fbpx

7 Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil dan Fungsinya bagi Kesehatan

7 Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil dan Fungsinya bagi Kesehatan

Kehamilan adalah salah satu momen yang ditunggu para wanita yang telah menikah. Nah, di masa kehamilan, hal yang perlu ibu hamil lakukan adalah memeriksa kondisi fisik. Adapun fungsi pemeriksaan fisik ibu hamil adalah untuk memastikan bahwa kondisinya dan janin dalam kandungan sehat.

Pada dasarnya, pemeriksaan fisik ini perlu Bunda lakukan secara rutin, mulai dari awal kehamilan, hingga menjelang persalinan. Nah, untuk mengetahui beberapa bentuk pemeriksaan fisik ibu hamil, simak artikel berikut ini!

Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil

Bagi Bunda yang hamil anak pertama mungkin tidak mengetahui bentuk-bentuk pemeriksaan fisik selama masa kehamilan. Pemeriksaan ini penting untuk memantau kondisi Bunda secara rutin sejak trimester pertama kehamilan. Adapun beberapa bentuk pemeriksaan fisik ibu hamil adalah sebagai berikut.

1. Memeriksa Tinggi dan Berat Badan

Salah satu bentuk pemeriksaan fisik ibu hamil adalah mengecek tinggi serta berat badan. Hal ini berfungsi untuk mengetahui pertambahan berat badan selama masa kehamilan. Pada dasarnya, berat badan Bunda akan meningkat cukup tinggi ketika memasuki trimester kedua dan ketiga.

Biasanya, kenaikan berat badan yang sering terjadi adalah sekitar 9 sampai 12 kg. Pengukuran ini umumnya akan Bunda lakukan secara rutin. Di sisi lain, pengukuran tinggi badan hanya Bunda lakukan pada saat pemeriksaan pertama saja.

2. Memeriksa Ciri Fisik Tubuh

Pemeriksaan fisik ibu hamil lainnya adalah memeriksa ciri-ciri tubuh Bunda. Misalnya dengan mengamati sikap tubuh, punggung, serta cara berjalan. Pemeriksaan ini juga bertujuan untuk mengecek kemungkinan adanya lordosis, kifosis, maupun skoliosis. Di sisi lain, dokter juga akan mengamati cara berjalan Bunda, apakah tampak lemas maupun sehat.

3. Memeriksa Ujung Rambut sampai Kaki

Bunda juga akan menjalani pemeriksaan dari ujung rambut sampai kaki. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengecek inspeksi, auskultasi, palpasi, serta perkusi. Cara ini akan dokter lakukan dengan memperhatikan wajah, mengecek kondisi mulut, memeriksa kelenjar gondok, payudara, serta area perut bayi.

Baca Juga  Cara Mengecilkan Perut Setelah Melahirkan Caesar

4. Memeriksa Tekanan Darah

Pemeriksaan fisik ibu hamil selanjutnya adalah dengan mengecek tekanan darahnya. Apabila tekanan darah Bunda sekitar 140/90 mmhg, maka dokter akan menganjurkan Bunda untuk berbaring ke arah kiri selama setidaknya 20 menit. Setelah itu, dokter akan memeriksa tekanan darahnya kembali. 

Namun, jika pemeriksaan tekanan darah kedua hasilnya masih sama, maka kemungkinan Bunda mengidap preeklamsia relatif tinggi. Selain pemeriksaan tekanan darah, dokter umumnya juga mengecek suhu tubuh serta denyut nadi.

5. Pemeriksaan Denyut Jantung Janin

Memeriksa denyut jantung janin juga penting untuk Bunda jalani. Pada dasarnya, denyut jantung janin akan mulai terdengar ketika memasuki usia kehamilan 20 minggu. Dalam kondisi normal, denyut jantung janin akan berdetak sebanyak 120-160 kali per menit. Namun, apabila pada usia kehamilan tersebut masih tidak terdengar denyut jantung janin, maka akan dilakukan pemeriksaan USG.

