Ada beberapa kondisi yang membuat dokter harus melakukan prosedur kuret terhadap pasien wanita, seperti menangani keguguran maupun mendiagnosis penyakit tertentu. Setelah menjalani kuret atau kuretase, ibu tentu tidak akan langsung pulih begitu saja, tetapi ada tahapan pemulihan yang perlu dilalui, seperti menghindari pantangannya. Adapun salah satu pantangan setelah kuret, yaitu beraktivitas berlebihan.
Aktivitas yang ibu lakukan secara berlebihan bisa membuat otot terasa kaku yang justru memperburuk kondisi rahim, sehingga ibu perlu mengontrolnya. Nah, jika ingin mengetahui pantangan setelah kuret lainnya, simak selengkapnya di artikel berikut!
Pantangan Setelah Kuret
Setelah melakukan kuret, ibu mungkin akan merasakan beberapa kondisi, seperti perut kram, sehingga sulit untuk beraktivitas secara normal.
Untuk mendukung masa pemulihannya, sebaiknya ibu menghindari sejumlah aktivitas terlebih dulu. Adapun beberapa pantangan setelah kuret adalah sebagai berikut:
1. Beraktivitas Berlebihan
Salah satu larangan setelah kuret adalah beraktivitas berlebihan. Pada dasarnya, pada 12 jam pertama setelah menjalani prosedur kuret, ibu sebaiknya beristirahat dengan cukup karena kondisi tubuh masih lemah.
Untuk itu, ibu perlu menghindari aktivitas fisik berlebihan, seperti mengangkat beban berat maupun berolahraga dengan intensitas tinggi.
2. Menjalankan Program Hamil dengan Cepat
Pantangan setelah kuret berikutnya adalah menjalankan program hamil dengan cepat. Sebab, setelah proses kuret, umumnya siklus menstruasi belum lancar hingga 2-3 kali siklus.
Jadi, ibu perlu menahan diri untuk melakukan program kehamilan lagi dan menunggu rahim agar benar-benar pulih. Di samping itu, jika ingin melakukannya, ibu bisa berkonsultasi kepada dokter terlebih dulu.
3. Menggunakan Tampon
Pantangan setelah kuret lainnya adalah menggunakan tampon. Hal ini bisa memicu terjadinya infeksi. Sebaiknya, ibu menggunakan pembalut tanpa pewangi dan berbahan lembut untuk membantu mengatasi pendarahan ringan dan mengatasi ketidaknyamanan.
4. Berhubungan Seksual
Larangan setelah kuret selanjutnya adalah berhubungan seksual. Pada dasarnya, pasca kuretase, ibu perlu menahan diri dulu untuk melakukan hubungan intim selama kurang lebih dua minggu atau sampai rahim benar-benar pulih.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa rahim sudah sembuh sepenuhnya. Maka dari itu, ibu bisa berkonsultasi kepada dokter untuk memastikannya.
5. Mengonsumsi Makanan Tertentu
Pantangan setelah kuret adalah mengonsumsi makanan tertentu. Pada dasarnya, asupan beberapa makanan secara berlebihan bisa memperlambat proses penyembuhan rahim.
Adapun beberapa jenis makanan dan minuman yang perlu ibu hindari adalah sebagai berikut:
- Mengonsumsi makanan rendah serat dan tinggi karbohidrat. Hal ini bisa menimbulkan peningkatan kadar gula darah dalam tubuh secara drastis, sehingga bisa menghambat proses penyembuhan. Adapun beberapa makanan rendah serat dan tinggi karbohidrat adalah mi, roti putih, maupun pasta.
- Mengonsumsi minuman dan makanan manis, seperti kue, permen, maupun minuman manis berkarbonasi. Jenis asupan ini juga bisa membantu meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.
- Mengonsumsi susu sapi serta daging berlemak secara berlebihan. Hal ini bisa memicu peradangan dalam tubuh dan menghambat proses pemulihan rahim.
- Mengonsumsi makanan cepat saji, karena mengandung lemak trans dan tinggi kalori. Hal ini dapat menimbulkan peradangan jika ibu mengonsumsinya secara berlebihan.
- Produk kedelai yang mengandung fitat, karena bisa mengganggu proses penyerapan zat besi dalam tubuh.
Setelah kuret, ibu perlu menjaga asupan nutrisi harian untuk mendukung pemulihannya. Adapun beberapa makanan yang perlu ibu konsumsi adalah makanan yang kaya akan kandungan zat besi, sayur, makanan atau minuman berkalsium, serta buah-buahan.
Prosedur Pemulihan Setelah Kuret
Selain menghindari pantangan pasca kuretase, ibu juga perlu melakukan perawatan mandiri di rumah untuk mendukung proses pemulihan rahim. Adapun beberapa prosedur pemulihan setelah kuret yang bisa ibu ikuti adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan Pembalut
Salah satu prosedur pemulihan setelah kuret adalah menggunakan pembalut untuk mengatasi pendarahan ringan. Hal ini akan membantu membuat vagina lebih nyaman dan aman.
Selain itu, hindari penggunaan pembalut yang mengandung pewangi agar lebih aman. Ibu juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang telah diresepkan oleh dokter untuk membantu meredakan rasa sakit yang timbul.
2. Beristirahat yang Cukup
Prosedur pemulihan pasca kuretase selanjutnya adalah beristirahat yang cukup. Cara ini bisa membantu meredakan kram pada perut atau area di sekitarnya. Di samping itu, mencukupi waktu istirahat juga akan membantu membuat ibu lekas pulih.
Selain beristirahat, mengonsumsi obat pereda nyeri juga bisa membantu ibu meringankan gejala yang timbul. Namun, pastikan bahwa obat yang ibu konsumsi sesuai dengan resep dokter.
3. Berolahraga Ringan
Cara memulihkan diri pasca kuretase yang terakhir adalah melakukan olahraga ringan. Meskipun ibu perlu menghindari olahraga atau aktivitas fisik yang berlebihan, melakukannya dengan intensitas cukup tetap bisa memberikan manfaat untuk proses penyembuhan.
Ibu bisa menjalani beberapa olahraga, seperti jalan kaki, peregangan, maupun yoga untuk membantu mengaktifkan otot, mencegah penggumpalan darah di kaki, dan mengatasi perut kram.
Penutup
Demikian beberapa informasi mengenai pantangan setelah kuret dan prosedur pemulihan yang perlu ibu jalani. Pada dasarnya, menghindari beberapa pantangan pasca kuretase akan membantu mempercepat pemulihan rahim. Di samping itu, ibu juga tetap perlu berkunjung ke dokter untuk mengetahui perkembangannya. Nah, jika ingin mencari informasi lebih lanjut seputar kuretase, kunjungi kanal New Life sekarang juga!