fbpx

Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli: Cara Mengenali dan Mengatasi

Perbedaan kontraksi palsu dan asli menjadi fokus utama pembahasan ini. Dalam dunia kehamilan, pemahaman yang mendalam tentang gejala dan tanda-tanda kontraksi sangat penting.

Artikel ini akan membahas secara komprehensif cara mengenali dan mengatasi perbedaan antara kontraksi palsu dan asli, serta memberikan wawasan mengenai gejala dan tanda-tanda khas masing-masing.

Mengenali Gejala Kontraksi Palsu

perbedaan kontraksi palsu dan asli

Kontraksi bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu kontraksi palsu dan kontraksi asli. Kontraksi palsu, atau juga dikenal dengan nama kontraksi Braxton Hicks, biasanya terjadi di trimester ketiga kehamilan. Sedangkan kontraksi palsu biasanya tidak menyakitkan dan tidak teratur.

Kalau kamu merasa kontraksi, penting untuk bisa membedakan kontraksi palsu dan kontraksi asli. Berikut ini adalah 7 gejala kontraksi palsu yang perlu kamu ketahui:

  1. Pola kontraksi tidak teratur

Kontraksi palsu biasanya tidak teratur dan bisa terjadi secara tiba-tiba, kemudian berhenti untuk beberapa saat, dan kemudian terjadi lagi. Sedangkan kontraksi asli, biasanya memiliki pola yang teratur, semakin kuat dan sering seiring berjalannya waktu.

  1. Rasa tidak nyaman di area perut

Kontraksi palsu biasanya hanya menimbulkan rasa tidak nyaman di area perut. Rasa tidak nyaman ini bisa terasa seperti kram atau kencang. Kontraksi asli, di sisi lain, biasanya menimbulkan rasa nyeri yang lebih kuat dan menyebar ke seluruh area perut.

  1. Tidak diikuti pecahnya air ketuban

Air ketuban adalah cairan yang mengelilingi bayi di dalam rahim. Pecahnya air ketuban adalah salah satu tanda bahwa persalinan sudah dekat. Kontraksi palsu biasanya tidak diikuti dengan pecahnya air ketuban.

  1. Tidak disertai bercak darah

Bercak darah di vagina juga bisa menjadi tanda bahwa persalinan sudah dekat. Kontraksi palsu biasanya tidak disertai dengan bercak darah.

  1. Kontraksi bisa dihentikan
Baca Juga  Penyebab Keguguran Hamil Muda: Fakta dan Pencegahannya

Kontraksi palsu biasanya bisa dihentikan dengan cara mengubah posisi tubuh, berjalan kaki, atau minum air putih. Sedangkan kontraksi asli biasanya tidak bisa dihentikan dengan cara-cara tersebut.

Kalau kamu mengalami salah satu atau lebih dari gejala-gejala di atas, kemungkinan besar kamu mengalami kontraksi palsu. Namun, untuk memastikannya, sebaiknya kamu berkonsultasi dengan dokter kandungan.

Tanda-tanda Kontraksi Asli yang Membedakannya

Kontraksi asli, yang merupakan indikator bahwa persalinan sudah dimulai, memiliki ciri-ciri yang berbeda dari kontraksi palsu.

  1. Punggung Merasakan Sakit: Kamu mungkin merasakan sakit di bagian bawah punggungmu. Ini bisa terasa seperti rasa nyeri yang terus-menerus atau sebagai serangkaian sakit yang datang dan pergi.
  2. Perut Menegang: Perhatikan jika perutmu tiba-tiba terasa sangat tegang dan kencang. Rasanya mirip seperti perutmu mengeras dan kemudian melonggar kembali.
  3. Sakit yang Teratur: Kamu mungkin merasakan sakit di perut yang datang dengan interval teratur. Misalnya, setiap lima atau sepuluh menit. Ini bisa menjadi tanda bahwa kontraksimu sedang menjadi lebih intens dan teratur.
  4. Peningkatan Intensitas: Perhatikan jika sakitnya semakin menjadi lebih kuat dari waktu ke waktu. Kontraksi yang asli biasanya meningkat dalam intensitas seiring berjalannya waktu.
  5. Jangka Waktu yang Lama: Kontraksi asli cenderung bertahan lebih lama daripada sakit perut biasa. Kamu mungkin merasakan sakit tersebut selama 30 hingga 70 detik atau lebih.

Jangan ragu untuk menghubungi petugas medis atau bidan jika kamu merasa ragu atau memiliki pertanyaan. Mereka di sana untuk membantu dan memberikan dukungan selama proses persalinanmu.

Cara Menghindari Kesalahan dalam Mengenali Kontraksi

Mengenali perbedaan kontraksi palsu dan asli membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang gejala dan tanda-tanda masing-masing.

  1. Perhatikan Waktu dan Frekuensi Kontraksi: Kamu perlu memperhatikan kapan kontraksi dimulai dan seberapa sering mereka terjadi. Catat waktu antara satu kontraksi dan yang berikutnya. Kalau kontraksi terjadi secara teratur dan semakin mendekat, itu mungkin pertanda persalinan.
  2. Rasakan Intensitas Kontraksi: Coba rasakan seberapa kuat kontraksi itu. Kamu bisa menggunakan skala 1-10 untuk menggambarkan intensitasnya. Kalau kontraksi semakin kuat seiring waktu, mungkin sudah saatnya untuk pergi ke rumah sakit atau pusat bersalin.
  3. Amati Perubahan dalam Gerakan Bayi: Perhatikan apakah ada perubahan dalam gerakan bayi selama kontraksi. Jika bayi kurang aktif atau kamu merasakan perubahan drastis, segera hubungi tenaga medis.
  4. Gunakan Metode Pernapasan yang Benar: Saat kontraksi, praktikkan teknik pernapasan yang benar. Bernapas dengan lambat dan dalam dapat membantumu mengatasi rasa sakit dan menjaga kenyamanan selama persalinan.
  5. Diskusikan dengan Tenaga Medis: Jangan ragu untuk berbicara dengan tenaga medis tentang gejala dan perasaanmu. Mereka dapat memberikan panduan dan memastikan apakah kontraksi yang kamu alami adalah bagian dari proses persalinan normal atau memerlukan perhatian lebih lanjut.
Baca Juga  Gejala Keguguran yang Harus Diwaspadai!

Ingat, mengenali kontraksi dalam persalinan membutuhkan pemahaman dan kewaspadaan. Dengan memperhatikan hal-hal di atas, kamu dapat membantu dirimu sendiri untuk mengidentifikasi tanda-tanda penting dan mengambil tindakan yang diperlukan.

Kesimpulan

Kontraksi palsu cenderung tidak teratur, tidak menyakitkan, dan dapat dihentikan, sementara kontraksi asli memiliki pola yang teratur, rasa nyeri yang intens, dan tanda persalinan seperti pecahnya air ketuban. Penting untuk memahami gejala khas masing-masing kontraksi, memperhatikan waktu dan intensitas, serta berkonsultasi dengan tenaga medis jika diperlukan untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi.

Untuk memperoleh informasi seputar kehamilan lainnya, yuk kunjungi situs New Life sekarang juga!

Produk Pilihan
Bingung Mau Pilih Korset yang Mana?