pada si kecil dan cenderung tidak memicu gangguan penyakit.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa penyebab bayi gumoh yang perlu ibu pahami:
1. Ukuran Lambung Kecil
Salah satu penyebab bayi gumoh adalah karena ukuran lambung anak masih terlalu kecil. Padahal, lambung berfungsi untuk menampung maupun mengolah makanan dan cairan.
Umumnya, kapasitas lambung bayi adalah sekitar 1 ons per kg berat tubuh si kecil. Jadi, ketika si kecil menelan ASI terlalu banyak, maka dapat menimbulkan gumoh.
2. Otot Cincin Bayi Belum Berkembang Sempurna
Penyebab bayi gumoh lainnya adalah karena otot cincin si kecil masih belum berkembang dengan sempurna. Otot cincin merupakan jenis otot yang terletak di antara perut dan kerongkongan. Nah, fungsi otot tersebut adalah sebagai gerbang masuk cairan maupun makanan menuju lambung.
Jadi, otot tersebut akan terbuka saat ada cairan lewat dan menutup kembali setelah cairan berhasil masuk. Namun, ketika otot cincin belum berkembang sempurna, maka menyebabkan proses membuka tutupnya pun kurang maksimal. Akibatnya, cairan bisa masuk kembali ke kerongkongan dan menyebabkan si kecil gumoh.
3. Minum ASI Terlalu Banyak
Penyebab bayi gumoh selanjutnya adalah karena si kecil minum ASI terlalu banyak. Seperti penjelasan sebelumnya, bayi memiliki lambung yang masih kecil. Nah, ketika si kecil menyusu melebihi kapasitas lambungnya, maka ASI akan naik kembali ke kerongkongan, sehingga menimbulkan gumoh.
4. Alergi Makanan
Penyebab bayi gumoh berikutnya adalah karena alergi makanan. Meskipun masih kecil, bayi cenderung rentan mengalami alergi makanan. Hal ini bisa terjadi karena ibu mengonsumsi beberapa jenis makanan yang bersifat alergen. Nutrisi dalam makanan tersebut akan terserap ke dalam ASI.
Jadi, saat bayi menyusu, maka sistem kekebalan tubuhnya akan mendeteksi alergen sebagai zat asing. Nah, gumoh menjadi salah satu gejala alergi makanan yang kerap terjadi. Adapun beberapa makanan yang bisa menimbulkan alergi pada bayi adalah susu sapi, kacang-kacangan, telur, hingga makanan laut.
5. Perut Kembung
Penyebab bayi gumoh lainnya adalah akibat perut kembung. Kondisi ini terjadi akibat bayi menelan terlalu banyak udara selama menyusu. Gas akan masuk dengan ASI, sehingga turut terperangkap di dalam lambung. Nah, ketika ibu berusaha untuk menyendawakannya, biasanya cairan akan ikut terbawa naik ke kerongkongan dan menimbulkan gumoh.
6. GERD
Penyebab bayi gumoh yang terakhir adalah akibat penyakit GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease. Kondisi tersebut terjadi karena asam lambung naik ke kerongkongan. GERD umumnya akan membuat si kecil merasa nyeri perut, mual, muntah, maupun gumoh. Di samping itu, bayi juga menjadi lebih rewel. Nah, risiko GERD ini akan lebih tinggi pada bayi prematur.
Ciri-Ciri Bayi Gumoh
Bayi yang mengalami gumoh dapat menunjukkan ciri-ciri tertentu. Adapun sejumlah ciri-ciri bayi gumoh adalah sebagai berikut:
- Bayi mengalami gumoh selama menyusu atau setelahnya.
- Bayi gumoh tidak mengalami sesak napas.
- Bayi tidak menangis.
- Bayi mengalami kenaikan berat badan yang normal.
Sebenarnya, gumoh bukan kondisi yang serius. Pasalnya, kondisi ini terjadi ketika fungsi pencernaan bayi belum sempurna, sehingga cairan yang telah masuk ke dalam perut bisa kembali ke kerongkongan. Untuk itu, ibu tidak perlu mengkhawatirkannya.
Tanda Gumoh yang Berbahaya
Pada umumnya, gumoh adalah kondisi yang normal pada bayi. Namun, hal ini justru dapat mengindikasikan masalah serius ketika bayi mengalami sejumlah gejala tertentu. Adapun beberapa tanda gumoh yang berbahaya, yaitu sebagai berikut:
- Bayi meludah secara paksa.
- Berat badan bayi tidak kunjung bertambah.
- Bayi menolak menyusu berkali-kali dan nafsu makannya menurun.
- Bayi memuntahkan cairan yang berwarna kecokelatan, kuning, atau biru.
- Bayi memuntahkan darah maupun benda yang mirip bubuk kopi.
- Terdapat darah pada feses bayi.
- Bayi masih gumoh pada usia 6 bulan atau lebih.
- Bayi mengalami kesulitan bernapas atau muncul tanda penyakit lainnya.
- Popok bayi tidak sebasah maupun sepenuh biasanya.
- Bayi lebih sering menangis daripada biasanya.
Apabila ibu menemukan kondisi-kondisi di atas pada bayi, sebaiknya lekas periksakan ke dokter. Pada dasarnya, dokter akan mengidentifikasi penyebabnya dan memberikan yang tepat sesuai pemicunya.
Penutup
Itulah sederet informasi mengenai penyebab bayi gumoh dan ciri-cirinya. Umumnya, bayi gumoh adalah kondisi yang wajar, sehingga ibu tidak perlu khawatir. Namun, gumoh juga bisa mengkhawatirkan apabila muncul beberapa gejala tertentu, seperti keluarnya gumoh bersama cairan cokelat, kuning, maupun darah. Nah, untuk mengetahui informasi lain seputar bayi gumoh, yuk simak selengkapnya dalam web New Life!