6. Memeriksa Punggung dan Panggul

Pemeriksaan fisik ibu hamil lainnya adalah mengecek kondisi punggung dan panggul. Pemeriksaan punggung bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya gangguan saluran kemih maupun ginjal. Caranya, yaitu menepuk punggung dengan tangan mengepal di area ginjal.

Selain itu, Bunda juga akan menjalani pemeriksaan panggul. Tujuannya adalah untuk memastikan apakah Bunda mengalami preeklamsia atau tidak. Di samping itu, pemeriksaan panggul juga berfungsi untuk memastikan kondisi rongga panggul guna mempersiapkan persalinan normal atau caesar.

7. Pemeriksaan Leopold

Pemeriksaan fisik ibu hamil yang terakhir adalah leopold. Untuk menjalaninya, dokter akan meraba area panggul serta pinggul agar dapat mengetahui posisi janin dalam rahim. Cara ini bertujuan untuk memastikan metode persalinan yang tepat nantinya, baik itu normal maupun melalui operasi caesar.

Pemeriksaan leopold ini umumnya akan Bunda lakukan saat memasuki trimester ketiga kehamilan. Tahapan pemeriksaan leopold sendiri ada empat, yaitu leopold I untuk mengetahui keberadaan janin di fundus uteri, leopold manuver II untuk memeriksa bagian janin di area uterus. Sementara itu, leopold manuver III berfungsi untuk mengetahui bagian bawah janin dan leopold manuver IV berfungsi untuk menentukan engagement serta presentasi.

Baca Juga  Arti Warna Air Ketuban dan Ciri-Ciri saat Merembes, Simak!

Fungsi Pemeriksaan Fisik bagi Bumil

Melakukan pemeriksaan fisik selama masa kehamilan tentu adalah momen penting bagi Bunda. Hal ini bukan hanya untuk memastikan bahwa kondisi Bunda tetap sehat, tetapi juga mengupayakan agar dapat menjalani persalinan dengan lancar. Adapun beberapa fungsi pemeriksaan fisik bagi bumil adalah sebagai berikut.

  • Meningkatkan kesehatan fisik dan mental ibu hamil secara maksimal.
  • Memantau kemajuan proses kehamilan dan memastikan kondisi Bunda serta janinnya tetap sehat.
  • Memastikan tumbuh kembang bayi berjalan secara optimal.
  • Mengetahui kemungkinan adanya komplikasi kehamilan agar dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat.
  • Mempersiapkan diri menjelang masa persalinan dan nifas.
  • Meminimalkan trauma yang mungkin Bunda alami selama melahirkan.
  • Mempersiapkan diri untuk memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi.
  • Menjaga kesehatan alat reproduksi.

Dengan berbagai fungsi di atas, tentu pemeriksaan fisik tergolong hal penting bagi setiap ibu hamil. Nah, untuk melakukan pemeriksaan, Bunda bisa mendatangi puskesmas, klinik, maupun rumah sakit. Di samping itu, pemeriksaan fisik sendiri akan dilakukan oleh tenaga medis, baik itu perawat, bidan, dokter umum, atau dokter kandungan.

Penutup

Demikian beberapa informasi mengenai pemeriksaan fisik ibu hamil dan fungsinya. Pada dasarnya, selama masa kehamilan, Bunda perlu rajin memeriksa kondisi fisik dengan dokter. Hal ini bertujuan untuk memeriksa kondisi kesehatan Bunda maupun janin dalam kandungan.

Nah, untuk membantu mendukung kesehatan selama masa kehamilan, Bunda bisa menjaga konsumsi makanan bergizi, menjaga asupan cairan, dan melakukan olahraga ibu hamil. Dengan begitu, kondisi fisik pun tetap terjaga sehat dan Bunda bisa menjalani persalinan lebih lancar. Untuk mengetahui berbagai tips menjaga kesehatan fisik selama hamil, cek langsung di situs New Life!

Baca Juga  7 Manfaat Vitamin Zat Besi untuk Ibu Hamil
Produk Pilihan
Bingung Mau Pilih Korset yang Mana?