Tali pusar bayi merupakan bagian penting karena menjadi penghubung plasenta dan bayi. Ketika bayi lahir, bagian ini akan dipotong. Namun, terdapat sisa jaringan pada tubuh bayi yang tidak akan lepas saat itu juga. Di masyarakat Indonesia tersendiri, masih terdapat beberapa mitos yang menjadi kesalahpahaman di antara para orang tua. Berikut beberapa mitos yang perlu kamu ketahui.
Mitos Tali Pusar Bayi
Mitos dalam merawat anak yang baru lahir masih banyak terdapat di Indonesia. Beberapa di antaranya justru berpotensi menyebabkan masalah serius jika kamu ikuti.
Berikut beberapa kepercayaan yang salah dan sebaiknya kamu hindari:
1. Harus Dikubur
Banyak orang yang memilih untuk menguburkan tali pusar ketika lepas dari bayi. Hal ini karena pada kepercayaan masyarakat masih banyak yang menganggap bahwa tali pusar bayi ini merupakan kembaran dari si bayi. Namun, sebenarnya hal ini hanya mitos atau tidak tepat kebenarannya.
2. Menempelkan Koin Dapat Mencegah Bodong
Mitos kedua yang belum terbukti kebenarannya adalah meletakkan koin pada tali pusar agar tidak bodong. Pusar bodong adalah kondisi di mana bentuk pusar menjorok keluar.
Hal ini sebenarnya terbilang normal karena setiap bayi akan memiliki bentuk pusar yang tidak sama. Namun, kebanyakan orang menganggap bentuk yang menjorok keluar ini kurang elok sehingga mengusahakan agar pusar bayi masuk ke dalam.
Menempelkan koin pada pusar nyatanya tidak memberikan dampak apapun. Sebaiknya tindakan ini kamu hindari karena koin yang tidak bersih justru berpotensi menyalurkan penyakit kepada bayi. Tali pusar yang baru saja dipotong harus dijaga agar tetap bersih dan kering.
3. Tali Pusar yang Cepat Lepas Berbahaya Bagi Kesehatan
Mitos satu ini cukup umum di telingan masyarakat Indonesia. Orang jaman dulu mengatakan bahwa tali pusar yang cepat lepas berbahaya bagi kesehatan karena menandakan bayi belum matang secara usia sehingga mudah jatuh sakit.
Tentu saja mitos ini tidak teruji valid sebagai fakta. Secara umum, tali pusar akan lepas dalam waktu 1-3 minggu. Apabila terjadi lebih lambat atau lebih cepat pun merupakan kondisi yang wajar. Setiap bayi akan memiliki rentang waktu masing-masing dan hal tersebut tidak akan memberi dampak apapun pada diri si bayi.
4. Menempelkan Koyo pada Pusar agar Bayi Tidak Rewel
Beberapa orang tua yang bayinya sulit untuk tenang terkadang bingung harus melakukan apa. Kemudian, munculah mitos seperti ini, menenangkan bayi yang rewel dengan menempelkan koyo pada pusarnya. Kata orang tua jaman dahulu,, bayi yang rewel perlu mendapatkan rasa hangat seperti dalam kandungan. Maka salah satu caranya adalah dengan menempelkan koyo.
Cara ini terbilang salah dan harus kamu hindari. Koyo memang memiliki kemampuan untuk menghangatkan, tapi rasa panas pada benda ini dapat membuat kulit sensitif bayi iritasi. Pada pusar bayi yang masih basah pun dapat membuat semakin lama proses keringnya.
Itulah beberapa mitos yang beredar di masyarakat. Lakukan pengecekan fakta pada setiap informasi yang kamu terima. Menjaga kesehatan bayi adalah tanggung jawab penuh kamu sebagai orang tua. Selain mitos tadi, tahukah kamu bahwa terdapat fakta menarik tentang tali pusar? Apa saja? Simak selengkapnya di bawah ini.
Fakta Menarik Tali Pusar Bayi
Tali pusar bayi adalah salah satu bagian tubuh yang menarik. Berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang organ tersebut.
1. Tali Pusar Tidak Memiliki Syaraf
Tali pusar bayi memiliki kenampakan seperti jaringan yang kenyal di dalam tapi cukup keras di luar. Walau demikian, sebenarnya jaringan ini tidak memiliki syaraf.
Oleh karena itu, kamu bisa tenang ketika dokter memotong tali pusar. Berkat tidak adanya syaraf pada jaringan ini maka bayi tidak akan merasakan sakit pada saat proses pemotongan tersebut.
2. Penyambung Plasenta
Tahukah kamu bahwa tali pusar bagaikan jembatan yang menjadi jalan penghubung antara plasenta dan bayi? Organ satu ini menjadi penyambung dalam proses transfer oksigen dan makanan yang berasal dari ibu untuk bayi selama di dalam kandungan.
Organ ini berperan penting untuk kelangsungan nutrisi dan alat bernapas si bayi. Namun, ketika lahir bayi sudah tidak memerlukannya sehingga dokter akan memotongnya.
3. Memiliki Panjang yang Bervariasi
Tali pusar terbentuk sejak usia kehamilan 5 minggu. Sejak saat itu, jaringan ini akan terus berkembang dan bertambah panjang. Setiap anak memiliki panjang tali pusar yang berbeda-beda.
Rata-rata panjang yang sering terjadi adalah 50 sampai 60 centimeter. Namun, terdapat juga bayi yang hanya memiliki tali pusar sepanjang 19 cm. Kemudian, pada ada juga bayi yang memiliki tali pusar sepanjang 133 cm.
4. Menjadi Teman Bermain Bayi Selama di Kandungan
Fakta menarik yang terakhir adalah bayi menjadikan tali pusar sebagai teman bermain selama di kandungan. Penelitian menunjukkan bahwa ketika bayi masih berukuran kecil, ia berlompatan atau bermain-main dengan jaringan satu ini.
Itulah beberapa fakta menarik tentang tali pusar. Jaringan ini merupakan organ yang memiliki fungsi penting bagi bayi dalam kandungan. Namun, setelah lahir sudah tidak dibutuhkan dan harus dipotong.
Kesimpulan
Banyak informasi yang masih simpang siur tentang tali pusar bayi. Kenali fakta dan mitos yang beredar agar tidak salah melakukan tindakan. Konsultasikan setiap hal pada dokter agar kamu lebih bijak dalam merawat bayi.
Untuk mendapatkan informasi seputar bayi lainnya dapat kamu temukan di New Life.