Imunisasi ibu hamil diperlukan untuk memberikan resistensi atau kekebalan terhadap penyakit. Imunisasi hanya bisa menanggulangi jenis penyakit sesuai vaksin yang kamu pilih. Artinya kamu perlu mengambil beberapa jenis vaksin untuk mendapat perlindungan dari beberapa jenis penyakit juga. Berikut beberapa vaksin yang perlu kamu coba selama hamil.
6 Jenis Imunisasi Untuk Ibu Hamil
Selama hamil, ibu perlu menjaga dirinya dari ancaman penyakit yang mungkin menyerang bayi dalam kandungannya. Melakukan imunisasi berfungsi sebagai usaha meningkatkan kekebalan tubuh ibu sehingga tidak mudah terjangkit penyakit berbahaya.
Berikut beberapa jenis imunisasi yang dianjurkan untuk dilakukan ibu hamil:
1. Vaksin Tetanus Toksoid (TT)
Jenis imunisasi yang pertama adalah vaksin Tetanus Toksoid atau vaksin TT. Vaksin jenis ini berguna untuk menangkal bakteri clostrodium tetani yang dapat menyebabkan penyakit tetanus neonatorium.
Penyakit jenis ini terbilang sangat berbahaya jika menjangkit bayi di dalam kandungan ibu. Akibat fatal yang bisa terjadi bahkan bisa sampai kematian. Oleh karena itu, vaksin TT menjadi salah satu imunisasi wajib yang harus kamu lakukan sebelum melahirkan.
2. Vaksin Influenza
Penyakit flu yang menyerang ibu dalam kondisi hamil dapat menjadi masalah tersendiri. Flu ketika masa kehamilan berpotensi mengakibatkan penyakit yang lebih serius seperti pneumonia.
Pada kasus flu sedang, ibu akan merasakan nyeri otot, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan batuk yang akan mengganggu jalannya aktivitas sehari-hari. Sebagai upaya pencegahan, kamu bisa mengambil vaksin influenza.
3. Vaksin Hepatitis A
Hepatitis A adalah penyakit yang menyerang hati manusia. Gejala yang timbul biasanya seperti demam, letih, dan mual. Penyakit ini dapat menular melalui makanan dan tempat air yang tidak terjaga sanitasinya. Hepatitis A dapat mengakibatkan seseorang mengalami gagal hati, bahkan pada beberapa kasus sampai menimbulkan bayi lahir prematur.
Untuk mencegahnya, kamu bisa melakukan vaksinasi. Vaksin hepatitis bisa kamu lakukan sebelum masa kehamilan, tapi dengan rekomendasi dokter untuk melihat apakah kamu memerlukannya atau tidak.
4. Vaksin Hepatitis B
Penyakit hepatitis ada lebih dari satu macam. Jenis yang kedua adalah hepatitis B, yang mana jenis ini lebih berbahaya dari hepatitis A. Hepatitis B dapat menyebabkan peradangan hati dan penyakit kuning. Ibu hamil yang mengalami gejala penyakit ini dapat menularkan pada bayi yang dikandungnya. Bayi yang tertular pun akan mengalami masalah hati yang serius ketika telah tumbuh dewasa.
Oleh karena itu, kamu harus mendapatkan vaksin hepatitis B ketika hamil sebanyak 3 kali. Kemudian, bayi juga harus mendapat vaksin lagi ketika telah lahir.
5. Vaksin Tetanus, Difteri, Aseluler Pertusis (TDAP)
Sejak meningkatnya kasus penyakit pertusis di Amerika pada tahun 2013, para dokter mulai merekomendasikan agar ibu hamil menerima vaksin TDAP. Vaksin TDAP berguna untuk menangkal dari serangan penyakit tetanus diftero, aseluler pertusis. Penyakit-penyakit tersebut bisa muncul karena adanya bakteri yang masuk melalui luka pada kulit luar. Jika tertular pada bayi yang masih di dalam kandungan dapat menyebabkan kematian janin.
Imunisasi jenis ini sebenarnya bisa kamu lakukan sepanjang masa kehamilan, tapi baiknya antara usia kehamilan minggu ke 27-36. Seiring bertambahnya waktu, kekebalan tubuh akan menurun, maka vaksinasi TDAP ulang perlu kamu lakukan setiap 10 tahun sekali.
6. Vaksin Pneumokokus
Jika kamu adalah ibu hamil yang memiliki riwayat diabetes atau penyakit ginjal, sebaiknya kamu memutuskan untuk mengambil imunisasi jenis vaksin pneumokokus. Tujuannya adalah untuk memutus rantai penyebaran pneumonia yang mungkin turut berpindah pada bayi dalam kandunganmu.
Melakukan imunisasi sebenarnya adalah upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh, tapi hal ini juga berguna agar anak dalam kandunganmu memiliki imunitas yang lebih siap ketika lahir. Namun, kapan waktu yang baik untuk kamu melakukan imunisasi? Berikut ulasannya.
Waktu yang Tepat Untuk Imunisasi
Memberikan imunisasi pada ibu yang sedang hamil tidak bisa asal-asalan. Ada waktu-waktu tertentu sesuai arahan dari dokter. Biasanya, dokter akan menganalisis kondisi ibu dan janin terlebih dahulu serta memilihkan jenis vaksin apa yang tepat di saat tersebut.
Beberapa jenis vaksin perlu kamu suntikan sebelum hamil, artinya jauh sebelum mengandung kamu harus sudah imunisasi jenis vaksin tersebut. Namun, untuk jenis vaksin lainnya kamu justru akan diminta melakukan vaksinasi tersebut di waktu-waktu menjelang kelahiran atau trimester ketiga seperti vaksin TDAP.
Hal ini menunjukkan bahwa waktu yang tepat untuk imunisasi adalah bergantung pada jens vaksin apa yang akan kamu ambil. Kamu bisa melakukan konsultasi dengan dokter terkati pemberian imunisasi ini.
Demikian waktu yang tepat untuk melakukan imunisasi bagi ibu hamil. Terus berkomunikasi dengan dokter terkait tindakan medis yang akan kamu lakukan akan sangat membantu.
Penutup
Imunisasi ibu hamil adalah salah satu hal yang perlu kamu lakukan jika ingin menghindarkan calon bayi dari beragam penyakit yang mengintai. Memilih jenis vaksin yang diperlukan juga akan berdampak panjang pada risiko yang ditekan. Konsultasikan pada dokter agar mendapat rekomendasi waktu dan vaksin yang sesuai dengan kondisi kamu.
Untuk menemukan informasi terkait ibu hamil lainnya kamu bisa mengunjungi New Life.